Jika memang kita mau menyusuri Gotemba dengan wisata religious serta pemandangan alam nya, silahkan saja. Tetapi jika haya sekedar dari bus Shinjuku saja pun, tidak masalah. Seperti yang aku lakukan, karena sangat terbatas untukku dengan kursi roda elektrikku.
Pengamatanku, kehidupan di Gotemba sangat tenang. Sepanjang perjalananku keliling kota Gotemba dengan mengendarai bus dari Shinjuku Tokyo, berhasil merekamnya.
Sebaguan besar bangunan2 disana, merupakan 1 atau 2 lantai. Dengan lingkungan yang asri, seperti Jepang pada umumnya. Pedestrian2 besar dan ramah disabilitas, penghijauan2 yang terlihat setara dan sebanding dengan lingkungannya, bahkan di beberapa titik terdapat taman2 hijau yang asri.
Penghuninya pun tidak terlalu tampak diluaran, seperti di Tokyo. Maksudnya, hanya di Tokyo Metropolitas saja yang terlihat penuh dengan warga Tokyo, karena di hari2 kerja, mereka bekerja dan bersekolah. Atau di tempat2 wisata saja yang penuh dengan wisatawan.
Jika di perempatan, bergantan untuk menyeberang, mungkin memakan waktu 5 menit atau lebih. Tetapi walau tidak ada kendaraan yang lewat, dan polisi pun tidak terlihat, pejalan kaki atau sepeda pun dengan patuhnya akan menunggu sampai lampu hijau untuk mereka, menyala .....
Begitu juga di Gotemba.Â
Karena Gotemba adalah kota kecil, dimana 'Gotemba downtown' adalah di Factory Outlet nya, sehingga selama penyusuran kota Gotemba sampai 'blusukan' lewat jalan2 kecil, jarang terlihat warga kota yang sekedar berjalan2 saja.
'Blusukan' di Gotemba di daerah2 permukiman. Rumah2 1 atau 2 lantai, serta apartemen2 Â 2 lantai, dengan fasilitas2 parkirnya, yang tetap rapih dan nyaman .....
Dari atas bus besar dan berjendela besar2, tentu aku puas melihat2. Fasilitas2 kota tetap baik, "Jepang gitu lho!". Fasilitas2 disabilitas nya pun juga terlihat sangat baik, walau tidak 'semodern' di Tokyo.