Desain itu, didasarkan pada indera penting seperti penciuman, rasa, dan sentuhan menciptakan kesadaran lingkungan mempromosikan kemandirian.
Sebagai seorang arsitek dan sebagai arsitek2 dari seluruh dunia, ke depannya untuk desain universal yang dapat diakses oleh semua, baik itu tubuh yang sehat atau disabilitas, disebut "desain universal".
Arsitek menciptakan gedung perkantoran atau bangunan2 lainnya, yang paling mudah diakses di dunia. Mereka percaya bahwa standar memang memberikan ukuran ruang yang akan dirancang, tetapi kita perlu lebih fokus pada kebutuhan penyandang disabilitas.
Tidak ada penyangkalan dan tidak ada perbedaan atas semua upaya, tetapi inilah saatnya untuk bersatu dan saling mendukung meskipun bagi yang normal atau disabilitas.
Sehingga, akhirnya, dengan desain universal ini dan berjuang menuju kesetaran, sebagai disabilitas adalah kesempatan untuk melakukan sesuatu secara berbeda .....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI