Pesanan khusus lewat counter : sosis + kentang goring, dengagn bumbu BBQ saos tomat dan daun peterseli
Febo menjadi tempat favorite untuk kami, jika kami tidak tahu lagi, mau makan apa, yang cukup 'murah' untuk kantong kami. Karena jika kami makan besar bertiga, minimal kami harus membayar 50 - 60 Euro untuk sekali makan.
Hehehe ..... 'derita'ku, mana anak2ku selalu memesan makanan yang mahal, katanya, mumpung disana dn ingin mencoba makanan yang mungkin tidak ada di Jakarta, atau kalau pun ada, rasanya pasti tidak sama .....
Malam itu, Dennis keluar lagi dari hotel setelah Arie mengantarkan kami pulang. Dennis berjalan sendiri sekitar jam 10.00 malam itu, dimana matahari disana masih cukup bersinar terang, seperti jam 17.30 sore di Jakarta, sehingga aku tega melepaskan sendiri, mencari makan malam kami.
Ketika dia datang, cepat sekali, dia bercerita tentang hamburger Febo, bersebelahan dengan Mc.Donalds yang sedianya Dennis mau sambangi. Dan setelah itu, esoknya aku benar2 kesana untuk mencoba sendiri dengan mesin otomatis hamburgernya yang sudah terkenal seantero Holland .....
***
Malam itu, kami tidur sangat nyenyak, sambil tersenyum. Wisata kami pada hari pertama killing di Eropa Barat ( di Amsterdam ), menjadi berkat bagi kami bertiga, khususnya aku, untuk bisa bersantai lebih lagi, sebelum kami melakukan rutinitas kami di Jakarta, sebagai mama dan pelajar untuk menjemput impian ....
Sebelumnya :
'Perburuan' itu Dimulai : Dunia Filateli Amsterdam .....
[Bidikan Amatir] Burung-Burung di Amsterdam itu Terbang Rendah .....