Lucunya Kerkez ini sering terlihat ambigu. Di awal babak pertama, beberapa kali Kerkez ikut menyerang hingga ke kotak penalti Palace. Namun di babak kedua ia tak berani melakukannya lagi.
Kapten Liverpool itu sudah lemot, terpaksa Kerkez harus ikut menjadi bek tengah juga. Sebuah penyelamatan gemilang Kerkez ketika menjadi bek tengah, berhasil menghindarkan gawang Liverpool dari kebobolan.
Bek sayap kanan Palace, Daniel Munoz pun sangat berbahaya. Beberapa kali Munoz berhasil lolos, lalu memberikan crossing yang membahayakan gawang Liverpool.
Di pertengahan babak kedua, praktis kedua fullback Liverpool fokus membantu pertahanan saja. Akibatnya alur serangan Liverpool mengandalkan sisi tengah lapangan saja. Di sisi kanan, Mo Salah menghilang. Di sisi kiri, penampilan Cody Gakpo juga pas-pasan. Ia bahkan lebih banyak membantu lini tengah daripada mengkreasi serangan.
***
Jalannya pertandingan memang tidak mudah diprediksi karena berbagai faktor. Babak pertama sudah usai, dan kita bisa memahami apa yang terjadi. Dua kartu kuning didapat Liverpool dan intensitas serangan susah ditingkatkan seperti di awal-awal pertandingan karena pressing ketat Palace plus kreativitas serangan hanya bertumpu kepada Wirtz. Sementara itu Mo Salah dan Gakpo kurang kreatif.
Lewat pergantian pemainlah kita dapat melihat kualitas dari seorang pelatih. Slot kemudian melakukan pergantian pemain yang "kerilu" dan bener-bener "kerilu."
Pertama, Siapapun yang menonton pertandingan ini akan sepakat kalau Curtis Jones itu "tidak terlihat." Namun ketika ia ditarik di menit ke-71, keseimbangan Liverpool langsung goyah.
Paul Scholes (Manchester United) atau Fernandinho (Manchester City) adalah "pemain tidak terlihat," karena jarang mengkreasi serangan di sepertiga akhir lapangan. Namun alur bola (transisi dari bertahan ke menyerang atau sebaliknya) sering dikendalikan "pemain tidak terlihat"
Pemain pengganti Curtis, Wataru Endo adalah benar-benar seorang gelandang bertahan "tulen" yang seharusnya berduet dengan Curtis sejak awal pertandingan. Ataupun Slot memakai opsi Mac Allister-Endo atau Mac Allister-Curtis menjadi double pivot di lini tengah, karena Dom memang bukan pemain dengan karakter bertahan. Apalagi sejak tahun lalu, Mo Salah pun tak lagi dibebani tugas untuk membantu pertahanan.
Jadi sebaiknya Slot memilih salah satu antara Wirtz atau Dom yang akan dimainkan. Kalaupun Slot ingin memainkan keduanya secara bersamaan, maka Slot bisa meniru cara Glasner, yaitu menempatkan Wirtz-Dom di belakang Hugo. Artinya skemanya menjadi 3-4-2-1.
Kedua, menarik Hugo Ekitike untuk digantikan Mac Allister. Masuknya Mac Allister memang sudah tepat, tapi bukan menggantikan Hugo, melainkan Wirtz!