Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Renjanaku (13) Martha, You Are The Reason

4 Oktober 2025   16:05 Diperbarui: 4 Oktober 2025   16:00 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://asset-2.tribunnews.com/prohaba/foto/bank/images/ilustrasi-jatuh-cinta.jpg

***

Pertemuan kembali dengan Ricky, membuat Martha melihat kilas balik perjalanan asmaranya. Simon adalah cinta pertamanya. Simon berusia tiga tahun di atas Martha, agak pendiam tetapi sangat baik dan penuh perhatian kepadanya. Hampir dalam segala hal Simon mengurus segala sesuatunya, termasuk terkadang megerjakan tugas-tugas perkuliahan. Pokoknya Simon selalu memanjakannya. Mengenang masa-masa dengan Simon membuatnya menitikkan air mata.

Dulu terkadang, ia merasa sangat jahat kepadanya. Ya Simon sangat baik. Tidak ada lelaki sepertinya. Pendidikan ke Jerman membuat mereka harus berpisah dan Simon tidak pernah kembali lagi. Di sana mungkin sudah ada cewe Jerman yang harus dikeloninya...

Gaya pacaran dengan Simon, membuat pengaruh besar terhadap gaya pacaran Martha selanjutnya. Ia ingin pacaran dengan "Simon's style." Gaya pacaran ala Arya, Dani, dan Ricky tidak pas buatnya, karena mereka bukan Simon. Martha mau cowo itu mengerti apa yang diinginkan seorang cewe, walaupun cewe tersebut tidak menyatakannya secara eksplisit.

Namun sekarang ia baru menyadari, tidak adil memaksakan kehendaknya sendiri semata. Setiap lelaki mempunyai gaya masing-masing. Dan kedua belah pihak sama-sama bertanggung jawab atas maju-mundurnya hubungan mereka itu. Sekarang ia menyadari, ia juga turut bertanggung jawab, karena ia memang tidak pernah juga berusaha mencoba memahami pasangannya.

Ia hanya selalu mengharapkan perhatian penuh dari pasangannya. Namun Ricky yang sekarang berbeda dengan Ricky yang dulu. Gayanya yang sekarang mampu membuatnya melupakan Simon. Ia sangat terkejut melihat kehangatan dan pesona Ricky. Dan sebenarnya kalau mau jujur, dari dulupun hal itu sebenarnya sudah ada.

Namun masalahnya ia tidak menyadarinya karena masih terpaku dengan Simon. Ia kini sudah mengikhlaskan kepergian Simon dari hatinya. Ia kini siap memulai cerita baru tanpa ada kaitannya lagi dengan Simon. Ia siap dan suka untuk mengenal dan belajar memahami seseorang yang akan mengisi hatinya kelak.  

Ricky kemarin itu sudah menyatakan perasaan hatinya soal hubungan mereka, dan itu hal yang sangat luar biasa. Ricky menyatakan dengan tegas tanpa merasa malu dan ragu. Itu hal yang sangat mengagumkan baginya, karena ia tidak pernah berani mengungkapkan perasaanya secara tegas, walaupun ia sekarang benar-benar suka padanya.

 

Namun soal kontrak penjualan yang gagal itu sangat melukai Ricky dan menghancurkan jalinan cerita indah yang sudah mulai terajut. Awalnya ia mengira Ricky kecewa karena reputasinya di kantor akan menjadi jelek dan kehilangan bonus penjualan yang sangat besar.

Namun ternyata bukan itu. Perasaan diperalat oleh orang yang disukainyalah yang membuat ia begitu terluka, dan luka itu meninggalkan parut yang panjang baginya.

Tiga bulan sudah berlalu dan suasana menjadi beku di antara mereka. Mereka tidak pernah lagi bertemu. Bahkan sekedar telfon atau chat menanyakan kabar. Martha menghela nafas panjang. Ia harus berbuat sesuatu. Ya, sesuatu. Ia akan memperbaikinya. Ia akan menjelaskannya lagi dengan sabar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun