Mohon tunggu...
Chika Aprilianti
Chika Aprilianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan yang Bisa Menerapkan Kedisiplinan dan Manajemen Waktu

27 September 2022   17:05 Diperbarui: 27 September 2022   17:12 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

George R. Terry (Miftah Thoha, 2010: 5) mengartikan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan yang mengarahkan orang untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan melibatkan proses pengaruh dalam mendefinisikan tujuan organisasi, mendorong perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi kelompok dan budayanya untuk meningkatkan.

A. Dale Timple (2000:58) mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu proses pengaruh sosial dimana pemimpin mengupayakan partisipasi sukarela bawahan untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan kepemimpinan, pemimpin juga menggambarkan arah dan tujuan yang ingin dicapai organisasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh yang besar terhadap nama besar organisasi.

Menurut Sudarwan Danim (200 :56), manajemen adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan anggota suatu wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Lalu dapat di simpulkan bahwa Sebagai seorang pemimpin diharapkan memiliki kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan dan memantau serta mengevaluasi kegiatan organisasi dan masyarakat. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan disiplin kerja seorang karyawan adalah instruksi yang diberikan oleh pimpinan, karena pasti akan menghadapi perbedaan sikap, karakter dan perilaku yang berbeda satu sama lain tergantung pada sifat orang yang memiliki karakteristik yang berbeda, sikap, pola pikir dan visi yang luas. Pemilihan dan pengangkatan pemimpin atau kepala pimpinan didasarkan pada kemampuan, pengetahuan dan pengalaman untuk menggerakkan dan memotivasi karyawan di dalam perusahaan. Kepala pimpinan dapat merancang dan menerapkan kebijakan untuk menghargai dan menghukum kinerja karyawannya sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan, diperlukan kemampuan berperilaku baik dan komitmen profesional dari manajer sesuai dengan kondisi yang berlaku di perusahaan.

Berikit macam-macam gaya kepemimpinan menurut para ahli :

Gaya Kepemimpinan Menurut Mifta Thoha (2010: 9), gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan seseorang ketika ia mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang dilihatnya. Jenis-jenis gaya kepemimpinan tersebut adalah:

a. Gaya kepemimpinan otokratis

Menurut Sudarwan Danim (2004 : 75), kata otokratis diartikan sebagai tindakan atas kehendak sendiri, setiap hasil pemikiran dianggap asli, keras kepala atau memanjakan diri sendiri. itu sendiri, yang penerimaannya dipaksakan kepada publik, Kepemimpinan otokratis disebut juga dengan kepemimpinan otoriter.

pemimpin otokratis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Pemimpin biasanya bertanggung jawab atas beban kerja organisasi.
  • Manajer hanya memperlakukan bawahan sebagai pelaksana dan tidak boleh memberikan ide-ide baru.
  • Bekerja dengan disiplin, rajin belajar dan tidak kenal lelah.
  • Tentukan kebijakan dan bahkan jika dikonsultasikan, mereka hanya penyedia.
  • Dia memiliki kepercayaan yang rendah pada bawahan dan bahkan ketika dipercaya, dia penuh dengan ketidakpercayaan.
  • Komunikasi tertutup dan satu arah.
  • Perbaiki dan minta untuk menyelesaikan tugas sekarang.

b. Gaya manajemen demokratis Menurut Sudarwan Danim (2004 : 75), manajemen demokratis didasarkan pada premis bahwa tujuan yang berkualitas hanya dapat dicapai melalui kekuatan kelompok. Mifta Thoha (2010:50) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan demokratis adalah tentang kekuasaan pribadi dan partisipasi pengikut dalam pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan.

pemimpin yang demokratis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Beban kerja organisasi merupakan tanggung jawab bersama personel organisasi.
  • Bawahan, yang dianggap pemimpin sebagai komponen eksekutif yang penting, harus diberi tugas dan tanggung jawab.
  • Disiplin tetapi tidak kaku dan menyelesaikan masalah bersama-sama.
  • Kepercayaan yang tinggi kepada bawahan, tanpa meninggalkan atasan
  • Komunikasi dengan bawahan bersifat terbuka dan dua arah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun