Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tips Buat "Hater" dan Orang Tuanya

12 September 2017   15:32 Diperbarui: 12 September 2017   18:07 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Anda hater dan suka membuat hate speech bahkan membuat fitnah? Atau Anda adalah orang tua yang memiliki anak yang berpotensi menjadi hater? Ada baiknya Anda menyimak paparan saya berikut ini.

Setelah Sri Rahayu yang ditangkap polisi karena ujaran kebencian (hate speech) di media sosial, beberapa waktu lalu polisi juga menangkap Muhammad Farhan Balatif atas kasus yang sama. Bedanya, Sri Rahayu menggunakan foto dan nama yang sebenarnya, sedangkan Farhan menggunakan foto dan identitas orang lain. Dia pikir dengan menggunakan nama samaran (Ringgo Abdillah) dan foto orang lain, akan aman dari sergapan polisi. Buktinya, setelah Sri Rahayu ditangkap polisi, dia memposting ejekan dan tantangan kepada polisi kalau mereka tidak dapat menangkap dirinya.

Bagaimana polisi bisa menangkap Sri Rahayu dan Farhan? Cara pertama dengan menggali informasi dari akun medsosnya. Siapa teman-temannya kemudian gunakan teknik Social Engineering untuk menggali informasi, maka lokasi si hater bisa diketahui.

Cara di atas boleh dibilang "kesuwen" karena perlu waktu dan kesabaran untuk menggali informasi. Cara cepatnya? Polisi tinggal kontak Facebook untuk mendapatkan IP Address pengakses. Kontak ISP (Internet Service Provider)untuk mendapatkan alamat atau nomer telpon. Kalau pakai internet berlangganan, bisa langsung datang. Kalau pakai warnet, tinggal buka CCTVnya, atau disanggong sampai tertangkap aktif lagi. Bagaimana kalau pakai mobile internet? Polisi bisa dapatkan nomer telponnya, terus melakukan pelacakan posisi pengguna dari Hape yang aktif dengan melihat BTS aktif dan pelacak sinyal.

Jadi, kalau Anda ingin jadi hater yang aman, jangan pernah menyebarkan kebencian dari koneksi internet berlangganan (dedicated line). Gunakan saja warnet dan berpindah-pindah lah setiap hari. Capek dan ribet? Pasti. Gunakan topeng ala pencuri, agar wajah Anda tidak terekam cctv warnet. Paling mudah, gunakan internet mobile dengan kartu perdana yang harus sesering mungkin Anda ganti. Habis puas menyebarkan kebencian, buang kartu perdana Anda dan gunakan nomer yang berbeda. Boros? Ya itu modal yang harus Anda keluarkan untuk menyebarkan kebencian.

Cara lain jadi seorang hater sejati? Tinggal saja di luar negeri dan sebarkan virus kebencian Anda dari luar negeri. Yakin polisi tidak akan mengadukan Anda ke interpol untuk menangkap Anda. Tapi hati-hati saja saat Anda pulang ke Indonesia. Siapa tahu polisi sudah tahu alamat rumah Anda di Indonesia. Tetapi kalau Anda ahli IT, gunakan saja proxy server untuk mengecoh IP Address dan lokasi Anda. Walau ini juga pasti pada akhirnya akan tertangkap.

Masih takut ditangkap polisi? Kalau iya, sebaiknya berhenti menjadi hater dengan menyebarkan hate speech bahkan fitnah. Walau pun mungkin Anda aman dari aparat penegak hukum, tetapi yang lebih berbahaya lagi adalah, virus kebencian sebenarnya telah menyerang dan menggerogoti diri Anda dari dalam tanpa Anda sadari.

Sedangkan Anda yang menjadi orang tua dan memiliki anak untuk menjadi penyebar kebencian:

1. Bertemanlah dengan akun anak Anda di media sosial. Ikuti setiap postingan dan komentar anak Anda, untuk bisa mengetahui dan memahami seberapa dewasa Anak Anda di media sosial.

2. Luangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak Anda, untuk mengetahui pola pikir dan kecenderungan menjadi hater.

3. Dorong anak Anda untuk menggunakan internet secara sehat dan memanfaatkannya untuk menebar manfaat dan kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun