"Jangan, kasian gulanya. Teh biasa aja. Kamu kan sudah manis, jadi kalau aku minum tehnya, tinggal ingat kamu, langsung manis deh tehnya."
"Ah ha, gombal"
"Tapi kamu suka kan aku gombalin" kataku sambil tertawa.
Lamat-lamat terdengar suara komentator di televisi, sebentar lagi pertandingan El Clasico akan dimulai.Â
Dulu sewaktu masih pacaran, aku dan istri sama-sama pendukung Barcelona. Akan tetapi sesudah menikah aku kemudian hijrah ke Madrid dengan Los Galcticos-nya itu.
Awalnya istriku protes, tapi akhirnya dia bisa mengerti setelah kuberi penjelasan. Klub boleh berganti. Seragam sepak bola boleh luntur, tapi cintaku tak akan pernah luntur kepadanya! so sweet. Akan tetapi sejak itu ia selalu menyebut "Lear Madrid" untuk klub Real Madrid.
"Mas, udah ya aku masuk kamar, jangan lama-lama bobonya."
"Iya sayang" kataku dengan mata lekat ke televisi. Nyonya besarpun segera masuk ke peraduannya.
Tak lama kemudian pintu kamar terbuka. "Mas nonton di sini aja ya, aku takut sendirian"
"Lha koq takut, lagian ntar kamu terganggu kalau aku nonton di kamar"
"Gak papa, soalnya aku gak bisa tidur kalo gak lihat kamu mas"