Struktur penutup Sapporo Dome, adalah membran serat kaca yang dilapisi dengan Teflon. Teflon meningkatkan kekakuan dan perlindungan terhadap iklim cakupan yang ekstrem.
Selain itu, atap yang tembus cahaya memungkinkan masuknya 16% cahaya alami, dan mencegah panas matahari yang ekstrem di musim panas.
Stadion ini berfungsi baik untuk menampung pertandingan baseball dan sepak bola. Hal ini dicapai melalui struktur bergerak. Proses transformasi stadion ke stadion lain membutuhkan waktu 8 jam.
Sebagian besar waktu di dedikasikan untuk mencabut rumput sintetis dari trek baseball. Kemudian, langsung ditanam rumput asli dengan pupuk, pasir dan pemanas untuk lapangan sepak bola.
Pergeseran lapangan dikombinasikan dengan pergerakan tribun.
Hampir 9.000 kursi dapat mengubah posisi untuk merespons dengan memungkinkan penggunaan stadion yang berbeda. Setiap kursi memungkinkan pemandangan trek yang indah dan apa yang terjadi di tingkat lainnya.
***
Sapporo adalah salah satu stadion sepak bola, untuk Olimpiade Tokyo 2020, dari 6 stadion sepak bola lainnya, dan Sapporo Dome adalah yangterunik, karena punya cara untuk mengganti lapangannya, dengan lapangan baseball.
Dengan membangun Sapporo Dome, Jepang bisa "menghemat" dari 2 tempat untuk lapangan menjadi 1 tempat, walau pada kenyataannya bukan sebagai penghematan biaya.
Karena konsep arsitektural serta strukturalnya, jangan2 bukan biaya menjadi 2 lapangan saja, tetapi bisa saja biayanya berkali2 lipat untuk 2 langan, sepak bola dan baseball .....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI