Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Dibalik Kelemahan Kami, adalah Kekuatan Kami" [Dunia Disabilitas]

10 April 2017   13:46 Diperbarui: 11 April 2017   17:00 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image and video hosting by TinyPic

Disabilitas memang sedang ‘booming’. Sekarang ini, kaum disabilitas memang sudah berani untuk ‘keluar dari kepompongnya’, keluar dari kenyamanannya dalam hidup, yang dikelilingi oleh orang2 yang peduli dengan mereka.

Sebagai IPS (insane pasca stroke) selama 7 tahun ini, sejak awal aku benar2 terjun kepada masyarakat untuk berkarya walau dalam keterbatasan. Dan semakin kesini aku justru selalu bergerak melayani dan membantu kaum disabilitas untuk juga mulai berkarya bagi dunia.

Dengan banyak tulisan2ku tentang disabled, apalagi pemerintah Jakarta lewat pembaharuan fasilitas2 aksesibilitas bagi kaum disabilitas, dan terbukti terus berkembang, belum lagi perusahaan tempat aku bekerja juga peduli dengan kaum disabilitas lewat desain2nya yang memudahkan kami, semakin nyatalah sebuah KEPEDULIAN dalam kebersamaan warga Indonesia.

Jika perusahaan besar belum mempunyai pekerja dalam keterbatasannya sebagai kaum disabilitas, tidak begitu dengan perusahaan tempat aku berkerja dan berkarya. Sejak 7 tahun lalu, ketika aku sadar bahwa mungkin aku tidak bisa bekerja lagi karena cacat, perusahaan tempat aku bekerja, sangat peduli dan tetap memberikan kesempatan untuk aku tetap bekerja.

Dengan peduli, semua atasan2ku serta teman2 dan mitra2 kerja ku pun sangat mengerti, ketika jika aku harus bolos karea harus terapi atau cek-up. Bahkan jika aku tiba2 down dan terpuruk karena sakitku ini, mereka pun mengerti untuk aku tidak bisa mauk kantor berhari2 kemudian.

Dengan kenyataan inilah, aaku sangat sadar bahwa memang tidak mudah bagi sebuah perusahaan untuk bisa benar2 mampu, saling mengerti dan menghargai. Dan bagi kaum disabilitas seperti aku pun, harus mau dan berusaha untuk terus ‘bekerja keras’, demi karya dan prestasi bagi dunia.

Konsep talkshow “Aku Juga Mau Kerja”ini, memang luar biasa! Kementerian Ketenagakerjaan serta Kementerian Pendidikan, berkolaborasi untuk membimbing dan membina kaum disabilitas. Dai kecil, kaum disabilitas di bombing untuk tetap percaya diri, bahwa Indonesia tetap menyayangi mereka.

Lalu dengan konsep ‘robotik’ dari Ibu Jully Tjindrawan, lewat karyanya pasti akan bisa membantu kaum disabilitas, untuk keseharian mereka, dan nantinya mereka mampu bekerja bagi masA depan mereka. Dan pada akhirnya, pemerintah merekrut mereka untuk pembinaan yang lebih dalam lagi, sebagai tenaga ahli dalam pekerjaan.

Bahkan kementerian Ketenagakerjaan, mempunyai Balai besar yang menampung kaum disabilitas, sebuah workshop untuk pendampingan dan belajar untuk bekerja. Dan mereka akan memunculkan kaum disabilitas yang mumpuni sebagai ahli2 yang sesuai di bidang mereka masing2.

Diharapkan, perusahaan2 ini akan datang ke Balai Besar langsung, untuk merekruit kaum bisabilitas, dan di tes, sesuai dengan kebutuhan perusahaan2 tersebut …..

Karena, kaum disabilitas mungkin masih tidak terlali percaya diri, atau sudah mempunyai akses atau networking, untuk melamar ke perusahaan2 besar ini, yang memang mulai peduli kepada mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun