Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Pendamping Belajar

Seorang pekerja migran yang beralih profesi menjadi pendamping belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Milly, Molly dan Betelgeuse

30 Juni 2012   12:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:24 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13410429602035724755

"Popcorn.. Ketika mentega ditabur pada butir-butir jagung hangat, muncul sebuah keajaiban. Satu persatu butirannya akan meloncat, menari seperti tersihir sebuah mantra. Lalu merekahkan kuncupnya seperti bunga.." "Popcorn, kamu begitu istimewa.." Dengan penuh suka cita, Popcorn memeluk Ibu Ginie. Ternyata namanya memiliki makna yang sedemikian berharga.

"Sweat pea..ketika terik matahari mambakar bumi di musim panas, kamu hadir melembutkan kebun bunga diantara teralis tua yang aromanya mulai menguap tak sedap. Harummu mampu mengalahkannya." "Sweet pea..kamu begitu istimewa.." Sweet pea menitikkan airmatanya, begitu tahu arti dari namanya.

"Bluebell..namamu tercetus ketika aku dan ayahmu datang pada suatu pesta, mata kami tertuju pada suatu sudut dimana kami melihat sebuah karpet biru yang berkilauan. Bersamaan dengannya, seorang datang melintas memainkan sebuah lonceng besar. Dari goyangannya tercipta sebuah alunan indah menggema seisi ruangan. Seketika kami berseru.. Blue and bell..'Bluebell', kamulah kebahagiaan kami.." "Bluebell..kamu begitu istimewa." Bluebell menelusupkan kepalanya diantara lembut bulu-bulu ibunya. Pertanda ia amat berterima kasih telah menjadi sumber kebahagiaan.

"Betelgeuse...ehmm..maafkan ibu sayang, namamu adalah pemberian kakekmu. Seharusnya ibu menanyakan artinya sebelum dia pergi untuk selama-lamanya. Ibu dulu beranggapan, biarlah dia sendiri yang memberitahumu..maafkan ibu Betelgeuse..tapi kamu tetap istimewa.."

Tapi Betelgeuse tidak merasa istimewa. Malam itu dia tak bisa memejamkan kedua matanya. Dia merasa berbeda dari yang lainnya. Dia ingin tahu cerita dibalik namanya.

Milly dan Molly bisa menangkap kesedihan yang terpancar dari raut muka Betelgeuse. Perhatian lebih yang mereka berikan, tak bisa membuat Betelgeuse merasa lebih baik. Betelgeuse murung. Tenggelam dalam kesedihan yang tiada tara.

***

Sepulang dari 'rumah' Ibu Ginie, Milly dan Molly duduk di sebuah lembah yang sepi. Dipandanginya langit yang bertaburan berjuta bintang. Sebuah bintang kecil yang terlihat berbeda menarik perhatian mereka. Bintang itu melambai, bersinar dan melambai kembali. Warnanya berganti-ganti dari merah, perak dan keemasan.

Keesokan harinya, Milly dan Molly menemui Paman Hegarty untuk menceritakan 'penemuan' mereka semalam.

"Itu bintang Betelgeuse.. Satu-satunya bintang di langit yang sangat bersahabat. Betelgeuse, sangat istimewa." Cerita paman Hegarty kepada Milly dan Molly.

"Wow, arti dari nama Betelgeuse ternyata begitu luar biasa." Pekik keduanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun