Mohon tunggu...
Shinta Pratiwi
Shinta Pratiwi Mohon Tunggu... lainnya -

I'm a wife ^_^

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dan Ujian itu Berbeda-beda Bentuknya...

19 Maret 2013   00:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:32 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kita sudah tahu bahkan paham kalau ujian yang Allah berikan itu berbeda beda bentuknya, bahkan kenikmatan pun bisa menjadi sebuah ujian buat kita... hanya pada prakteknya kita seringkali lupa untuk mengikhlaskan diri menghadapi ujian tersebut... Termasuk saya..

Kedekatan saya dengan dunia anak-anak mungkin yang membuat saya ingin segera mempunyai anak, hanya saja mungkin Allah masih memberikan ujian kesabaran untuk saya untuk menunggu buah hati tercinta dalam pernikahan saya dan suami yang hampir setahun ini...

Saya pun sebetulnya cukup santai menjalaninya, banyak hal yang bisa saya lakukan karena kelapangan waktu saya yang lebih bila dibandingkan kalau saya sudah punya anak, banyak waktu untuk mempelajari banyak ilmu untuk persiapan mempunyai anak, dan banyak hikmah-hikmah lain yang saya syukuri dalam proses kesabaran menunggu ini..

hanya saja,, terkadang ke-manusiawi-an saya membuat saya kadang bertanya, "kapan yah saya dikaruniai anak?" kenapa ya saya belum dikaruniai anak?" padahal saya tahu jawabannya,, ujian kesabaran ini memang buat saya,, tapi perasaan itu kerap datang akhir-akhir ini hingga akhirnya saya kembali diingatkan kemaren sore untuk tetap bersabar dan bersyukur

adalah pertemuan saya dengan Rahma, umurnya baru 1 tahun 8 bulan, tapi badannya masih sebesar anak umur 1 tahun, ia hanya bisa tiduran dengan mata terus menatap ke atas, berulang kali saya coba panggil namanya,, tapi matanya seakan tetap kosong menatap ke atas, Ibunya berkata, Rahma mendengar tapi memang penyakitnya membuat penglihatannya menjadi kabur

Sejak lahir Rahma menderita epilepsi, mungkin dalam sehari ia bisa kejang-kejang lebih dari 10 kali, dari bayi ia sudah harus hidup dengan obat-obatan... asupan makanan atau minuman dan obatnya pun tidak dapat diberikan melalui mulut, sebuah selang dipasangkan ke hidungnya, berkali-kali ibunya membasahi bibir Rahma yang pecah-pecah karena kurang cairan

Jujur, trenyuh dan sedih melihatnya, hanya saja melihat ibunya yg tetap tersenyum, sabar dan telaten merawat Rahma membuatku merasa harus tetap tersenyum sepanjang percakapan kami, berharap aku pun dapat memberikan semangat untuknya...

Pertemuan kami pun membuat saya banyak merenung, apakah saya dapat sesabar Ibu tersebut apabila ternyata anak saya kemudian lahir dalam keadaaan tidak sempurna secara fisik? tentunya setiap orang tua menginginkan anaknya dalam kondisi yang terbaik, namun ujian itu selalu ada, berbeda-beda bentuknya, ada yang diuji dengan anak yg sakit, kurang secara fisik, ataupun ada yg diuji dengan perilaku anak tersebut walaupun si anak sehat wal'afiat, dan sebagainya... hanya tinggal bagaimana menyikapi ujian tersebut dan mungkin ujian untuk saya kali ini adalah kesabaran untuk menunggu... :)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun