Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Internet Membuat Anak-anak Lupa Belajar

16 Februari 2024   20:10 Diperbarui: 17 Februari 2024   02:59 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era zaman modern ini yang kemajuan dunia digitial sangat bagus. Internet membantu kehidupan manusia untuk memperlancar komunikasi dan menghasilkan pundi-pundi uang. Internet mempermudah kegiatan manusia. Dalam dunia Pendidikan internet membantu guru untuk mencari relevansi dari bahan ajar untuk disampaikan kepada murid. 

Selain itu juga internet membantu anak-anak sekolah menambah pengetahuan dengan relevansi pengetahuan yang disampaikan oleh guru-guru lain atau yang dijelaskan oleh orang lain. Akan tetapi sebagian orang salah memanfaatkan kemajuan di bidang digital ini. 

Dengan penipuan-penipuan yang sering terjadi dari orang-orang tertentu melalui dunia digital salah satu dampak buruk dari kemajuan dunia digital ini. Kecanduan dari anak-anak dengan game-game juga membuat mereka lupa untuk belajar. Bahkan mempengaruhi relasi sossial mereka kearah yang lebih buruk. Dengan nongkrong dan bergadang bersama teman-teman untuk bermain game, tidak menghiraukan orang sekitar dan menyendiri untuk menikmati kesenangan pribadi dalam akses internet.

Lupa Belajar

Tawaran-tawaran  menarik dari dunia digital dengan kelancaran jaringan internet mendorong anak-anak yang masih bergantung kelompok bermain memiliki kecanduan bermain game. Kecanduan membawa mereka pada situasi lupa belajar dan lupa akan batas-batas waktu untuk aktivitas yang lain seperti belajar. Anak-anak lebih sering bergadang dan istirahat malam di atas jam 24.00 yang membuat mereka pada saat pelajaran di sekolah tidak fokus mengikuti pelajaran dan mengantuk.

Dengan situasi yang seperti ini menciptakan generasi emas 2045 akan bisa tidak akan terjadi. Internet gratis bisa saja menghalangi terciptanya cita-cita untuk mewujudkan generasi emas. Internet gratis membuat tingkat ketertarikan anak pada kegiatan membaca buku semakin melemah. 

Yang mereka inginkan hanyalah bermain game dan berkumpul bersama teman. Selain mengakses game, kemungkinan besar mereka akan mengakses konten-konten dewasa yang belum sesuai dengan usia mereka. Dengan mengakses konten-konten yang tidak sesuai dengan tingkat usia mereka dapat menyebabkan menikah di usia yang muda terjadi. Kalau menikah usia muda tujuh belas hingga delapan belas tahun misalnya berarti sudah pasti mereka tidak melanjutkan Pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Keburukan Relasi Sosial

Dengan adanya internet gratis yang bisa diakses dimana saja, bisa menimbulkan keburukan dalam relasi social dan menanamkan pada diri anak-anak akan kepedulian pada relasi jarak jauh dan mengabaikan relasi jarak dekat. Anak-anak akan lebih tertarik komunikasi dengan yang berada jauh dari tempatnya. Kepatuhan anak-anak pada orang tuapun akan tidak berjalan dan lebih patuh pada layer kecil hanphone untuk bermain game, membalas isi pesan, menonton dan lain sebagainya.

Anak-anak akan sering berkumpul bersama. Kemungkinan yang terjadi apabila mereka berkumpul bersama bukan hanya untuk bermain game melainkan juga untuk konsumsi minuman keras. Efek alcohol bagi diri mereka bisa menggangu ketertiban umum dalam masyarakat. Bisa saja mereka berkelahi sesama mereka, yang berakibat pada orang tua ikut terlibat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun