Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ternyata Hasto "Amnesti" Kristiyanto Disayang Ibu

8 Agustus 2025   16:50 Diperbarui: 8 Agustus 2025   16:49 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://img.antarafoto.com/cache/1200x799/2025/08/01/hasto-kristiyanto-mendapat-amnesti-presiden-prabowo-subianto-1jgzt-dom.jpg

Hidup tidak perlu berlari, cukup berjalan saja, karena hidup bukan pelarian melainkan sebuah perjalanan.

(Harun Masiku)

Bukan batu besar yang membuatmu terjatuh, melainkan kerikil kecil.

Yah Harun Masiku bukan batu besar, dia hanya kerikil kecil yang bahkan "perlu ditulung" agar bisa lolos nyaleg. Dan Hasto pun terjatuh ketika berusaha menolong Harun Masiku.

Dia kena dua pasal, penyuapan dan perintangan penyidikan.

Karena yang disuap sudah "bunyi" dan bahkan sudah menyelesaikan hukuman, maka pasal penyuapan tadi pun terbukti dengan sendirinya. Hasto tidak bisa mengelak.

Katanya dulu itu Harun Masiku sudah nyaris tertangkap ketika dia ngumpet di kantor pulisi. Namun yang terjadi kemudian menjadi sebuah dagelan! Justru para penyidik KPK itu yang malah disekap pulisi! Hahaha

Masak sih orang percaya cerita itu? Namun yang pasti Majelis Hakim tidak percaya. Lha wong biasanya kan penyidik KPK yang nangkapin pulisi korup! Jadi kisah ini terlalu lebay, apa lagi sampai ada cerita mandiin hape segala, kan absurd. Akhirnya Hasto lolos dari kasus perintangan penyidikan.

Sebagaimana di banyak parpol lainnya, di tubuh PDIP juga ada dua faksi kekuatan. Yang pertama adalah faksi putra Ibu, Prananda Prabowo dengan Sekjen Hasto sebagai ujung tombaknya. Faksi ini lebih bersifat teknis dalam mengatur strategi partai ke depannya.

Faksi kedua adalah faksi putri Ibu, Puan Maharani yang didukung para "Korea" yang sudah kenyang makan asam garam dalam dunia perpulitikan tanah air.

Namanya juga "Korea," tentu saja berpikirnya pragmatis, sehingga adaptif terhadap dinamika yang terjadi di masyarakat. "Yang penting bisa hidup dulu. Setelah itu barulah memikirkan langkah berikutnya."

Yah mereka ini memang benar-benar wong cilik, bukan siapa-siapa. Mereka belajar dan bertumbuh lewat kerasnya kehidupan. "Kalau belum bisa melenting, yah gapapa jongkok dulu sementara menunggu momen tepat datang." Yang penting "selalu siyap" apapun perintah dari atas, tapi satu hal, "Jangan pernah melawan orang baik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun