Mohon tunggu...
Christanto Panglaksana
Christanto Panglaksana Mohon Tunggu... Penulis

Warga pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Left No One Behind," Topeng Neoliberalisme dalam Agenda Global SDGs

21 September 2025   16:41 Diperbarui: 21 September 2025   16:56 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber://idn.freepik.com/foto-gratis/)

Dengan demikian, LNOB tidak berarti menghapus marginalisasi, melainkan mengubah bentuknya: dari eksklusi langsung menjadi inklusi subordinat dalam pasar. Inilah inti neoliberalisme: semua orang boleh masuk, tetapi hanya sebagai roda kecil dalam mesin kapitalisme global.

Data, Pengawasan, dan Biopolitik LNOB

Salah satu pilar LNOB adalah kewajiban menghasilkan data yang terdisaggregasi: berdasarkan gender, usia, lokasi, disabilitas, dan sebagainya. Tujuannya tampak mulia: memastikan bahwa kelompok rentan benar-benar terlihat dan tidak tertinggal. Namun, di balik itu ada dimensi biopolitik yang penting untuk dikritisi.

Dengan dalih LNOB, negara-negara berkembang didorong untuk mengumpulkan data yang sangat detail tentang warga. Data ini memang berguna untuk kebijakan, tetapi juga membuka ruang pengawasan yang sangat besar. 

Warga yang sebelumnya "tidak terlihat" kini justru terlalu terlihat: setiap aspek hidup mereka dicatat, dilacak, dan diadministrasikan. LNOB, dalam hal ini, menjadi pintu masuk bagi perluasan pengendalian biopolitik.

Lebih jauh, data tersebut tidak berhenti di tangan negara. Sering kali, lembaga donor, konsultan global, bahkan korporasi teknologi ikut terlibat dalam pengelolaan data. 

Dengan demikian, LNOB menciptakan arus data global yang rentan dipakai untuk kepentingan komersial atau politik. Warga miskin yang katanya dilindungi justru menjadi komoditas data baru.

Prinsip LNOB yang berbicara tentang inklusi akhirnya bermakna lain: bukan lagi sekadar "tidak ada yang tertinggal," tetapi "tidak ada yang luput dari pengawasan." Retorika LNOB memberi legitimasi bagi sistem kontrol global yang semakin rapat.

Kita harus bertanya: Apakah benar kelompok rentan diuntungkan dengan menjadi sepenuhnya terlihat? Atau justru semakin rentan karena hidupnya bisa diatur dari jauh melalui data? 

Di sinilah LNOB sekali lagi terbukti menjadi topeng neoliberalisme: wajah ramah inklusi, tetapi bekerja sebagai mesin pengawasan dan kontrol.

Homogenisasi Pembangunan dan Marginalisasi Lokal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun