Sebenarnya TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) bukanlah hal baru. TMC bahkan sudah diaplikasikan pasca banjir yang melumpuhkan Jakarta pada 2013 lalu. TMC kemudian dilakukan dari periode 26 Januari hingga 27 Februari 2013 dan berjalan sukses.
TMC juga dipakai pada kebakaran hutan yang melanda Sumatera dan Kalimantan pada beberapa waktu lalu.
Kalau gubernur sebelumnya sudah mengaplikasikan TMC untuk mengatasi hujan lebat yang mengguyur Jakarta, mengapa gubernur sekarang tidak "kepikiran" untuk mengaplikasikannya juga?
Bahkan pertegahan tahun lalu, kala udara Jakarta begitu panasnya, polusi begitu hebatnya, plus sumur warga yang juga sudah mengering, seharusnya gubernur bisa berbuat sesuatu untuk meringankan penderitaan warganya dengan aplikasi TMC ini.
Tetapi beliau tidak mau melakukannya gegara BPPT offside...
Terlepas dari segala polemik pro-kontra kebijakan gubernur yang terkesan sekedar retorika belaka, kini saatnya bagi semua pihak yang berkepentingan untuk memikirkan DAN mencari solusi nyata atas segala persoalan Jakarta, dari pada sibuk untuk berdebat kusir atau saling menyalahkan satu sama lainnya tanpa ada sebuah konklusi.
TMC ini pun memberikan kesempatan kepada pihak-pihak terkait untuk mengejar "utang" normalisasi kali Ciliwung yang selama ini sudah berlangsung setengah jalan. Dengan demikian diharapkan nantinya dampak banjir bisa berkurang ketika terjadi hujan lebat yang berkepanjangan.
Referensi,