Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Nenek Moyangku Seorang Pelaut", Benarkah?

17 Juli 2019   21:39 Diperbarui: 17 Juli 2019   21:43 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Orasi ilmiah Dr.Wisnu, yang membuat semua audience tentang kewirausahaan Indonesia .....

Sebelumnya :

Benarkah, Indonesia Tidak Punya Jiwa Kewirausahaan dan Berada di Peringkat 90 dari 137 Negara?

Nenek moyangku seorang pelaut

Lewat orasi ilmiah dari Dr.Wisnu Sakti Dewobroto tentang kewirausahaan Indonesia, beliau terinspirasi dari 'cerita' nenek moyangku seorang pelaut ......

Kemaritiman sebagai salah satu aktifitas budaya secara lebih luas dapat dimaknai sebagai perwujudan dari wujud gagasan interaksi manusia dengan perairan dalam beragam bentuk mulai dari kaitannya dengan memenuhi kebutuhan hidup, misalnya mencari ikan, sampai kaitannya dengan mata pencaharian seperti pelayaran dan perdagangan. Keberadaan wilayah perairan inilah yang direspon oleh manusia dengan melakukan aktivitas kemaritiman yang kemudian melahirkan budaya kebaharian.

Bisakah kita mengartikan bahwa Nenek Moyang kita hanya seorang pelaut? 

Ga, lah! Mengapa?

Nenek Moyang kita tidak sebatas melaut namun melaut untuk berdagang. Karena, mereka mencari ikan di laut, bukan untuk hobi dan bersenang2, tetapi mereka mencari ikan di laut untuk bisa dijual, untuk kehidupan mereka!

Berarti, mereka juga adalah BERDAGANG ......

Berdagang?

Kita tahu kan, betapa kreatif nya kita untuk berjualan, sejak jaman dahulu?

Kalau kita berbicara mengenai Kreatifitas yang menjadi salah satu hal yang penting dimiliki seorang pengusaha. Ramy et Al (2014) mengatakan bahwa developing creativity is considered as one of the most important objectives of Entreprenuerhsip training and education....

Dan, Rodgues (2018) mengatakan bahwa creativity has direct and positive effect on Entrepreneurial Intention .....

Apakah Indonesia cenderung tidak kreatif dan menempatkan kita menjadi negara yang cenderung tertinggal dalam segi inovasi (peringkat 85 dari 126 Negara)?

Menurut Dr.Wisnu, "Itu tidak seluruh nya benar!"

Beliau percaya, bahwa orang Indoesia adalah orang2 yang kreatif. Tidak usah berbicara para founder startup seperti Ahmad Zaki dengan Bukalapak, Nadiem Makarim dengan Gojeknya...

Kita lihat yang memang ada di akar rumput saja.... Dari satu kata "Mobile" mereka sudah merespondnnya dengan sangat kreatif... mereka membuat bisnis yang inovatif memberikan solusi bagi masyarakat...

Coba deh, lihatlah di sekeliling kita. 

Roti "Tan Ek Tjoan" atau "Sari Roti", selain berjualan roti di minimarket, hypermarket atau di warung2, mereka juga berjuakan dengan sepeda. Berkeliling, menjemput pembeli. Memakai sepeda. Mobile Bakery. 

Konsep kreatif, menjemput bola. Dan itu sudah jaman dulu, kan?

Lalu, tukang sayur keliling. Mereka tidak puas hanya menunggu pembeli saja, tapi mereka berkeliling kompleks, untuk menjemput pembeli. Juga tukang semir sepatu keliling. Mobile Grocery. 

Atau "vermak Jeans"(versi mereka, hihi ....) keliling. Mobile Taylor. 

Dan jualan kopi keliling ..... Mobile Cafe.

Kreatiftas2 mereka patut diancungi jempol. Berkeliling. Mobile. Berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Wirausaha .....

Sangat terbukti, dimana ada lahan kosong, orang Indonesia menciptakan keramaian dengan membuka lapak atau berdagang dan tidak satu orangpun mampu dengan mudah menghentikan kegiatan tersebut.

Penelitian terakhir dari Rodrigues A. Jorge F, Pires C, Antonio P (2018), "The Contribution of Emotional Intelligence  and Spirituality in Understanding Creativity and Entrepreneurial Intention of Higher Education Student" mengatakan bahwa ternyata memang spritiuality berpengaruh Entrepreneur Intention....

Penelitian tersebut memperkuat bahwa Karakteristik Wirausaha sudah menjadi karakter Bangsa.  Dan, ini terlihat pada Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Sila pertama secara jelas mengatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang berketuhanan, yaitu Tuhan yang maha Esa.

***

Jika kita bicara tentang ajaran agama. Menurut Dr.Wisnu, tentang wahyu pertama yang diturunkan Allah. Iqro. Iqro mengajarkan untuk lebih peka lagi kita melihat lingkungan sekitar dan tak henti henti terus belajar untuk mendapatkan keridhoannya..

Dari sudut pandang kewirausahaan, juga Iqro mengingatkan kita untuk terus melakukan empathy terhadap calon customer, lingkungan bisnis, secara external maupun internal dan berharap keberkahan usaha untuk terus bertumbuh , semakin besar dan berdampak pada masyarakat.

Dr.Wisnu juga sempat bertanya kepada temannya yang beragama Nasrani, "Adakah dalam Injil yang membahas mengenai kewirausahaan?"

Ternyata terjawab di

Kitab Keluaran :31:2-6;

Karya Tuhan melalui Roh Kudus, memampukan manusia sebagai co- creator untuk beraktivitas dengan kreatif dan inovatif. Setiap ahli telah diberi keahlian oleh Allah dalam merancang-bangun. Hal ini dimulai dari hati sebagai pusat batin untuk membangun komunikasi pribadi dengan Allah.

Jadi,

Masihkah, kita ragu bahwa kewirausahaan sebagai karakter bangsa?

Atau,

Mungkin selama ini kita lalai fokus pada perbedaan bukan pada tujuan?

Hahaha, mungkin pertanyaan terakhir adalah salah satu penyebabnya ..... *ingat tentang akhir2 ini masalah2 Indonesia berawal dari PERBEDAAN, bukan PERSATUAN ......

Tapi, mari kita melihat jaman dahulu, bahkan sebelum Indonesia belum merdeka.

Ada kemegahan Candi Borobudur, yang tetap megah sampai sekarang, tanpa semen yang merekatkan batu2 candi. PERSATUAN lah, yang merekatkannya .....

Lalu, Sumpah Pemuda. Persatuan Indonesia. Satu Bangsa. Satu Bahasa. Satu Tanah Air!

Tujuan nya apa? Semua untuk Satu INDONESIA ......

Lalu,

Berkaitan dengan sifat orang Indonesia yang sangat menjunjung tinggi persatuan, Dr.Wisnu membuat penelitian yang mengangkat budaya  lokal Indonesia yaitu  kebutuhan untuk berafiliasi atau berkomunitas menjadi keunggulan dan keunikan Indonesia yang bisa digunakan untuk meningkatkan Brand dan berpengaruh pada repurchase intention. Teori tersebut beliau namakan Brand Community Optimization.

Dari apa yang sudah dituliskan diatas, ada beberapa bahasan, yaitu spirituality, affective+trust, community commitment serta social identification,

Apakah ini bisa direlasikan dan sangat mirip dengan sila2 yang ada di Pancasila?

Dimana, jelaslah kita tidak akan mampu, sampai tujuan utama, yaitu keadilan social bari rakyat Indoneisa, JIKA kita tidak melalui 4 sila sebelum nya .....

Indonesia yang begitu kaya dengan keberagamannya, tidak akan bersifat adil satu sama lain kalau tidak ada unsur perekat. Unsur perekat itu yang bisa diterima oleh semua masyarakat yaitu keyakinan akan adanya Tuhan...

Setelah kita sepakat, pastinya kita akan menjadi manusia yang adil dan barulah terjadi persatuan. Dan dilanjutkan ke langkah berikutnya sampai terwujudnya keadilan social.

Pancasila juga terbukti menjadi semangat Kewirausahaan. Terlihat dari pidato bung Karno, 1 Juni 1945 tentang Pancasila dan dihubungkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prof Kim Ki Chan dari Korea mengenai Humane Entrepreneurship...

Pada Pidatonya bung Karno berkata :

Jadi yang asalnya lima itu telah menjadi tiga: socio-nationalisme, socio-demokratie, dan ketuhanan. Kalau Tuan senang kepada simbolik tiga, ambillah yang tiga ini.

Tetapi barangkali tidak semua Tuan-tuan senang kepada trisila ini, dan minta satu, satu dasar saja? Baiklah, saya jadikan satu, saya kumpulkan lagi menjadi satu. Apakah yang satu itu?

Gotong Royong

"Gotong Royong" adalah faham yang dinamis, lebih dinamis dari "kekeluargaan", saudara-saudara! Kekeluargaan adalah satu faham yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan

Gotong Royong merupakan perasan dari 5 sila Pancasila dan bisa direlasikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Profesor dari Korea yang secara personal saya dan beberapa mahasiswa Podomoro University pernah berdiskusi mengenai Humane Entrepreneurship yang membahas nilai2 kemanusiaan yaitu (Empowerment, Ethics, Equality, Engagement dan Ecosystem) merupakan sumber dari kekuatan perusahaan ( Envisioning, Enthusiasm, Enlightement, Experimentation dan Excellence).

Nilai2 kemanusiaan tersebut sudah terwakilkan dengan satu kata Gotong Royong, kata khas Indonesia yang menjadi rahasia kekuatan Indonesia dalam mencapai semua tujuannya...

Dari semua pemaparan yang disampaikan, masihkan kita ragu bahwa kewirausahaan sebagai karakter bangsa kita?

Kesalahan dalam berproses

Terbukti dari perjalanan mulai dari Kemerdekaan, Orde lama tahun 1950 -- 1965, Orde Baru 1965 -- 1998 dan Reformasi dari 1998 -- sekarang.

Semua berproses, berkorban tidak hanya waktu namun jiwa dan raga. Berani melangkah, dan mengkalkulasi resiko dan siap terhadap segala konsekuensinya.

Dan itu juga tercermin di dalam proses berwirausaha.

Apakah dalam prosesnya terjadi banyak kesalahan?

Ya, tidak diragukan lagi. Bahkan, beribu bahkan berjuta kesalahan dibuat sebagai pelajaran untuk langkah selanjutnya.

Toleransi terhadap kesalahan itu  ditemukan saat Bung Karno membuat naskah Proklamasi. Di naskah tersebut Bung karno membuat kesalahan, apa yang beliau lakukan? 

Dicoret saja dan coretan itu menjadi bahan koreksi untuk menulis kalimat selanjutnya .....

Proses itu juga tercermin di dalam proses berwirausaha. Penuh Resiko dan siap menerima segala konsekuensinya...

Beberapa hari sebelum Hari Proklamasi kemerdekaan, Bung Hatta menanyakan apakah Bung karno Bersama bung Hatta Sanggup untuk memimpin jutaan masyarakat Indonesia, dan juga apakah mampu untuk melakukan hal itu...

Bung Karno menjawab, kita mampu tapi tidak 100% namun, lebih baik melakukan kesalahan tapi untuk tujuan mulia daripada berdiam dibalik keragu raguan.

Sekali lagi, masihkan kita ragu bahwa kewirausahaan sudah menjadi bagian penting karakter bangsa kita?

***

Sadarkah kita, bahwa semangat visi kewirausahaan adalah sebuah SOLUSI untuk membangun Indonesia dan Budaya Indonesia sebagai penjaganya? 

Dan itulah yang ada sejak PODOMORO University didirikan .....

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dengan adanya harmoni, tangguh, mutu dan ramah lingkungan. Dan, Dr.Wisnu meyakini ahwa kewirausahaan merupakan karakter bangsa dan pastinya juga merupakan karakter dari seluruh civitas akademika PODOMORO University dan Agung Podomoro ......

Sungguh, aku sampai terpana mendengar paparan ilmiah dari Dr.Wisnu. Dan bertekad untuk terus berjuang menjadi bagian dari Indonesia untuk membangun bangsa. 

Dan terakhir, Dr.Wisnu mengutip pidato Presiden Jokowi saat beliau menympaikan Visi Indonesia kedepan, dan ini mungkin bisa direlasikan dengan tujuan kita ada di Podomoro University.

Di akhir pidatonya Presiden Jokowi, mengatakan :

"Ini bukanlah tentang Aku atau Kamu, juga bukan kami atau mereka.... Bukan soal barat atau timur... bukan selatan atau utara... sekarang bukan saatnya memikirkan itu semuanya, tapi ini saatnya memikirkan tentang bangsa kita Bersama...."

"Jangan Ragu ... jagnan pernah ragu untuk maju, karena kita mampu jika kita bersatu"..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun