Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Petugas Stasiun itu Membungkukan Tubuhnya untuk Menghormatiku di Setiap Stasiun di Jepang

20 Desember 2023   11:12 Diperbarui: 20 Desember 2023   11:19 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Kedua petugas yang membukkan tubuhnya dalam2 untuk menghormatiku di atas kereja, padahal aku yang seharusnya membungkukan tbuhku untuk menghormati dan berterima kasih kepada beliau2 sebagai pengemban tugas negara untukku .....

 

Agak bergegas ketika waktu 2 jam hamper habis, karena Prof Pitoyo harus ada meeting lagi, setelah menerimaku untuk berdiskusi banyak hal sebagai teman lama tapi baru. Kami keluar dari Universitas Chukyo menuju kr Stasiun Yagoto, tepat di Seberang universitas tersebut.

Prof Pitoyo mengantarku keana, tetap kami mengobrol tenang apa yang barusan terjadi tentang robot2 keren tersebut. Cuma menyeberang jalan dari tempat beliau akan meeting, tetapi aku sangat menghargainya.

Waktu beliau adalah sangat berharga, dan beliau bela2in mengantarku masuk ke Stasiun Yagoto. Benar2 beliau ikuti aku masuk ke kantor stasiun dan sebelumnya, beliau membelikan aku tiket kereta dari Stasiun Yagoto ke Stasiun Nagoya!

Sekali lagi, aku tidak berpikir tentang harga tiketnya yang hanya sekitar sekian ratus Yen saja (puluhan ribu Rupiah saja), tetapi penghormatan beliau sebagai teman kepadaku, itulah yang aku salut kepada beliau .....

Begiru tiket aku pegang, aku masuk ke kantor stasium dan petugas stasiun bergegas menemaniku ke platform tempat aku akan masuk ke kereta menuju Stasiun Nagoya. Sebelum itu, aku menengok ke Prof Pitoyo. Beliaau masih menunggu aku sampai aku tidak terlihat lagi. Aku melambai kepada beliau dan berteriak,

"Sampai ketemu lagi, segera ya Prof!", dan beliau pun membalas lambaian ku sambil tersenyum ramah. 

Pupus sudah pikiranku tentang seorang profesor yang katanya sangat arogan dan songong. Karena, pada kenyataannya, beliau benar2 peduli serta sangat melayaniku sebagai teman lama (tapi baru) yang mengunjungi beliau di ruang kerja nya ......

Sampai aku tidak terlihat lagi dari mata beliau, kupikir beliau akan lanjut segera kembali lagi ke Unioversitas Chukyo untuk meeting. Padahal, waktunya sudah lewat dari yang dijanjikan untuk beliau meeting, khusus untuk mengantar ku!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun