Taman dan Taman Bermain
Taman atau taman bermain juga diaplikasikan sebagai sarana edukasi ke kesemoatan bagi anak2 berkebutuhan khusus, dan juga untuk anak2 normal. Tetapi ketika anak2 normal mampu bermain dengan riang gembira di taman bermain, tidak demikian bagi anak2 disabled, yang berkebutuhan khusus.
Bagi anak2 disabled, efek psikologisnya lebih individualis, karena di taman bermain 'ramah disabilitas', di desain dengan tepat, yang akan memberikan  tingkat sosialisasi yang tinggi bagi mereka.
Konsepnya adalah 'keterbukaan dan kesempatan', dengan memainkan perbedaan leveling. Bermain dengagn perubahan leveling, lrwat desain ramp, tetapi ada juga di desain dengan undakan2 atau anak tangga, untuk melatih kaki2 mereka, serta ketangkasan mereka untuk berjalan.
Jika sebenarnya anak kita tidak bisa berjalan karena sesuau hal, mungkij dengan terapi di taman ini, ada kesempatan anak kita belajar berjalan. Dan jika anak2 kita memang tidak mempunyai kaki, di taman ini ada kesempatan untuk melatih percara diri mereka dengan bermain leveling di taan bermain ini di atas kursi roda.
Untuk taman bermain ini dengan menggunakan leveling, ramp dan tangga, sesuai dengan persyaratan Kepmen PU No.486 tahun 1998.
Ramp, merupakan jalur sirulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai alternative bagi orang2 yang tidak bisa menggunakan tangga. Persyaratan untuk ramp di dalam bangunan, kemiringannya TIDAK BOLEH LEBIH DARI 7 DERAJAT,dan di luar banguanan TIDAK BOLEH LEBIH DARI 6 DERAJAT.
Contoh kemiringan ramp, yang bisa membahayakan terutama pagi penyandang disabilitas
Standardisasi sebuah ramp, terutama bagi penyandang disabilitas.
 Standardisasi tentang membangun ramp sebenarnya cukup banyak, untuk memberikan kenyaman bagi penyandang disabilitas. Tetapi yang aku tuliskan sekarang adalah yang benar2 dasar sebuah ramp, yang bisa langsung diaplikasikan ke dalam desain dan perancangan.