Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

All England 2023: Minions Absen, 5 Wakil Masuk Unggulan, dan Asa Juara di Tengah Suhu Ekstrem

14 Maret 2023   07:27 Diperbarui: 14 Maret 2023   17:11 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana bersama trofi juara All England 2022: JUSTIN TALLIS via Kompas.com

Dalam hitungan jam, turnamen badminton tertua di dunia akan kembali bergulir. All England 2023 akan digelar di Arena Birmingham, Inggris, Selasa-Minggu, 14-19 Maret 2023.

Seperti negara-negara lain, Indonesia pun tidak ingin sekadar menjadi penggembira di turnamen prestisius berlevel BWF World Tour Super 100 itu. Apalagi Indonesia punya rekam jejak cukup positif di turnamen yang mulai dipertandingkan pada 1899 itu.

Sepanjang keikutsertaan, Indonesia setidaknya sudah mengemas puluhan gelar dari kelima sektor dan menjadi negara dengan koleksi gelar All England terbanyak setelah China, Denmark, dan tuan rumah Inggris.

Selain itu, dalam tujuh edisi terakhir, kontingen Merah-Putih hampir tidak pernah pulang dengan tangan hampa.

Mulai dari Praveen Jordan/Debby Susanto tahun 2016, dilanjutkan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang mengukir brace beruntun tahun 2017 dan 2018.

Kemudian ganda putra kembali mengutus wakilnya ke podium juara melalui Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan.

Praveen Jordan yang tampil dengan pasangan baru yakni Melati Daeva Oktavianti menjadi kampiun pada 2020.

Kecuali tahun 2021 yang nirgelar, edisi terakhir, tahun lalu, Mohammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana menjaga wajah Indonesia di turnamen yang sudah berusia lebih dari satu abad itu.

Lantas bagaimana peluang kali ini?

Tanpa Minions

Tim Indonesia berangkat dengan kekuatan penuh. Semua sektor mengutus wakil-wakil terbaik.

Sayangnya, dari semula 17 wakil yang terdaftar, salah satunya kemudian mengundurkan diri. Pasangan kawakan, Marcus/Kevin, harus melewatkan edisi kali ini.

Pasangan yang dijuluki The Minions itu harus absen setelah Kevin belum sepenuhnya pulih dari Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerangnya 10 hari sebelum jadwal keberangkatan.

Kevin belum mencapai level optimal untuk bertarung di ajang akbar itu. Sebagaimana rilis PBSI, Kevin sempat berlatih namun ia kemudian mengaku belum siap 100 persen.

Pelatih kepala ganda putra, Herry Iman Pierngadi dan asistennya Aryono Miranat sepakat untuk tidak memberangkatkan Minions.

"Saya pun melihatnya kondisinya memang belum fit. Tenaganya belum balik karena 4-5 hari tidak latihan. Lebih baik memang recovery dulu," beber Herry IP yang memiliki julukan Naga Api.

Memang absennya The Minions membuat kekuatan ganda putra berkurang. Tersisa lima pasang yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.

Di sisi lain, situasi ini membuat perjuangan The Minions untuk kembali ke jalur positif setelah mengalami penurunan performa dan prestasi yang signifikan menjadi makin berat.

Keduanya harus berjuang keras bila ingin kembali ke papan atas. Absen di All England jelas akan berdampak pada melorotnya ranking dunia mereka.

Herry IP pun sudah mengantisipasi kenyataan buruk itu. Mereka bisa mulai dari titik lebih rendah yakni dari turnamen BWF World Tour Super 300.

"Akan tetapi jangan pernah menyerah dan putus asa, masih ada sisa waktu untuk mengejar. Race to Olympic menuju Olimpiade juga masih bisa," pesan Herry IP.

5 wakil diunggulkan

Indonesia menempatkan lima wakilnya dalam daftar unggulan. Jonatan Christie menempati unggulan kedua tunggal putra setelah Viktor Axelsen.Anthony Sinisuka Ginting membuntuti Jojo dan "monster" asal Denmark itu.

Dua pasangan ganda putra masing-masing Fajar/Rian dan Hendra/Ahsan alias The Daddies dijagokan di tempat pertama dan ketiga. Juara dunia asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik berada di antaranya.

Satu wakil lainnya yang masuk dalam daftar ini adalah Apriyani Rayahu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Ganda putri nomor satu PBSI itu menempati posisi kedelapan.

Apri/Fadia menyusul Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand), Kim So Yeong/Kong Hee Yong (Korea Selatan), Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia), Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong (Korea Selatan), Zhang Shu Xian/Zheng Yu (China), Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang), dan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China).

Dua sektor lainnya yakni ganda campuran dan tunggal putri memang harus bersaing dengan para jagoan lainnya.

Tugas berat menanti Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela, dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.

Keempat pasang ganda campuran baik berstatus pemain Pelatnas maupun tidak  itu harus siap meladeni para unggulan mulai dari Mark Lamsfuss/Isabel Lohau (Jerman) yang menjadi unggulan delapan hingga Zeng Si Wei/Huang Ya Qiong asal China di posisi pertama.

Gregoria Mariska Tunjung menjadi wakil semata wayang tunggal putri. Pemain kelahiran Wonogiri yang biasa dipanggil Jorji itu akan menghadapi tekanan berat. Tidak diunggulkan plus beban berat mengakhiri puasa gelar tunggal putri yang sudah bertahan selama bertahun-tahun.

Susi Susanti adalah tunggal putri terakhir Indonesia yang menginjak tangga juara. Gelar beruntun yang diraih pada 1990 dan 1991 seperti menjadi penutup bagi kejayaan sektor ini di All England. Setelah sekian edisi berlalu, belum ada lagi penerus yang mampu mengulangi catatan tersebut.

Apakah penantian 32 tahun itu akan berakhir tahun ini?

Untuk sampai ke sana, Jorji harus melewati para raksasa seperti Ratchanok Intanon (Thailand), Carolina Marin (Spanyol), Wang Zhi Yi (China), He Bing Jiao (China), Chen Yu Fei (China), Tai Tzu Ying (Taiwan), An Se-young (Korea Selatan), dan Akane Yamaguchi (Jepang).

Suhu ekstrem

Bila berkaca pada penampilan dan ranking dunia, patut diakui, sektor tunggal putri dan ganda campuran lebih kurang meyakinkan untuk memikul target juara dibanding sektor tunggal putra, ganda putri, dan ganda putra.

Ketiga sektor terakhir punya wakil dalam delapan unggulan teratas. Peluang terbesar jelas ganda putra.

Selain sang juara bertahan yang penampilannya tidak konsisten belakangan ini, harapan terbesar ada di pundak Fajar/Rian.

Pasangan ini berstatus unggulan pertama dan pemuncak ranking ganda putra. Status tersebut disandang bukan tanpa alasan. Performa mereka tahun sebelumnya begitu meyakinkan.

Dari 17 turnamen yang diikuti, delapan di antaranya berakhir di podium juara, dengan empat gelar berhasil disandang.

Juara Swiss Open, Indonesia Masters, Malaysia Masters, dan Denmark Open itu pun sanggup membuka tahun 2023 dengan mahkota gelar Malaysia Open.

Apakah predikat tersebut membuat Fajar/Rian terbebani?

Bersyukur, dalam pernyataan sebelum bertolak ke Negeri Ratu Elizebth, keduanya tak mau terlalu ambil pusing dengannya.

"Kami tidak terlalu memikirkan status nomor satu dunia di All England, rasanya sama saja dengan All England terdahulu. Tapi memang tegang pasti ada dan wajar untuk semua pemain, ini turnamen bergengsi," ungkap Fajar.

Bagi mereka tantangan berat yang harus diatasi justru datang dari luar. Itu adalah cuaca ekstrem di Inggris dengan suhu mencapai minus lima derajat celcius.

Langkah pertama

Setiap perjuangan jelas selalu dimulai dengan langkah pertama. Demikian juga dengan perjuangan para pemain Indonesia untuk menggapai prestasi. Mereka harus bisa memulai dengan manis agar peluang tetap terjaga.

Turnamen yang menjanjikan total hadiah USD 1,25 juta atau sekitar Rp 19 miliar itu jelas menjadi ajang pertarungan para pemain terbaik. Laga berat sudah langsung tersaji sejak awal.

Empat wakil tunggal putra tersebar di dua "pool" berbeda. Shesar Vito akan menghadapi pemain Malaysia, Ng Tze Yong. Ginting diuji Kantaphon Wangcharoen dari Thailand.

Di bagan atas ini ada Axelsen, Loh Kean Yew, Chou Tien Chen, hingga Anders Antonsen. Bila sukses melewati hadangan pertama, Vito bakal bersua Axelsen. Ginting akan menghadapi salah satu dari Wang Tzu Wei atau Prannoy H.S.

Jojo dan Chico yang berada di "pool" bawah dilingkupi oleh unggulan lain seperti Kodai Naraoka, Lee Zii Jia, dan Kunlavut Vitidsarn.

Sayangnya, keduanya punya kans bentrok di babak kedua seandainya Chico mampu melewati Daren Liew dan Jojo menjungkalkan Weng Hong Yang dari China.

Jorji yang seorang diri di tunggal putri baru akan menghadapi lawan berat di babak 16 besar. Itu pun bila ia mampu menyudahi perlawanan pemain Denmark, Line Hojrmark Kjaersfeldt.

Ratchanok Intanon, unggulan delapan yang bertemu juniornya Lalinrat Chaiwan di babak 32 besar adalah calon lawan Jorji.

Tentu, menghadapi Intanon, Jorji harus bekerja sangat keras. Di jalur ini ada para pemain jempolan lainnya seperti Pornpawee Chochuwong, Nozomi Okuhara, hingga unggulan keempat dari China, Chen Yu Fei.

Sejauh mana Jorji melangkah?

Perang saudara

Seperti halnya tunggal putri, ganda putri pun hanya punya satu utusan. Apri/Fadia yang berada di "pool" bawah sudah ditunggu pasangan kakak-beradik Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard.

Duel menghadapi pasangan Thailand ini bakal menarik.  Apri/Fadia mampu mengalahkan Aimsaard bersaudara di pertemuan sebelumnya di penyisihan grup Kejuaraan Bulutangkis Beregu Campuran Asia 2023 melalui rubber game, 18-21, 21-16, dan 21-14.

Bila mampu mengulangi catatan positif itu maka pasangan nomor 5 BWF ini bakal bersua unggulan dua dari Negeri Sakura, Nami Matsuyama/Chicharu Shida di babak perempat final.

Undian menarik lainnya tersaji di ganda putra. Fajar/Rian dan Bagas/Fikri berada di bagan atas yang juga dihuni para unggulan lainnya seperti Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dari Malaysia, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dari Denmark, Takuro Hoki/Hugo Kobayashi asal Jepang, hingga pasangan Taiwan yang pernah mencuri perhatian yakni Lee Yang Wang Chi-Lin.

Bila tak ada aral melintang, Fajar/Rian berpeluang saling jegal di babak delapan besar. Syaratnya, Fajar/Rian harus bisa melewati Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae di laga pertama. Demikian juga, Bagas/Fikri tak sampai tersandung di tangan pasangan Korea Selatan lainnya yakni Kim Gi Jung/Kim Sa Rang.

Di bagan bawah, tiga pasangan akan bertarung. Sialnya, laga mendebarkan sudah langsung tersaji di awal.

The Babies, sebutan untuk Leo/Daniel harus menghadapi unggulan dua, Aaron/Soh. Sedangkan, Pram/Yere mau tidak mau berebut satu tiket ke babak berikutnya menghadapi senior mereka The Daddies.

Drawing yang kurang menguntungkan Indonesia juga terjadi di ganda campuran. Praveen/Jordan dan Dejan/Gloria harus saling sikut di laga pembuka. Selanjutnya, pemenang berpeluang menghadapi unggulan tiga, Bass/Popor.

Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa yang menempati "pool" atas pun langsung dihadapkan pada para favorit. Tan Kian Meng/Lai Pei Jie, unggulan enam dari Malaysia menjadi lawan pertama Rinov/Pitha.

Rehan/Lisa baru akan menghadapi unggulan di babak 16 besar. Itu pun bila pasangan muda ini bisa menjungkalkan sesama pasangan non-unggulan dari Jerman, Jones Ralfy Jansen/Linda Efler. Pemenang antara Thom Gicquel/Delphine Delrue, unggulan empat dari Prancis kontra Ko Sung Hyun/Eom Hye Won asal Korea Selatan adalah ujian bagi Rehan/Lisa atau Jones/Linda untuk merebut tiket ke babak delapan besar.

Saya sebenarnya berharap Rehan/Lisa langsung tancap gas sejak awal agar bisa melihat mereka berduel dengan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping.

Pasangan Negeri Tirai Bambu itu memang sedang "on fire." Kombinasi senior-junior yang sudah menjadi pasangan solid dengan raihan tiga gelar juara di tahun ini yakni Indonesia Masters, Thailand Masters, dan terkini German Open.

Semoga api harapan mempertahankan tradisi juara tetap terjaga. Sektor mana yang bakal menyumbang gelar? Apakah ganda putra masih menjadi tumpuan atau jangan-jangan ada kejutan dari sektor-sektor lain?

Selamat menyaksikan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun