Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Stasiun Minami Funabashi, Walau Berada di Bawah Fly-Over Fasilitasnya Setara Bandara

29 Maret 2020   20:05 Diperbarui: 31 Maret 2020   15:00 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi | Stasiun Minami Funabashi, dibawah jalan layang tetapi mempuyai fasilitas setara dengan bandara

Menuju ke LalaPort Tokyo Bay di Teluk Tokyo ini, ada 2 jalan. Naik kereta atau naik kapal. 

Kalau naik kereta, kita turun di Stasiun Minami Funabashi dan jika naik kapal, kita turun langsung ke LalaPort Tokyo Bay, tetapi harus naik di Asakusa atau di Odaiba. 

Jika naik kereta, bisa dari mana saja dan jika kita sampai Stasiun Minami Funabashi, kira akan melihat sebuah stasiun yang sungguh keren...

Stasiun Minami-Funabashi adalah stasiun kereta api di Funabashi, Chiba, Jepang, yang dioperasikan oleh Perusahaan Kereta Api Jepang Timur (JR East). Stasiun ini dilayani oleh jalur Keiyo dari Tokyo dan Musashino dari Fuchuhommachi melalui Nishi Funabashi.

Jadi, jika aku ke Minami Funabashi, aku akan naik kereta dari Stasin Funabashi Hoten, transfer kereta di Stasiun Nishi Funabashi, langsung ke Stasiun Minami Funabashi.

Stasiun ini berada dibawah jalan layang kota kecil Minami Funabashi dan semua kota ini berada di tanah reklamasi Teluk Tokyo.

Nah, Karena Minami Funabshi ini memang sengaja didesain seperti di Amerika dan sengaja untuk salah satu titik wisata di Perfecture Chiba, bahkan di Stasiun Minami Funabashi pun dibangun hotel-hotel kecil, sebagai hotel transit.

Walau hotel-hotel itu kecil, bukan berarti kumuh atau jelek. Hotel-hotel itu tetap berkelas wisatawan. Ada kelas hotel, Ada juga klas apartemen atau kondominium dan kelas studio.

Dokumentasi pribadi | Stasiun ini berada di bawah jalan laying, terdiri dari 2 tingkat. Ketika kita turun dari kereta (lantai basement), kita naik ke lantai atas. Dan turun ke lantai bawah, terlihat aku berada di lantai bawah.
Dokumentasi pribadi | Stasiun ini berada di bawah jalan laying, terdiri dari 2 tingkat. Ketika kita turun dari kereta (lantai basement), kita naik ke lantai atas. Dan turun ke lantai bawah, terlihat aku berada di lantai bawah.
Kita berjalan cukup jauh karena stasiun Minami Funabashi ini, berada sekitar di tengah jalan layang yang cukup tinggi, dan cukup jauh ke mana-mana. Termasuk ke LalaPort Tokyo Bay. Kita harus berjalan sekitar 450 meter.

Berjalan sejauh itu, mungkin tidak terlalu membuat capek bagi Jepang atau orang muda, tetapi sangat membuat capek bagi lansia yang tidak memakai kursi roda.

Apalagi, ketika kita ke stasiun ini, tujuannya jelas yaitu ke tempat-tempat belanja, karena di sekitar LalaPort Tokyo Bay itu, ada deretan shopping center, bahkan banyak sekali warehouse atau factory outlet.

Artinya, jika kita sudah cukup capek untuk keluar dari Stasiun Minami Funabashi ini, kita akan semakin capek untuk berbelanja!

Jadi, mereka membangun sebuah fasilitas travelator, sebagian ban berjalan sepanjang sekitar 400 meter, untuk menghemat waktu dan tenaga, bagi yang menginginkannya. Karena, ternyata tidak semua orang mau melewati travelator itu.

Dokumentnasi pribadi | Sebelum melewati travelator, kuta berjalan kaki dahulu, sejauh sekitar 50 meter.
Dokumentnasi pribadi | Sebelum melewati travelator, kuta berjalan kaki dahulu, sejauh sekitar 50 meter.
Dokumentnasi pribadi | Sebelum melewati travelator, kuta berjalan kaki dahulu, sejauh sekitar 50 meter.
Dokumentnasi pribadi | Sebelum melewati travelator, kuta berjalan kaki dahulu, sejauh sekitar 50 meter.
Dokumentnasi pribadi | Sebelum melewati travelator, kuta berjalan kaki dahulu, sejauh sekitar 50 meter.
Dokumentnasi pribadi | Sebelum melewati travelator, kuta berjalan kaki dahulu, sejauh sekitar 50 meter.
Dokumenasi pribadi | Walaupun stasiun ini berada di bawah jalan laying, bukan berarti ini adalah
Dokumenasi pribadi | Walaupun stasiun ini berada di bawah jalan laying, bukan berarti ini adalah
Permukaan jalannya adalah aspal jalan, dan kolom-kolom jalan layang dan kolom-kolom "atap" stasiun di cat kotak2 putih biru. Dan, secara pandangan mata, sungguh cantik, bukan?

Dokumentasipribadi | Jika pengunjung tidak mau naik travelator, mereka akan berjalan sejajar dengan travelator, dan pemandangannya adalah pepohonan hijau .....
Dokumentasipribadi | Jika pengunjung tidak mau naik travelator, mereka akan berjalan sejajar dengan travelator, dan pemandangannya adalah pepohonan hijau .....
Dokumentasipribadi | Jika pengunjung tidak mau naik travelator, mereka akan berjalan sejajar dengan travelator, dan pemandangannya adalah pepohonan hijau .....
Dokumentasipribadi | Jika pengunjung tidak mau naik travelator, mereka akan berjalan sejajar dengan travelator, dan pemandangannya adalah pepohonan hijau .....
Dokumentasipribadi | Jika pengunjung tidak mau naik travelator, mereka akan berjalan sejajar dengan travelator, dan pemandangannya adalah pepohonan hijau .....
Dokumentasipribadi | Jika pengunjung tidak mau naik travelator, mereka akan berjalan sejajar dengan travelator, dan pemandangannya adalah pepohonan hijau .....
Dokumentasi pribadi | Karena perjalanan dari stasiun untuk naik ke jembatan layang cukup jauh, sekitar 400 meter, travelator dibagi menjadi 4 bagian. Benar2 fasilitas sekelas bandara!
Dokumentasi pribadi | Karena perjalanan dari stasiun untuk naik ke jembatan layang cukup jauh, sekitar 400 meter, travelator dibagi menjadi 4 bagian. Benar2 fasilitas sekelas bandara!
Dokumentasi pribadi | Banyak larangan2 di semua stasiun di Jepang dan semua dibingkai sebagai larangan baru pengunjung. Termasuk masuk tidak boleh bersepeda (karena untuk sepeda, sudah ada jalurya sendiri), atau tidak boleh merokok (karena merokok dilakukan di ruang tertutup, tersendiri) .....
Dokumentasi pribadi | Banyak larangan2 di semua stasiun di Jepang dan semua dibingkai sebagai larangan baru pengunjung. Termasuk masuk tidak boleh bersepeda (karena untuk sepeda, sudah ada jalurya sendiri), atau tidak boleh merokok (karena merokok dilakukan di ruang tertutup, tersendiri) .....
Setelahah di ujung 4 bagian travelator, ada 2 cara untuk naik ke atas jalan layang, yang akan menyeberang menuju masing-masing pusat perbelanjaan. 

Karena, dari permukaan datar seperti foto di atas, kita tidak boleh menyeberang. Kita harus keluar dari stasiun ini dulu, lalu kita naik tangga atau naik lift, baru kita menyeberang sesuai tujuan kita. Trus, turun lagi ke tempat tujuan kita.

Jadi, konsepnya selalu:

Turun dari kereta (lantai basement 1 or 2 or 3, tergantung besarnya stasiun), naik ke lantai atau ke stasiun, dan turun lagi, keluar stasiun.

Untuk stasiun Minami Funabashi, turun kereta (lantai basement), naik ke stasiun (lantai 2), turun ke permukaan jalan (lantai 1), berjalan atau travelator 450 meter, naik lagi ke jembatan layang atau menyeberang, turun lagi menuju tujuan masing-masing.

Semua teratur, semua sangat rapi, tanpa ada yang melanggar. Tertib dan disiplin.

Ribet, ya?

Jika di Jakarta, semua dilakukan dengan "jalan pintas", atau melompat, hihihi...

Dokumentasi pribadi | Setelah dari travelator sepanjang sekitar 400 meter, ita naik ke atas jalan layang, berjalan diatas
Dokumentasi pribadi | Setelah dari travelator sepanjang sekitar 400 meter, ita naik ke atas jalan layang, berjalan diatas
Dokumentasi pribadi | Setelah dari travelator sepanjang sekitar 400 meter, ita naik ke atas jalan layang, berjalan diatas
Dokumentasi pribadi | Setelah dari travelator sepanjang sekitar 400 meter, ita naik ke atas jalan layang, berjalan diatas
Untuk naik ke atas, ada tangga bagi yang sehat dan kuat, dan lift, bagi kursi roda dan kaum prioritas. Foto di bagian bawah, ada "pintu cincin berputar", supaya sepeda atau motor tidak bisa masuk. Ini benar-benar untuk pedestrian.

Dokumentasi pribadi | Dan, karena aku memang ingin ke LalaPort Tokyo Bay Shopping Center, taraaaaaaa ....... Kita sudah sampai ...... Kita masuk lewat
Dokumentasi pribadi | Dan, karena aku memang ingin ke LalaPort Tokyo Bay Shopping Center, taraaaaaaa ....... Kita sudah sampai ...... Kita masuk lewat
***

Cerita-ceritaku di Jepang memang tidak terbatas. Banyak sekali titik-titik yang perlu aku tuliskan supaya tidak menghilang dari kenangan dan perenunganku. Bahkan, sebuah stasiun kereta saja aku merasa harus kuceritakan, karena memang stasiun ini sungguh keren, menurutku.

Jepang, memang sebuah negeri inspirasi. Bahan, dari sebuah stasiun di kota kecil di Minami Funanshi, perenunganku semakin dalam.

Kapan Indonesia bisa juga menjadi sebuah negeri inspirasi?

Catatan :

Yang jelas, semua stasiun di Jepang ini benar-benar "ramah disabilitas"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun