Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Jojo dan Ginting Absen tapi Fajar/Rian "Turun Gunung", Mampukah Indonesia Kembali Mendominasi Spain Masters 2023?

29 Maret 2023   07:47 Diperbarui: 29 Maret 2023   17:40 3342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang merupakan juara All England 2023 ambil bagian di Spain Masters 2023: dok PBSI via Kompas.com

Spain Masters telah meninggalkan catatan bagus bagi Indonesia. Betapa tidak. Pada edisi sebelumnya, tahun 2021, skuad Garuda sanggup membawa pulang empat gelar.

Hanya  gelar sektor tunggal putra yang lepas dari tangan Indonesia setelah Toma Junior Popov menaklukkan Chico Aura Dwi Wardoyo, 21-15 dan 21-17.

Di empat sektor lainnya Merah-Putih berjaya. Putri Kusuma Wardani di tunggal putri dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan menempati podium juara ganda putra.

Lalu, Yulia Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani menjadi yang terbaik di ganda putri dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari menggondol gelar ganda campuran.

Apakah kenangan manis itu akan terulang lagi pada edisi 2023 ini?

Minus Jojo dan Ginting


Edisi kali ini mengambil tempat di Centro Deportivo Municipal Gallur, Madrid. Berlangsung sejak Selasa, 28 Maret hingga Minggu, 2 April 2023 nanti.

Pada turnamen BWF World Tour Super 300 ini, Indonesia hampir mengerahkan kekuatan penuh. Para pemain terbaik di setiap nomor disertakan kecuali tunggal putra.

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie belum juga melantai sejak tampil di All England 2023. Keduanya melewatkan Swiss Open yang digelar pekan sebelumnya.

Sebagai gantinya, sektor ini hanya akan mengandalkan finalis edisi sebelumnya, Chico Aura. Pemain kelahiran Jayapura, Papua itu sekaligus menjadi satu-satunya unggulan tunggal putra.

Absennya Viktor Axelsen, Lee Zii Jia, dan Chou Tien Chen otomatis mendongkrak Chico sebagai jagoan ketiga, tepat di belakang duo Jepang, Kanta Tsuneyama dan Kenta Nishimoto.

Di belakang Chico ada Anders Antonsen dari Denmark, Kidambi Srikanth asal India, berikut Rasmus Gemke dari Denmark, Wang Tzu Wei asal Taiwan, dan pemenang edisi sebelumnya, Toma Popov.

Tak ketinggalan, pemain muda Jepang yang mencuri perhatian usai menjuarai Swiss Open, Koki Watanabe.

Selain itu, di antara 15 wakil yang dijadwalkan langsung berlaga di babak 32 besar terdapat nama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. 

Selain ganda putra terbaik dunia yang "turun gunung" kali ini, ada nama-nama lain yang sudah familier yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (ganda putra), Rinov Rivaldy/Pitha Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati (ganda campuran),  dan Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri).

Tak ketinggalan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Semua nama yang disebut ini masuk daftar unggulan.

Selain itu, Indonesia masih punya empat wakil yang harus berlaga sejak babak playoff yang digelar di hari pertama turnamen.

Chico Aura menjadi tumpuan di tunggal putra di Spain Masters 2023: tournamentsoftware.com
Chico Aura menjadi tumpuan di tunggal putra di Spain Masters 2023: tournamentsoftware.com

Peluang sapu bersih?

Lanjutan dari pertanyaan di awal yang menuntut perjuangan keras dari para pemain Indonesia untuk mengulanginya.

Pada edisi kelima ini, tingkat persaingan jelas lebih merata. Indonesia boleh mengandalkan Fajar/Rian sebagai unggulan pertama ganda putra dan Apri/Fadia di ganda putri.

Namun para pemain Indonesia tidak sendirian. Mereka harus berhadapan dengan para pemain unggulan dari negara-negara lain.

Sebut saja di ganda campuran, harapan Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa untuk memperbaiki catatan di turnamen sebelumnya akan diuji oleh unggulan lain seperti Dechapol Puavarnukroh/Sapsiree Taerattanachai, Thom Gicquel/Delphine Delrue, Mark Lamsfuss/Isabel Lohau, dan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie. Mereka ini menempati unggulan pertama hingga keempat.

Begitu juga di ganda putri. Apri/Fadia dan Ana/Tiwi akan menemui hambatan bila bertemu salah satu atau beruntun dengan unggulan lainnya, mulai dari dua pasang Thailand yang dijagokan di tempat kedua dan ketiga, Jongkolphan ititharakul/Rawinda Prajongjai dan Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard, lalu Stoeva bersaudara dari Bulgaria, hingga Baek Ha Na/Lee So Hee dari Korea Selatan.

Fajar/Rian, The Babies, dan Bagas/Fikri perlu mewaspadai juara Swiss Open 2023 dari India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, juga Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen asal Denmark, Lu Cing Yao/Yang Po Han dari Taiwan, serta pasangan Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel.

Momen penebusan

Selain motivasi prestasi pada edisi 2021, Spain Masters yang memperebutkan total hadiah USD 210 ribu menjadi kesempatan menebus kegagalan seminggu sebelumnya di Swiss.

Di turnamen dengan level serupa, Indonesia pulang dengan tangan hampa. Tak ada gelar yang bisa dibawa pulang.

Apri/Fadia dan Rinov/Pitha harus terhenti secara menyakitkan. Mereka tak bisa bertarung maksimal karena dihantam cedera. Begitu juga, Jorji dan Putri KW belum mampu melewati wakil Thailand, Pornpawee Chochuwong yang kemudian melaju hingga tangga juara.

Beruntung, tidak ada nama Pornpawee kali ini. Namun, tersaji nama-nama beken lainnya seperti Nozomi Okuhara, Pusarla V.Sindhu, Carolina Marin, dan Busanan Ongbamrungphan.

Melihat tren penampilan belakangan ini, Jorji punya peluang. Pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu sudah semakin percaya diri yang ikut mendongrak kualitas permainan terbaiknya.

Jorji akan menghadapi ujian pertama dari Kirsty Gilmour, pemain Skotlandia yang ia kalahkan dua gim langsung di perempat final pekan lalu.

Ujian berat bakal dihadapi di babak delapan besar bila saja harus dipertemukan dengan Okuhara. Di bagan atas masih ada Marin dan Michelle Li, unggulan enam dari Kanada yang akan menjadi penantang di semifinal.

Jorji yang terus meningkat ranking dunianya memiliki ambisi untuk mengakhiri puasa gelar. Usai menumpahkan segenap kekuatan di Swiss, ia berharap bisa tampil dalam bentuk terbaik di Madrid.

"Bersyukur bisa ke semifinal (Swiss Open) tetapi jujur saya sebetulnya ingin hasil yang lebih. Mungkin untuk ke depannya, kalau berada di situasi seperti ini yang disiapkan harus banyak, seperti mental. Saya harus melihat bagaimana susahnya sudah sampai di sini. Jadi jangan menyia-nyiakan kesempatan," tandas Jorji melansir Antara.

Meski tidak mudah, Gregoria tetap berpeluang berbicara banyak di Spain Masters 2023: tournamentsoftware.com
Meski tidak mudah, Gregoria tetap berpeluang berbicara banyak di Spain Masters 2023: tournamentsoftware.com

Kita berharap cedera Apri dan Rinov sudah ditangani yang tidak akan berpotensi mengganggu penampilan mereka. Sebagai unggulan teratas, Apri/Fadia jelas berpeluang besar melanjutkan pencapaian ganda putri.

Apri/Fadia berada di bagan atas berpeluang terlibat "perang saudara" dengan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto di 16 besar. Ini mengandaikan kedua pasangan itu bisa melewati rintangan Lee Chia Hsin/Teng Chun Hsun dari Taiwan dan Supissara Paesampran/Puttita Supajirakul asal Thailand.

Di jalur ini ada para unggulan yang bakal menjadi pesaing berat. Treesa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela dari India yang menjadi unggulan keenam, Aimsaard bersaudara, dan Linda Efler/Isabel Lohau yang menjadi tumpuan Jerman.

Bila Apri/Fadia sungguh berada dalam situasi optimal, baik secara fisik dan mental, maka kans juara terbuka lebar.

Menarik dan tentu mendebarkan mengikuti perjalanan Apri/Fadia di "pool atas." Selain peluang saling sikut dengan rekan sepelatnas, tidak menutup kemungkinan terlibat pertarungan dengan juara Swiss Open asal Negeri Sakura, Rena Miyaura/Ayako Sakuramoto yang menantang Jolly/Pullela di laga pertama.

Sama halnya di sektor ganda putra. Minus Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan yang mengalami cedera di final All England, masih ada tiga wakil dalam daftar unggulan.

Hanya saja, undian Spain Masters juga tidak bersabahat bagi sektor ganda putra Indonesia. Fajar/Rian, Bagas/Fikri, dan Leo/Daniel yang dipertemukan di bagan atas bakal saling sikut mulai dari babak perempat final.

Peluang perjumpaan terdekat adalah Fajar/Rian versus Bagas/Fikri di delapan besar, lalu The Babies di empat besar.

Skenario ini terjadi jika dan hanya jika mereka tak sampai tersandung. Sepanjang jalan perjuangan mereka akan ditantang. Menghadapi lawan-lawan yang kurang diunggulkan jangan sampai mereka kecolongan.

Peluang juara, bahkan menciptakan final sesama pemain Indonesia pun terbuka dengan Pram/Yere menjadi satu-satunya wakil yang bertarung di bagan bawah. Di sana ada para unggulan seperti Rankireddy/Shetty yang berpeluang bentrok di babak 16 besar, lalu Lane/Vendy atau Ren Xiang Yu/Tan Qiang, hingga salah satu dari Lamsfuss/Seidel, He Ji Ting Zhou Hao Dong, Popov Bersaudara, atau Astrup/Rasmussen.

Di atas kertas, sektor ganda putra seharusnya bisa berbicara banyak. Hadirnya Fajar/Rian yang merupakan juara All England tahun ini dan pemuncak ranking ganda putra dunia, para penggemar bisa lebih tenang. Rantai prestasi di turnamen yang menjanjikan tujuh ribu poin bagi para pemenang bisa terjaga.

Walau demikian, tidak ada salahnya menaruh harapan kepada Chico, Putri KW, Rinov/Pitha, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Rehan/Lisa, bahkan pasangan muda potensial lainnya, Zachariah Josiahno Sumantri/Hediana Julimarbela. Mereka toh memiliki ruang dan peluang untuk angkat bicara.

Selamat berjuang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun