Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Jalan (Terjal) Pebulutangkis Indonesia Mendekati Podium Rio

15 Agustus 2016   11:34 Diperbarui: 15 Agustus 2016   18:13 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greysia Polii/Nitya K Maheswari/Badmintonindonesia.org

Indonesia masih menjaga asa untuk merebut medali dari cabang badminton Olimpiade Rio 2016. Tiga wakil Merah Putih berhasil melewati rintangan di fase penyisihan grup, selanjutnya akan melakoni pertandingan hidup mati.

Di sektor ganda campuran, Indonesia sudah memastikan satu tiket semi final setelah terjadi all indonesian quarterfinals. Dua pasangan terbaik kita, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto terlibat perang saudara, Senin (15/08) pagi WIB. 

Tontowi/Liliyana benar-benar menunjukkan kelebihan pengalaman dan jam terbang mereka. Owi-sapaan Tontowi, begitu digdaya dengan bola-bola atas. Smas Owi begitu menukik dan sulit dibendung Praveen/Debby. Sementara Butet begitu piawai dengan bola-bola di depan net sebagaimana kelebihan wanita berambut pendek tersebut.

Dominasi jelas diperlihatkan Owi/Butet sepanjang pertandingan. Sebaliknya, Praveen/Debby terlihat berada di bawah tekanan sehingga tak bisa memberikan perlawanan berarti. Pada interval set kedua, Owi/Butet unggul jauh, 11-4 hingga menutup pertandingan dengan skor akhir 21-16 dan 21-11.

Pelatih ganda campuran Richard Mainaky menilai performa Owi/Butet lebih baik dari juniornya sehingga pantas memenangkan pertandingan. Menurut mantan pemain ganda putra tersebut, Owi/Butet benar-benar mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.

Sementara itu Butet mengaku sempat tegang. Namun pengalamannya terutama di pentas Olimpiade membuatnya mampu menguasai keadaan. Tampil tenang dan fokus.

“Kami berusaha rileks. Karena di Olimpiade ini kan semua ingin menang, ada tegang juga, tapi kami berusana tenang dan fokus. Apalagi saya juga sudah tiga kali ikut Olimpiade, harusnya saya sudah lebih ada pengalaman. Yang penting saya dan Owi komunikasinya terus berjalan di lapangan,” ungkap Butet seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

Kemenangan ini lantas tak membuat langkah Owi/Butet menjadi lapang menuju podium. Tantangan berat menghadang mereka di babak semi final. Dari hasil undian babak perempat final sebelumnya, Owi/Butet serta Praveen/Debby berada satu pool dengan pasangan Jepang, Kenta Kazuno/Ayane Kurihara serta unggulan teratas Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Seperti banyak prediksi, Zhang/Zhao bakal mengatasi perlawanan wakil negeri Matahari Terbit. Dan terbukti benar. Jagoan Tiongkok itu menang mudah 21-14 dan 21-12. Di semi final Owi/Butet dan Zhang/Zhao kembali berjodoh.

Di jagad bulutangkis saat ini pertemuan kedua pasangan boleh disebut sebagai pertemuan klasik. Keduanya merupakan pasangan ganda campuran terbaik saat ini dan sudah 18 kali bertemu. Sebagai unggulan teratas di ajang empat tahunan kali ini, Zhang/Zhao diuntungkan dengan rekor pertemuan mereka.

Zhang/Zhao menang 13 kali, termasuk dalam delapan pertemuan pertemuan terakhir. Pertemuan terakhir kedua pasangan terjadi di Kejuaraan Asia pada awal tahun 2016. Saat itu, Zhang/Zhao menang rubber set,16-21 21-9 21-17.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun