Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik dan Matematika Apa Bedanya? Kaum Muda Taktik Kompanye

10 Juli 2020   00:12 Diperbarui: 8 September 2020   00:41 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu politik, ilmu matematika itu berbeda. Dari namanya saja berbeda apalagi isinya. Akan tetapi ketiganya bisa memiliki makna yang sama apabila digunakan sesuai dengan konteks yang tepat dan oleh orang yang pandai. Saya ingin menguraikan pada pengalaman saya terkait belajar mengenai ketiga hal ini. Dan juga sedikit pandangan saya mengenai hal ini.

Politik

Politik itu pada prakteknya berbicara mengenai bagaimana menguasai dan juga bagaimana agar tidak dikuasai. Dalam putaran pemilihan calon Presiden-wakil presiden, DPR sampai pada calon kepala desa, politik dari kandidat menjadi penentu.

Semua orang bisa berpolitik, orang yang hanya menyelesaikan pendidikan di jenjang Sekolah dasar bahkan tidak sekolah sama sekali bisa berpolitik. Berpolitik dalam hal ini mengenai cara mengambil bagian dalam sebuah situasi. Saya mengambil contoh ketika seorang calon bupati berkompanye. 

Dia akan membentuk tim-tim yang bergerak agar bisa memenangkan dia dalam PEMILU. Orang yang berpolitik orang yang berusaha untuk menjadi pemenang. Berpolitik itu bukan hanya perkara mengenai penguasaan teori, pandai memaparkan teori politik. Akan tetapi lebih pada tindakan dari teori-teori itu.

Seorang yang berkompanye misalnya memaparkan misi dari calon itu, meskipun tdk mengerti teori-teorinya dia tetap mengkompanyekan.

Matematika

Matematika membutuhkan belajar yang serius untuk memahami dan teorinya dalam bentuk rumus-rumus harus diketahui. Kalau tidak tahu sulit untuk diterapkan. Tidak gimana caranya menumlahkan membuat tidak bisa berbuat apa-apa di masyarakat. Penjumlahan dan pengurangan tidak tahu, tidak bisa bekerja di bidang usaha. Matematika hanya diketahui oleh sebagian orang saja. 

Sedangkan orang yang tidak sekolah tidak akan memahami dengan baik matematika. Dasar dalam matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian membutuhkan sekolah untuk memahaminya.

Jadi, matematika berbeda dengan urusan politik. Orang tidak sekolah bisa ikut dalam kompanye calon tertentu, akan tetapi dia tidak bisa ikut dalam perhitungan di rumah karena tidak sekolah, tidak tahu apa-apa. Belajar matematik dan politik memang sebenarnya ada kaitannya. Mungkin kalau orang yang pandai matematika bisa menghubungkan rumus tertentu untuk memenangkan calon.

Taktik Matematika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun