Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Pendamping Belajar

Seorang pekerja migran yang beralih profesi menjadi pendamping belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yuk Mengenal Lebih Dekat Sarana Transportasi di Hong Kong

28 Maret 2012   05:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:22 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_178785" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana jalan raya di sepanjang Nathan Road Hong Kong"][/caption]

Beberapa waktu yang lalu saya sempat membaca berita online di Kompas.com mengenai keinginan calon gubernur Jakarta Bapak Joko Widodo yang ingin membangun sarana transportasi yang lebih baik di Jakarta. Joko Widodo yang lebih akrab dipanggil sebagai Jokowi menyebutkan bahwa Jakarta saat ini membutuhkan sarana transportasi seperti MRT, tram, dan subway untuk mengatasi kondisi jalan yang selalu diwarnai dengan kemacetan. Saya pribadi sangat setuju dengan ide ini. Sudah saatnya wajah Jakarta berubah. Perlu me-modernisasikan sistem transportasinya.

Kira-kira sebelas tahun yang lalu saya pernah punya pengalaman pahit. Waktu itu saya sedang dalam perjalanan dari Kalideres menuju Bendungan Hilir untuk keperluan kerja. Bus yang saya tumpangi terjebak macet. Dan yang lebih mengerikannya, bus itu terjebak di tengah-tengah lintasan rel kereta api. Palang pintu kereta api waktu itu memang sedang tidak ditutup jadi bus ya nyelonong saja. Naasnya sopir tidak memperhatikan kondisi lalu lintas didepannya yang tengah padat merayap. Bahkan arus kendaraan berhenti total. Walhasil ter-onggoklah kita tepat di tengah rel kereta api tersebut. Suasana berubah menjadi panik ketika dari kejauhan tampak kereta datang. Suara sirinepun di dengungkan dari ujung sana. Tentu saja hal ini membuat penumpang jadi kalang kabut. Satu persatu penumpang mulai berteriak histeris. Mereka berniat untuk memecahkan kaca jendela agar bisa melompat keluar. Mereka juga memaksa sopir dan kondektur untuk membuka pintu depan dan belakang. Untunglah selang beberapa menit sebelum kereta datang melintas, bus berhasil bergerak menjauhi rel. Alhamdulillah. Puja dan puji syukur pun kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Sungguh sampai saat ini pun saya masih selalu teringat peristiwa tersebut. Kami nyaris tertabrak kereta api.

Itulah salah satu pengalaman pahit saya ketika dulu pernah menjelajah ganasnya Jakarta. Jakarta yang macet. Jakarta yang keras. Apalagi untuk kaum urban. Yang tidak bermental tangguh dijamin akan terpental pulang kembali ke daerah asalnya.

Kembali kepada ide Bapak Jokowi tentang pengadaan MRT, tram dan subway untuk Jakarta, perkenankanlah pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit berbagi cerita tentang transportasi di Hong Kong. Jujur saja saya antusias banget kalau nanti Jakarta bisa memiliki alat angkut yang mirip-mirip di sini. Yah mirip saja, nggak usah sama persis. Saya tahu kok dana yang dipunyai Jakarta nggak boleh dihabiskan hanya untuk pembangunan sektor transportasi saja. Sektor-sektor yang lain juga masih perlu dibenahi.

Oke, sekarang saya ajak pembaca sekalian buat jalan-jalan ke Hong Kong ya!

Kita mulai dari mengenal lembaga-lembaga yang menangani transportasi di Hong Kong. Ada tiga departemen yang bertanggung jawab terhadap kelancaran arus lalu lintas di Hong Kong.

Civil Aviation Departement

Civil Aviation Departement atau Departemen Penerbangan Sipil ini bertugas untuk membangun keselamatan, perawatan, dan cara terbaik mengatur arus lalu-lintas melalui informasi penerbangan di wilayah Hong Kong. Sistem keamanan baik di dalam bandara ataupun selama proses penerbangan menjadi tanggung jawab penuh oleh departemen ini.

Highways Departement(HD)

Highways Departemen bertujuan mengembangkan dan mengatur arus jalan Hong Kong, termasuk rencana pelaksananan pembangunan railways (kereta) sesuai dengan standar kelas dunia. Departemen ini mengurusi segala macam transportasi darat. Mulai dari kereta api, bus, minibus, tram, taksi, sampai dengan sepeda motor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun