Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tiga Hal Penting untuk Mengurangi Dampak Banjir Jakarta

4 Januari 2020   01:55 Diperbarui: 6 Januari 2020   08:36 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir merendam kawasan Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta - Antara/Nova Wahyudi

Dengan demikian volume air yang lewat saluran pun sesuai dengan luas penampang saluran sebenarnya.

KETIGA, Dampak dari penyedotan air tanah

Di atas sudah dijelaskan kalau PDAM hanya bisa menyuplai kebutuhan bagi 30% warga (berkisar 3,6 juta jiwa) Sisa yang 8,4 juta jiwa lagi kemudian menyedot air dari bumi untuk memenuhi kebutuhannya.

Kalau setiap individu butuh 30 liter untuk MCK (Mandi, Cuci, Kakus) per hari, maka jumlah air yang disedot adalah 8,4 juta dikali 30 liter sama dengan 252 juta liter per hari.

Berapa yang dikembalikan ke bumi? 8,4 juta dikali flush dari kakus...

Artinya bumi tetap rugi bandar, dan permukaan tanah pun menjadi turun!

Nah ide penulis, air dari floor drain kamar mandi, wastafel dan bak cuci piring disalurkan terlebih dahulu ke "septic tank khusus berongga" yang limpasan salurannya berakhir ke parit.

Air dari septic tank berongga ini kemudian akan kembali mengisi pori-pori tanah yang mengering. Inilah yang disebut pure recycling.

Sebelumnya memang sudah lama ada sosialisasi pembuatan sumur resapan dan lubang biopori.

Hal ini jelas sangat membantu kekeringan tanah tadi.

Akan tetapi sodara-sodara sebangsa setanah air, kalau ternyata hujan tidak turun-turun juga selama berbulan-bulan seperti pada beberapa waktu lalu, apa yang  bisa kemudian kita berikan kepada bumi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun