Kasus ini mendapat perhatian luas. Kabarnya sedang dalam penyelidikan Dewan Pejabat Pertandingan Game Profesional (PGMOL).
Sebelum itu, Granit Xhaka dan Trent Alexander-Arnold lebih dahulu memantik suasana. Keluar dari kamar ganti Liverpool mendapat hadiah penalti, tepat di menit 52. Rob Holding dengan sengaja menjatuhkan Jota di kotak terlarang.
Sayangya, kesempatan ema situ berpelukan dengan harapan penggemar The Gunners. Eksekusi Salah tidak mengenai sasaran. Tembakannya menyasar sisi kanan gawang Ramsdale justru melebar.
Kegagalan itu jelas mendatangkan kekecewaan. Para fan The Reds berharap tim kesayanganya bisa membuat skor sama kuat.
Ternyata mereka dipaksa harus menanti. Menanti Roberto Firmino yang baru memasuki lapangan menit ke-78 menggantikan pemain Brasil lainnya, Fabinho.
Bobby mencatatkan namanya di papan skor 10 menit berselang. Dua menit sebelum waktu normal berakhir. Umpan Trent Alexander-Arnold disambut Firmino dengan sundulan jitu.
Itulah hasil akhir yang harus diterima kedua pihak. Liverpool sebenarnya mendominasi pertandingan dengan penguasaan bola 59 persen berbanding 41 persen.
Begitu juga dari sisi peluang. Henderson dan kolega memiliki 21 percobaan dengan enam di antaranya tepat sasaran, satu tendangan lebih banyak dari Arsenal dari sembilan upaya mereka.
Arsenal mampu memaksimalkan kesempatan di awal pertandingan. Sedangkan Liverpool harus bekerja keras dan mulai mendapatkan bentuk terbaik di babak kedua.
Bahkan, tuan rumah punya sejumlah kans melakukan "comeback" bila saja Ramsdale tidak melakukan setidaknya dua penyelamatan heroik dan kelas dunia untuk menggagalkan upaya akhir dari Salah dan Ibrahima Konate.