Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Vito Menjegal Lee Zii Jia, Kesempatan Revans Ginting pada Axelsen, dan Sektor Ganda Dikepung Malaysia

1 Juli 2022   00:10 Diperbarui: 1 Juli 2022   11:20 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Sinisuka Ginting usai memastikan satu tempat di perempat final Malaysia Open 2022: foto PBSI via bolasport.com

Tujuh dari 12 wakil Indonesia yang bertarung di babak 16 besar Malaysia Open 2022 meraih hasil positif.          

Berbeda dengan lima wakil lainnya, ketujuh wakil itu akan menghadapi ujian selanjutnya di babak perempat final di Axiata Arena, Kuala Lumpur, sejak Jumat (1/7/2022) siang WIB.

Masuk kategori elite, turnamen level Super 750 ini semakin mengerucut pada para pemain atau pasangan yang berhasil mengatasi hambatan sejak babak pertama.

Tidak sedikit unggulan yang tersisih. Sebaliknya, tidak banyak juga pemain non-unggulan yang bisa berbicara banyak. Di tim Merah-Putih, ada dua sektor yang tak bisa bersaing yakni tunggal putri dan ganda campuran.

Gregoria Mariska Tunjung, satu-satunya tunggal putri yang bertahan hingga 16 besar tak bisa menjaga momentum setelah menyingkirkan unggulan pertama dari Jepang, Akane Yamaguchi di babak pertama.

Menghadapi Wang Zhi Yi dari China, Jorji justru takluk dua gim langsung, 21-19 21-13. Jorji tak bisa mengatasi tekanan termasuk menekan kesalahan sendiri ke titik maksimal.

Pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah itu, harus mengakui keunggulan juara Asia 2022 yang pernah ia kalahkan lima tahun lalu di Kejuaraan Dunia Junior 2017, 21-18, 19-21, dan 21-12.

Rentang waktu pertemuan yang sudah terbentang jauh membuka ruang bagi banyak perubahan, terutama kualitas permainan. Kegagalan ini membuat pemain 22 tahun itu harus bertanya dan memperbaiki diri.

Apakah perkembangannya berjalan di tempat sementara Wang Zhi Yi melesat? Atau Jorji memang sedang tidak beruntung?

Setali tiga uang dengan Jorji, dua harapan terakhir di ganda campuran yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati pun bernasib sama.

Rinov/Pitha sebagai andalan PBSI saat ini menyusul terdepaknya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dari Pelatnas Cipayung, tak bisa berkutik saat menghadapi unggulan enam dari Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet.

Rinov/Pitha, ranking 19 BWF menyerah straight set 21-13 21-10 sekaligus kian tertinggal, 1-3 dalam skor "head to head" dari pasangan ranking 7 BWF itu.

Sebagai pelapis Rinov/Pitha, Rehan/Lisa pun tak bisa membuat kejutan. Menghadapi unggulan empat Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dari China, keduanya kalah 19-21 dan 11-21.

Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana tersandung di hadapan unggulan dua asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Jawara All England 2022 sempat mengunci set pertama namun pasangan Negeri Sakura sukses melakukan "comeback" untuk mengunci kemenangan 18-21 21-13 21-19 dalam waktu satu jam.

Bagas/Fikri gagal mengulangi kemenangan di All England tahun ini. Kini skor pertemuan pasangan 20 BWF versus 2 BWF itu sama kuat: 1-1.

Kejutan Vito dan Ginting vs Axelsen

Sektor tuggal putra masih memiliki tiga wakil di babak delapan besar. Shesar Hiren Rhustavito sukses membungkam publik tuan rumah yang mengharapkan Lee Zii Jia bisa berjaya di kandang sendiri.

Vito menghentikan unggulan lima dalam pertarungan rubber game,  21-19 19-21 21-16.

Vito yang senior secara usia namun kalah dari sisi prestasi dan ranking dunia sanggup menunjukkan kualitasnya untuk balas dendam atas kekalahannya di Thailand Open 2022 sekaligus membuat catatan delapan pertemuan atas pemain posisi lima BWF itu menjadi imbang.

Lawan berat kembali menanti Vito. Ia akan meladeni unggulan dua dari Jepang, Kento Momota yang belum pernah dikalahkannya dalam dua pertemuan sebelumnya.

Tantangan berat juga bakal dihadapi Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. Usai menghentikan Sitthikom Thammasin dari Thailand, 21-18 dan 21-19, Ginting kembali dipertemukan dengan Viktor Axelsen.

Axelsen, unggulan teratas, yang dua kali mempermalukan Ginting di Istora Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

Ini menjadi laga yang dinanti. Kedua pemain berbeda postur tubuh tetapi memiliki kecepatan, kelincahan, dan pukulan mematikan. Visi bermain antara unggulan pertama kontra unggulan enam akan kembali diuji.

Axelsen yang mengantongi delapan kemenangan, dengan enam di antaranya diraih secara beruntun dari 14 pertemuan, sungguh menjadi "pekerjaan rumah" besar bagi Ginting. Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu harus mempersiapkan diri dengan baik, mulai dari fisik, teknik, hingga mental.

Ginting harus menyiapkan strategi yang tepat untuk meruntuhkan dominasi juara Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022 itu.

Bila Ginting tidak bisa bersiap lebih baik dari pertemuan sebelumnya di Indonesia Open yang berakhir tiga gim, nasibnya bakal seperti pekan sebelumnya di Indonesia Masters.

Axelsen sungguh sedang berada dalam performa terbaik. Axelsen seperti hanya bisa dikalahkan oleh dirinya sendiri.

Sementara itu, Jojo yang melewati hadangan Kenta Nishimoto asal Jepang akan menghadapi pemain sarat pengalaman dari India. Jojo sudah delapan kali bersua Prannoy H.S. Hasilnya, Jojo menang lima kali termasuk di dua pertemuan terakhir.

Jelas, rekor positif itu menambah motivasi Jojo untuk kembali menjaga tren positif itu. Hanya saja, sebagai unggulan tujuh, Jojo harus bisa menjaga fokus agar tidak terpengaruh oleh taktik Prannoy yang memiliki jam terbang tinggi, sambil menghindari kesalahan yang tidak perlu.

Bila Vito berada di "pool" bawah di antara Momota, Lu Guang Zu dari China, dan Kunlavut Vitidsarn asal Thailand, Jojo dan Ginting justru ditakdirkan berada di jalur yang sama yang memungkinkan mereka saling jegal di babak selanjutnya.

Seandainya doa penggemar badminton di Tanah Air terkabul, maka "perang saudara" tunggal putra akan menyeleksi salah satu dari Ginting atau Jojo untuk bertarung di partai pamungkas.

Memang skenario ini tidak mengenakkan. Tetapi, sebelum itu, Ginting setidaknya berkesempatan kesempatan revans atas pemain yang membuatnya menjadi sasaran kritik dari para legenda bulutangkis Indonesia.

Sektor ganda putri diuji China

Kita patut angkat topi dengan sepak terjang dua pasang ganda putri muda. Apriyani Rahayu/Siti Fada Silva Ramadhanti dan Febby Valencia Dwijayanti Gani/Ribka Sugiarto.

Sebagai pasangan yang belum lama berpasangan menggapai perempat final turnamen papan atas jelas sebuah pencapaian tersendiri. Apalagi mereka berhasil melewati rintangan dari lawan-lawannya yang lebih diunggulkan.

Di babak sebelumnya, Apri/Fadia membungkam unggulan enam dari Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida. Sedangkan, Febby/Ribka masih terlalu tangguh bagi pasangan gado-gado Srivedya Gurazada/Ishika Jaiswal. Baik APri/Fadia maupun Febby/Ribka kompak membungkam lawan-lawan mereka dalam dua gim.

Mereka kemudian dipertemukan dengan lawan yang lebih berpengalaman dari Negeri Tirai Bambu. Apri/Fadia bersua unggulan pertama Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dan Febby/Ribka menghadapi Zhang Shu Xian/Zheng Yu.

Ini menjadi kesempatan bagi Apri/Fadia untuk kembali ke jalur mereka sebagai penakluk para raksasa seperti di SEA Games 2021 Vietnam dan Indonesia Masters 2022.

Menariknya, Apri/Fadia hampir saja jadi juara Indonesia Masters bila saja tak dijegal Chen/Jia. Saat itu, peraih perak Olimpiade Tokyo 2020 yang dikalahkan Apri dan Greysia Polii di final menang dua gim, 21-18 dan 21-12.

Bagaimana kans Febby/Ribka? Belum pernah bertemu menjadi modal bagi FebbyRibka untuk tampil lepas dan tanpa beban menghadapi lawan yang memang lebih unggul secara peringkat BWF.

Bukan tidak mungkin Febby/Ribka, posisi 209 BWF bisa melaju, melewati lawan yang berperingkat 33 BWF itu untuk menghadapi pemenang antara unggulan lima dari Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara versus harapan tuan rumah Anna Ching Yik Cheong/Teoh Mei Xing.

Patut dicatat, Anna/Teoh baru saja menumbangkan unggulan dua dari Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan di babak sebelumnya.

Ganda Putra Ditekan Tuan Rumah

Rontoknya Bagas/Fikri, sektor ganda putra kini berharap pada Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar ALfian/Muhammad Rian Ardianto.

Kedua pasangan senior itu akan menghadapi tekanan tuan rumah. Sebab, The Daddies dan FajRi akan menghadapi Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.

Kemenangan atas He Ji Ting/Zhou Hao Dong dari China, sejatinya memotivasi The Daddies untuk menghadapi Aaron/Soh.

The Daddies memiliki segalanya. Unggulan tiga ini sudah lebih teruji. Rekor pertemuan pun berada di pihak pasangan veteran Indonesia dengan tujuh kemenangan dari sembilan pertemuan.

Namun, The Daddies tetap waspada. Aaron/Soh menghadapi laga ini dengan motivasi ekstra. Melanjutkan tren positif seperti di pertemuan sebelumnya di Olimpiade Tokyo 2020 dengan hasil medali perunggu, serentak unjuk gigi di hadapan publik sendiri.

Performa mereka yang tidak stabil bak "roller coaster" belakangan ini membuat penggemar badminton Malaysia terbelah. Ini kesempatan untuk menyatukan fan mereka dengan penampilan ciamik.

Fajar/Rian yang bermain satu jam untuk mengalahkan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel dari Jerman harus bisa menjaga konsentrasi untuk mengatasi permainan cepat Ong/Teo.

Kita berharap juara Swiss Open 2022 dan Indonesia Masters 2022 itu sanggup menjaga catatan positif dalam dua pertemuan terakhir yang terjadi di Swiss Open dan Korea Open tahun ini untuk merebut tiket semifinal sekaligus mengubah skor "head to head" menjadi 5-2.

Seperti The Daddies, FajRi pun tidak hanya mengandalkan teknik dan taktik, tetapi juga mental baja untuk mengatasi tekanan ganda dari tuan rumah.

Dua harapan ganda putra ini berada di "pool" berbeda. Semoga pada akhirnya bisa bersua di laga pamungkas. Amin

Jadwal lengkap perempat final Malaysia Open 2022, Jumat (1/7/2022): tournamentsoftware.com
Jadwal lengkap perempat final Malaysia Open 2022, Jumat (1/7/2022): tournamentsoftware.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun