Mohon tunggu...
Christanto Panglaksana
Christanto Panglaksana Mohon Tunggu... Penulis

Warga pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apa Kata Neurosains kalau Pejabat Malas Membaca Reflektif?

26 September 2025   12:57 Diperbarui: 27 September 2025   08:03 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Freepik

Membaca Lebih dari Sekadar Kata

Ketika kita membaca, otak kita tidak hanya memindai huruf atau kata demi kata. Di tingkat paling dasar, informasi visual dari huruf dan kata diterjemahkan di korteks visual, khususnya area yang disebut visual word form area. Di sini, otak mengenali bentuk dan pola huruf sehingga kita dapat mengenali kata dengan cepat.

Namun, membaca secara reflektif-kritis menuntut lebih dari sekadar pengenalan kata. Informasi yang sudah di-dekode harus diteruskan ke jaringan bahasa di temporal lobe dan inferior frontal gyrus, tempat makna dikonstruksi dan sintaksis dianalisis. 

Tanpa keterlibatan jaringan ini secara mendalam, kita hanya membaca permukaan teks, menerima kata tanpa memahami makna atau implikasinya.

Pembaca reflektif secara otomatis mengaktifkan jaringan kontrol eksekutif untuk menilai relevansi informasi, menahan bias, dan membandingkan fakta baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Proses ini berbeda dengan membaca santai yang lebih pasif.

Otak manusia mahir dalam mengenali pola, tapi membaca reflektif menuntut kemampuan menahan respons otomatis, menunda kesimpulan, dan berpikir secara bertingkat. 

Kegiatan ini mempersiapkan kita untuk memahami teks lebih dalam, menemukan kontradiksi, dan menghubungkan ide yang awalnya tampak terpisah.

Dengan kata lain, membaca secara reflektif adalah latihan otak untuk berpikir kritis, bukan sekadar menyerap kata. Tanpa kebiasaan ini, otak cenderung menerima informasi mentah tanpa evaluasi, sehingga bisa berbahaya ketika seorang pejabat harus mengambil keputusan publik.

Mengapa Otak Memerlukan Kontrol Eksekutif?

Kontrol eksekutif adalah mekanisme otak yang memungkinkan kita merencanakan, mengevaluasi, dan menahan respons spontan. Di prefrontal cortex, khususnya dorso-lateral prefrontal cortex (dlPFC) dan anterior cingulate cortex (ACC), terdapat sistem yang mengatur pengambilan keputusan dan analisis kritis.

Ketika membaca secara reflektif, jaringan tersebut bekerja untuk menilai opini atau klaim penulis, memeriksa bukti, dan menahan dorongan untuk menerima argumen secara instan. Tanpa latihan membaca kritis, kemampuan kontrol eksekutif ini akan kurang terasah. Akibatnya, pejabat bisa mudah terpengaruh oleh opini populer, media, atau tekanan kelompok kepentingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun