Abstrak
Â
Pariwisata telah menjadi salah satu sektor utama dalam mengerakkan perekonomian daerah di banyak destinasi wisata, termasuk Bali. Studi ini bertujuan unutuk menganalisis pengaruh pariwisata terhadap perekonomian daerah, dengan fokus pada studi kasus Bali. Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan deskriptif, yang melibatkan wawancara dengan pemangku kepentingan terkait, analisis data sekunder, dan survei lapangan. Hasil studi memperlihatkan bahwa pariwisata memiliki dampak paling signifikan terhadap perekonomian Bali. Pertumbuhan industri pariwisata telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam pendapatan daerah, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan infrastruktur. Namun, ada juga dampak negatif yang perlu diperhatikan, seperti ketimpangan ekonomi, masalah lingkungan, dan kerentanan terhadap perubahan pasar global. Kesimpulannya, pariwisata memiliki peran yang penting dalam memajukan perekonomian daerah seperti Bali. Namun, diperlukan kebijakan yang bijaksana dan pengelolaan yang berkelanjutan unutuk memaksimalkan manfaat ekonomi sambil meminimalkan dampak negatifnya. Studi ini memberikan pemahaman yang bermanfaat bagi para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengelola industri pariwisata secara berkelanjutan di Bali dan destinasi wisata lainnya.
Kata Kunci: Pariwisata, Perekonomian Daerah, Bali.
Â
PENDAHULUAN Â
 Pariwisata telah berkembang menjadi kekuatan ekonomi global yang signifikan dengan membantu pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan infrastruktur. Indonesia, yang terkenal karena kekayaan alam, keindahan alam, dan warisan budaya yang kaya, adalah rumah bagi fenomena ini. Indonesia  sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki banyak tempat wisata yang menarik tetapi salah satu yang paling terkenal dan terkenal adalah pulau Bali, yang disebut sebagai "Pulau Dewata", telah lama menjadi lokasi wisata populer baik bagi wisatawan nasional dan internasional. Tempat wisata terkenal di dunia adalah Pulau Bali karena alamnya yang indah, budayanya yang kaya, dan orang-orangnya yang ramah. Namun, di balik keindahan dan pesonanya, Bali juga merupakan contoh yang menarik tentang bagaimana pariwisata dan ekonomi lokal berinteraksi dengan erat.
Pariwisata adalah industri yang sangat signifikan yang berdampak besar pada kehidupan masyarakat. Berkembang biak yang baik dapat sangat membantu suatu tempat. Bali adalah pulau yang menarik karena budayanya yang asli dan keindahan alamnya yang luar biasa. Pengelolaan yang baik diperlukan agar pariwisata Bali dapat meningkatkan ekonomi Bali. Pemerintah Bali mendirikan Dinas Pariwisata Provinsi untuk menangani masalah pariwisata. Bali. selalu menjadi pilihan yang paling disukai. Tidak hanya pengunjung dari Nusantara, tetapi juga pengunjung dari negara lain memilih Bali sebagai lokasi liburan karena suasananya yang unik. Bali terus mendapatkan lebih banyak wisatawan setiap tahunnya.
Menurut Spillane (1987), Secara umum, ada tiga komponen yang membentuk peran pariwisata dalam pembangunan suatu negara: ekonomi (melalui sumber uang asing dan pajak), sosial (melalui penciptaan lapangan kerja), dan kebudayaan (melalui menarik wisatawan asing ke budaya kita). Menurut para ahli, salah satu bisnis paling penting abad ke-21 akan menjadi pariwisata. Jika pertumbuhan ekonomi suatu negara dilakukan secara terpadu dan terencana, pariwisata akan berperan lebih besar daripada industri migas (gas alam dan minyak bumi) dan lainnya.
Pariwisata juga dapat memengaruhi kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya. Secara sosial, pembangunan sarana dan prasarana serta berbagai bisnis yang secara langsung atau tidak langsung terkait dengan pariwisata akan menyebabkan lebih banyak pekerjaan. Pariwisata dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dengan mengaitkan kegiatan para wisatawan dalam negeri dengan mengenal berbagai produk wisata dari masing-masing daerah tujuan wisata.
Dalam hal ekonomi, pariwisata dapat meningkatkan penerimaan lokal melalui pajak hotel, restoran, hiburan, penginapan, penginapan, vila, dan tempat rekreasi, atau dapat menghasilkan devisa dari wisatawan asing. Selain itu, efek multiplier dari wisata dapat meningkatkan usaha ekonomi yang menghasilkan peningkatan pendapatan masyarakat melalui kolaborasi.Dalam hal budaya, pariwisata adalah cara untuk memperkenalkan budaya dan alam ke tempat wisata. Ini dapat mendorong kreativitas masyarakat untuk menggali, meningkatkan, dan melestarikan seni budaya lokal.
Bali telah mengalami pertumbuhan pariwisata yang pesat sejak tahun 1980-an. Setiap tahun, jutaan wisatawan datang ke pulau ini, mengubah wajahnya secara dramatis, memengaruhi ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Sektor pariwisata yang berkembang pesat di Bali telah membuka banyak peluang bisnis bagi masyarakat lokal, mulai dari bisnis kecil hingga sektor pariwisata yang berkembang pesat. Namun, pertumbuhan pariwisata di Bali, seperti halnya banyak tempat wisata di seluruh dunia, juga diiringi dengan banyak masalah dan kesulitan. Tidak terkendalinya pertumbuhan telah menyebabkan masalah lingkungan yang signifikan seperti polusi udara, kerusakan terumbu karang, dan kekurangan air. Selain itu, ketidakseimbangan ekonomi di bidang pariwisata dan bidang lain, serta kerentanan terhadap perubahan pasar global, juga menjadi masalah besar.
      Akibatnya, pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh pariwisata terhadap ekonomi lokal, terutama di Bali, sangat penting. Dengan melakukan penelitian yang menyeluruh dan menyeluruh, kita dapat mengidentifikasi dampak positif dan negatif dari pertumbuhan pariwisata, serta merumuskan strategi dan keputusan yang tepat untuk mengelola pariwisata secara berkelanjutan. Dengan keadaan seperti ini, penelitian tentang pengaruh pariwisata terhadap ekonomi lokal, khususnya Bali, menjadi sangat penting dan relevan. Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pariwisata dan perekonomian Bali berinteraksi, kita dapat mengembangkan solusi yang berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan memastikan bahwa manfaat ekonomi yang dihasilkan dari pariwisata dirasakan oleh semua lapisan masyarakat
      Selain itu, pariwisata telah berkembang menjadi salah satu bidang yang paling dinamis di dunia yang semakin terhubung. Jumlah wisatawan asing terus meningkat setiap tahunnya karena kemajuan dalam komunikasi dan transportasi, serta peningkatan mobilitas manusia. Ini menunjukkan bahwa pariwisata memiliki potensi besar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang signifikan di seluruh dunia. Meskipun demikian, di tengah berbagai peluang pertumbuhan yang ditawarkan oleh pariwisata, ada juga tantangan yang harus diatasi. Dampak industri pariwisata terhadap budaya, masyarakat setempat, dan lingkungan telah menjadi subjek diskusi yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan wisata yang tidak terkendali telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, kenaikan harga tanah, dan ketidaksetaraan ekonomi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan pendekatan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan yang memanfaatkan pertumbuhan ekonomi sambil mengimbangi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial. Ini menunjukkan betapa pentingnya memahami secara menyeluruh bagaimana perekonomian daerah dipengaruhi oleh dinamika pariwisata, serta bagaimana kebijakan dan strategi yang tepat dapat dibuat untuk memaksimalkan manfaat sambil mengurangi dampak negatifnya. Dalam situasi seperti ini, studi tentang pengaruh pariwisata terhadap perekonomian lokal, dengan penekanan pada kasus Bali, menjadi relevan dan penting. Bali, destinasi pariwisata yang terkenal karena keanekaragamannya, menawarkan studi kasus yang menarik untuk memahami bagaimana pertumbuhan pariwisata dapat membentuk dan mempengaruhi perekonomian lokal. Kita dapat membuat rekomendasi kebijakan yang lebih baik untuk mengelola pariwisata yang berkelanjutan, tidak hanya di Bali tetapi juga di seluruh Indonesia, serta di seluruh dunia melalui analisis yang menyeluruh.
Â
METODE PENELITIAN
Pertama, penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang berarti bahwa itu berusaha untuk menjelaskan dan memahami apa yang terjadi untuk menunjukkan implikasi lebih lanjut dari pengaruh pariwisata terhadap perekonomian daerah Bali. Berdasarkan temuan yang ditemukan selama analisis ini mencakup pemahaman tentang efek pariwisata terhadap perekonomian lokal, baik yang positif maupun yang negatif. Ini juga mencakup implikasi untuk kebijakan dan praktik pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan di Bali.
Kedua, Survei Lapangan: Survei lapangan dilakukan untuk mendapatkan informasi dasar tentang persepsi, pendapat, dan pengalaman dari berbagai pemangku kepentingan terkait pariwisata Bali, seperti pekerja pariwisata, pengusaha lokal, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Dampak pariwisata terhadap perekonomian daerah diteliti melalui pertanyaan tertutup dan terbuka. Wawancara: Pengusaha pariwisata, aktivis lingkungan, dan tokoh masyarakat lokal diwawancarai secara menyeluruh. Tujuan wawancara ini untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang berbagai aspek pengaruh pariwisata terhadap perekonomian Bali serta pendapat mereka tentang kesulitan dan peluang. Â Analisis Data Sekunder: Hasil survei lapangan dan wawancara didukung oleh statistik ekonomi, laporan penelitian sebelumnya, dan dokumen resmi pemerintah. Analisis ini mencakup analisis dan sintesis data yang akurat.
LANDASAN TEORIÂ
      Dengan kata lain, startegi pemasaran adalah rencana pemasaran yang menyeluruh, terpadu, dan terpadu yang memberikan arahan tentang kegiatan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan. Startegi ini mencakup serangkaian tujuan, sasaran, dan kebijakan yang mengarahkan upaya pemasaran perusahaan pada setiap tingkatan dan acuan, serta alokasi, terutama dalam hal mencapai tujuan tersebut.
Menurut Kotler dan Armstron, mengatakan bahwa strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya, sedangkan Tjiptono mengatakan bahwa strategi pemasaran adalah alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dengan memberikan keunggulan daya saing yang terus-menerus melalui pasar yang dimasuki dan melalui progam pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar target. Stanton menyatakan bahwa strategi pemasaran melibatkan semua sistem dan
mencakup tujuan pemasaran dan distribusi barang dan jasa, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Semua hal yang dapat dilihat di sebuah grafik, seperti harga barang, disebut fluktuasi. Biasanya, fluktuasi dapat merujuk pada jumlah fluktuasi yang terjadi karena prinsip ketidakpastian yang mendasari mekanisme pasar. Menurut Surya, mengutip pendapat Yohanes, mengatakan bahwa fluktuasi adalah perubahan dalam naik atau turunnya suatu variabel yang disebabkan oleh mekanisme pasar. Perubahan nilai adalah cara konvensional untuk menggambarkan fluktuasi. Ketika sesuatu yang dapat digambarkan dalam sebuah grafik mengalami peningkatan atau penurunan, itu disebut fluktuasi.
Menurut GA. Schmoll (Yoeti, 1985:143) sektor pariwisata lebih cenderung berfokus pada mengevaluasi strategi yang digunakan untuk mempromosikan dan mempromosikan hasil produknya. Pariwisata adalah sektor ekonomi yang terdiri dari berbagai perusahaan yang saling menghasilkan berbagai barang dan jasa. Tidak hanya jasa yang dibuat yang membedakan perusahaan, tetapi juga ukuran, fungsi, lokasi, geografis, bentuk organisasi, dan pendekatan masalahnya. Menurut Damarji (Yoeti, 1996:154), industri pariwisata adalah kumpulan perusahaan yang bekerja sama untuk membuat barang dan jasa yang dibutuhkan langsung oleh wisatawan selama perjalanan.
Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 2009, pariwisata mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha yang berkaitan dengan penyelenggaraan wisata. Dengan demikian, pariwisata mencakup: 1) Semua kegiatan yang berkaitan dengan perjalanan 2) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata seperti kawasan wisata, taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah, museum, waduk, dan pagelaran seni.
HASIL DAN PEMBAHASANÂ
Pembahasan artikel ini berbagai hal yang relevan tentang pengaruh pariwisata terhadap perekonomian daerah, khususnya dengan memperhatikan studi kasus Bali. Pembahasan akan mencakup analisis menyeluruh tentang dampak positif dan negatif pariwisata terhadap perekonomian daerah, masalah yang dihadapi, serta konsekuensi dari kebijakan dan praktik pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan. Virus corona sudah ada pada bulan Maret masuk ke Indonesia, termasuk Bali, dengan pariwisata dan sekolah ditutup untuk mengurangi penyebaran virus corona yang diketahui sangat berbahaya dan menyerang sistem pernapasan bahkan berpotensi kematian. Karena kebijakan pemerintah, wisatawan asing yang memengaruhi ekonomi negara atau devisa segera tidak dapat datang. Perekonomian masyarakat juga berubah karena pandemi COVID-19. Di sisi lain, pertumbuhan pesat pariwisata telah menghasilkan sejumlah tantangan dan masalah yang harus diselesaikan. Di antara masyarakat lokal di pedesaan dan kelompok tertentu yang terlibat langsung dalam industri pariwisata, masih ada ketimpangan ekonomi yang signifikan. Selain itu, Bali rentan terhadap perubahan pasar global seperti krisis ekonomi dan fluktuasi mata uang, yang dapat mengganggu ekonomi lokal.Pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali menyebabkan polusi udara, pencemaran air, kerusakan terumbu karang, dan hilangnya habitat alami, yang menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Berikut ini terdapat data perkembangan pengunjung wisatawan :
Â
Di sisi lain, pertumbuhan pesat pariwisata telah menghasilkan sejumlah tantangan dan masalah yang harus diselesaikan. Di antara masyarakat lokal di pedesaan dan kelompok tertentu yang terlibat langsung dalam industri pariwisata, masih ada ketimpangan ekonomi yang signifikan. Selain itu, Bali rentan terhadap perubahan pasar global seperti krisis ekonomi dan fluktuasi mata uang, yang dapat mengganggu ekonomi lokal.Pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali menyebabkan polusi udara, pencemaran air, kerusakan terumbu karang, dan hilangnya habitat alami, yang menimbulkan masalah lingkungan yang serius.
Dampak Positif Pariwisata terhadap Perekonomian Daerah: a. Peningkatan Pendapatan Daerah: sektor pariwisata telah berkembang menjadi salah satu sumber keuntungan utama pemerintah daerah Bali melalui pajak pariwisata, retribusi pariwisata, dan pendapatan lainnya. Infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya telah dibangun dengan uang ini. b. Penciptaan Lapangan Kerja: Semakin meningkatnya industri pariwisata telah menciptakan ribuan pekerjaan bagi penduduk Bali, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, di bidang seperti pariwisata, perhotelan, transportasi, dan perdagangan. c. Pertumbuhan Ekonomi Sektor Lain: Jumlah wisatawan yang meningkat juga telah berdampak positif pada industri lokal seperti perdagangan, kerajinan tangan, pertanian, dan sektor lainnya, yang membantu pertumbuhan ekonomi lokal secara keseluruhan.
Dampak Negatif Pariwisata terhadap Perekonomian Daerah: a. Ketimpangan Ekonomi: Meskipun pariwisata telah memberikan manfaat ekonomi bagi sebagian besar orang Bali, manfaat tersebut masih tidak merata. Masyarakat lokal di pedesaan seringkali tidak mendapatkan manfaat ekonomi yang sama. Sebaliknya, segmen tertentu, seperti pemilik hotel besar dan perusahaan pariwisata internasional, cenderung mendapatkan sebagian besar keuntungan ekonomi. b. Kerentanan terhadap Perubahan Pasar Global: Industri pariwisata Bali sangat rentan terhadap krisis ekonomi global, perubahan tren wisata, dan fluktuasi mata uang. Penurunan jumlah wisatawan atau pengeluaran wisatawan dapat berdampak besar pada ekonomi lokal, termasuk penurunan pendapatan dan peningkatan pengangguran.
Masalah Lingkungan: Peningkatan jumlah turis di Bali telah menyebabkan masalah lingkungan yang signifikan, seperti pencemaran air, polusi udara, kerusakan terumbu karang, dankerugian habitat alami. Masalah-masalah ini dapat berdampak buruk pada ekosistem lokal dan berdampak negatif pada sektor ekonomi yang bergantung pada lingkungan, seperti pertanian dan perikanan.
Implikasi untuk Kebijakan dan Praktik Pengelolaan Pariwisata dengan Pembangunan Berkelanjutan: Penting untuk mengadopsi pendekatan pengelolaan pariwisata yang mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, inklusi sosial, dan kesejahteraan masyarakat setempat. Ini memerlukan pengembangan kebijakan yang mendukung pembangunan pariwisata yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial. Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Untuk mengatasi ketimpangan ekonomi, diperlukan peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat lokal. Ini dapat dicapai melalui pengembangan usaha kecil dan menengah, akses ke modal, dan pelatihan keterampilan.
Sehubungan dengan temuan dan wawancara yang dilakukan dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, salah satu strategi promosi yang telah diimplementasikan dengan baik dalam kebijakannya adalah sebagai berikut: a. Advertising: Dinas Pariwisata Provinsi Bali bekerja sama melalui komunitas yan terlibat di media sosial seperti Instagram, Youtube, dan Facebook. Dinas pariwisata Bali juga bekerja sama dengan beberapa stasiun yang berbeda televisi untuk meliput aktivitas tersebut. Selain itu, bidang hubungan masyarakat bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi. b. Public Relations : bekerja bersama dengan komunitas dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali untuk melakukan contoh omplementasi protokol kesehatan di tempat wisata populer. Dinas Pariwisata bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan Clean, Healthy, Safety, and Environment (CHSE). Selain masyarakat, mereka juga berkontribusi pada program ini. c. Marketing Online dan media sosial : ini juga berubah menjadi pemasaran sosial media karena masyarakatnya aktif di media sosial. Semua pengguna media sosial dapat melihat pemulihan pariwisata Bali karena para peserta memposting semua aktivitas yang mereka lakukan selama program.
Â
KESIMPULAN DAN SARAN
      Dapat membuat kesimpulan bahwa pariwisata memiliki dampak yang kompleks dan multifaset terhadap ekonomi daerah. Ini dapat dicapai melalui penelitian mendalam tentang pengaruh pariwisata terhadap ekonomi daerah. Studi ini terutama berkonsentrasi pada kasus Bali. Sebagai salah satu lokasi rekreasi paling terkenal di dunia, Bali menawarkan studi kasus yang kaya akan dinamika hubungan antara pariwisata dan ekonomi lokal, serta tantangan dan peluang yang terkait. Dengan dampak positif yang signifikan, pariwisata telah berkembang menjadi salah satu faktor pendorong utama pertubuhan ekonomi Bali dan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan lokal, penciptaan lapangan kerja baru, dan pertumbuhan industri terkait lainnya. Masyarakat Bali mendapat manfaat dari pariwisata untuk membangun infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan harus dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, inklusi sosial, dan kesejahteraan masyarakat setempat. Dalam situasi seperti ini, pembangunan pariwisata yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial, bersama dengan pemberdayaan masyarakat lokal, sangat penting untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Bali. Perlindungan lingkungan harus menjadi prioritas dalam pengelolaan pariwisata, dengan penerapan praktik ramah lingkungan dan pelestarian sumber daya alam. Selain itu, diversifikasi ekonomi juga diperlukan.
Untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi yang dihasilkan dari pariwisata dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, pemerintah daerah Bali telah mengadopsi kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kesimpulan ini juga menekankan betapa pentingnya mengadopsi pendekatan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan. Studi tersebut menemukan beberapa saran untuk Dinas Pariwisata Provinsi Bali, di antaranya : mempertahankan kerja sama antar pihak yang terlibat dalam kepariwisataan untuk menyebarkan informasi tentang pariwisata Bali tetap dikenal oleh pengunjung di seluruh dunia yang memiliki gambaran yang kuat. Bekerja sama melalui kompetitor untuk mengembangkan destinasi wisata tambahan. Mengikuti pameran wisata di Bali dapat menjadi viral karena banyaknya pengunjung yang mengunjungi pameran. Salah satu cara untuk menjadi viral adalah dengan membuat latar belakang foto yang unik untuk memungkinkan pengunjung mengambil foto dan membagikannya di media sosial. Dengan cara ini, promosi dapat memperkenalkan produk secara luas. Sepanjang 2019, ada banyak pameran wisata yang melibatkan maskapai dan agen travel yang menjual paket wisata murah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI