Mohon tunggu...
Charles Brahmanta
Charles Brahmanta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Dengan karya tulis saya akan diingat,melalui sebuah tulisan akan mampu mengungkap tabir kebenaran. Facebook : Charles Sandy Friz Twitter : Charles Friz IG : charlessandyfriz

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wiardono, Menggali dan Mengenal Sejarah Bangsa Lewat Wayang Kulit

24 Januari 2019   11:36 Diperbarui: 24 Januari 2019   11:51 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara tentang sejarah dan budaya itu sangat mengasyikan karena tidak semua orang paham akan hal tersebut. Apalagi mengenai makna dan falsafah dari budaya memiliki beragam arti. Suatu misal tentang wayang kulit yang mana ternyata penuh makna bagi masyarakat Jawa khususnya.

Seperti yang di ceritan dan di terangkan secara detail oleh R.Wiardono, SH. MH. Berawal dari kecintaan beliau akan wayang kulit, makanya sangat hapal akan karakter dari para tokoh pewayangan.

Kediamannya Wiardono ornamennya budaya Jawa, dokpri
Kediamannya Wiardono ornamennya budaya Jawa, dokpri
Kebetulan saya di undang ke rumah beliu untuk mendengkarkan secara langsung  tentang budaya Jawa dari sudat pandang pewayangan. 

Disela kesibukannya Wiardono untuk menjadi Caleg dari Partai Perindo untuk Dapil 3 DPRD Provinsi Jatim., beliau Masih memberi waktu buat saya untuk sekedar berbincang - bincang tentang sejarah dan budaya wayang.

Lukisan dan benda - benda berkaitan dengan budaya, dokpri
Lukisan dan benda - benda berkaitan dengan budaya, dokpri
Saat saya memasuki rumah beliau sudah terlihat pemilik rumah ini sebagai sosok yang sangat mencintai budaya.

Benda- benda klasik, dokpri
Benda- benda klasik, dokpri
Terliat di ruang tamu terdapat beberapa benda - benda klasik, lukisan hingga ada beberapa tokoh wayang.

Salah satu koleksi wayang kulit, dokpri
Salah satu koleksi wayang kulit, dokpri
Bicara tentang karakter wayang kulit sudah hapal di luar kepala bahkan ada salah satu tokoh sampai menjadi panutan yaitu Bima. Berikut penjelasan singkat Pak Wiardono mengenai  budaya dan filsafat wayang. Menurut Pak Wiardono suka tidak suka mau tidak mau yang menyatu dengan sanubari para leluhur adalah wayang.

Dapat di katakan wayang ini sangat merakyat dan dekat dengan masyarakat. Ketika Agama Islam masuk ke Tanah Jawa khususnya Daerah Timur di era Kerajaan Mojopahit, ada salah satu Sunan yaitu Kanjeng Sunan Kalijaga membuat satu versi Islam dengan Budaya wayang.

Perlu di ketahui Islam masuk ke Jawa Timur berkat pengaruh dari  pelajaran Kanjeng  Sunan Kalijaga. Di samping itu wayang  juga sangat melekat dengan Daerah pesisir seperti Pasuruan dan Probolinggo. Sebagai buktinya begitu banyak peninggalan sejarah yang ada di Pasuruan dan Probolinggo salah satunya adalah Modo Kali Puro.

Merupakan napak nilas perjalanan Hayam Wuruk ke wilayah timur dan singgah di Modo Kali Puro. Serta terdapat beberapa Candi dan petilasan di daerah Probolinggo itu menunjukkan sebagai bukti sejarah. Pesan dari Pak Wiardono untuk generasi milenial jangan pernah melupakan sejarah karena itu merupakan budaya dari leluhur kita.

Sedangkan Falsafat wayang adalah merupakan figur dari masing - masing karakter misalnya ada tokoh Pandawa dan Kurawa, untuk Pandawa di gambarkan sebagai sosok yang satria, jujur dan tidak pernah melakukan kecurangan sedangkan Kurawa sangat banyak kurang lebih berjumlah seratus orang selalu di kaitkan dengan sifat ambisi, angkara murka hingga perbuatan yang tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun