Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pintu Keluar dari Barcelona Kian Terbuka, 3 Alasan Erik Ten Hag Ngebet Boyong Frenkie de Jong ke Old Trafford

30 Juni 2022   10:43 Diperbarui: 30 Juni 2022   19:00 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frenkie de Jong (tengah)| AFP/PAU BARRENA via Kompas.com

Frenkie de Jong sejak beberapa waktu lalu dikaitkan dengan Manchester United. Pemain yang sangat bernilai bagi Barcelona itu menjadi target pelatih anyar Setan Merah, Erik ten Hag.

Perkembangan negosiasi di antara para pihak sepertinya sedang berada di jalur positif. Barcelona sudah mematok 75 juta euro untuk gelandang 25 tahun itu.

Beberapa jam lalu, pakar transfer sepak bola asal Italia, Fabrizio Romano, melansir Mirror, malah mengabarkan pihak United dan Barcelona sudah sepakat soal harga.

Angka 65 juta euro atau sekitar Rp 1 triliun, plus sejumlah bonus yang mencapai 20 juta euro atau setara Rp 310 miliar. Bila ditotal, De Jong dihargai United sebesar Rp 1,3 triliun.

Nominal tersebut cukup sepadan untuk seorang De Jong. Mendapat dana segar tidak sedikit adalah pemenuhan harapan Barcelona yang sedang dibelit masalah finansial serius.

Tidak ada banyak opsi yang tersedia bagi Blaugrana untuk bangkit dari keterpurukan dan sedikit bergeliat di bursa transfer selain memanfaatkan sumber daya pemain yang ada. De Jong adalah salah satu dari sedikit aset Barca yang bernilai tinggi.

Mengapa Ten Hag merasa harus memboyong De Jong ke Old Trafford? Bagaimana ia bisa meyakinkan sang pemain yang dalam beberapa waktu belakangan masih merasa nyaman di Nou Camp?

Pertama, bila kita merunut sejarah, mereka sebenarnya sudah pernah bekerja sama. Ajax Amsterdam adalah simpul yang pernah mempertemukan mereka.

De Jong menghabiskan 18 bulan menjadi anak asuh Ten Hag sebelum hijrah ke Barcelona. Mereka bersama memenangi sejumlah gelar domestik.

De Jong patut berterima kasih pada Ten Hag. Pendekatan sang pelatih memungkinkan potensi terbaiknya mengemuka.

Sosok yang mula-mula diabaikan Ajax karena tidak mendukung secara fisik, lantas melakukan debut Eredivisie, dua hari sebelum ulang tahun ke-18, sebelum akhirnya membuat mata Ajax terbuka.

De Jong adalah talenta yang ikut dipoles Ten Hag sebagai bagian dari generasi emas De Godenzonen. Selain De Jong, ada Hakim Ziyech, Matthijs de Ligt, Kasper Dolberg, dan Lasse Schone.

Sayangnya, laiknya mutiara, mereka kemudian menjadi rebutan banyak klub top Eropa dan kini hanya menyisahkan kenangan bagi raksasa Eredivisie itu. Lolos ke semifinal Liga Champions 2018/2019 adalah bagian dari sejarah generasi emas itu.

Sebagai pelatih baru, Ten Hag tentu ingin merevitalisasi semangat dengan sokongan pemain mumpuni yang ia kenal betul kualitas dan yakin bisa ikut terlibat dalam rencana besarnya.

Seperti tercermin dari pencapaian Setan Merah belakangan ini, Ten Hag merasa perlu untuk melakukan sejumlah pembenahan.

Menjadikan De Jong sebagai rekrutan pertamanya menunjukkan betapa penting pemain itu untuk mengisi lini tengah United yang sudah kehilangan beberapa pemain senior seperti Juan Mata, Nemanja Matic, dan Paul Pogba. Tersisa Fred dan Scott McTominay, dua pemain yang diandalkan sebagai gelandang bertahan.

Dengan demikian, masuk akal bila De Jong digoda dan diyakinkan untuk rela meninggalkan Barcelona yang adalah klub impiannya.

Kedua, Ten Hag sepertinya cukup yakin bisa bekerja sama lagi dengan De Jong. Ia bahkan mematok target untuk menyertakan pemain tersebut dalam tur pra-musim ke Thailand dan Australia. Bila demikian, United akan bekerja cepat untuk menuntaskan transfer sang pemain.

Itu sepertinya tinggal menghitung hari. Kesepakatan harga sebagai salah satu yang terpenting, menyusul kesepakatan personal yang bisa disesuaikan, membuat langkah De Jong untuk perlahan-lahan membuat United mulai berwarna Ajax.

Selain De Jong, pemain Ajax, Antony juga masuk dalam radar. Berikut Christian Eriksen dan Daniel Bachmann dari Watford.

Adakah rencana tersendiri untuk De Jong? 

Secara sepintas lalu, pemain kelahiran 12 Mei 1997 itu memang tidak akan bergeser dari lini tengah. Namun, apakah hanya sesederhana itu peran De Jong yang akan diberikan Ten Hag? Tentu tidak.

Kita bisa merunut pernyataan Ten Hag dua tahun lalu saat diwawancarai salah satu televisi Belanda. Menukil, bbc.com, saat itu Ten Hag memprotes ekperimen Barcelona terhadap pemain tersebut.

"Dia bukan pencetak gol," tegas Ten Hag. Ten Hag menilai De Jong lebih mumpuni sebagai pemasok dan pemberi asis.

Bisa jadi, Ten Hag tidak akan mengubah keyakinannya pada De Jong. Ia akan memainkan peran di belakang playmaker seperti Bruno Fernandes atau di sampingnya. Ten Hag mungkin tidak ingin De Jong harus begitu ekspansif.

"Kualitasnya adalah dia memastikan bola masuk ke sepertiga akhir lapangan. Dia adalah seorang petualang, selalu bergerak. Seringkali dengan bola, terkadang tanpa bola."

Kehadiran De Jong akan mengisi kekurangan yang tidak dimiliki Fred dan McTominay: umpan akurat seperti yang telah ditunjukkan dengan sangat baik di Barcelona dengan tingkat akurasi mencapai 90 persen.

Untuk itu, De Jong akan memainkan peran dengan lebih leluasa seperti yang diyakini Ten Hag bila tidak ingin kehilangan yang terbaik dari permainannya.

Ketiga, kepergian De Jong akan meninggalkan sejumlah kesan bagi Barcelona. Aset yang terpaksa dilego buntut dari kondisi internal yang tak menentu.

Performa De Jong selama tiga musim di Catalonia, kita belum menemukan pemain itu menggapai titik tertinggi seperti saat bersama Ajax.

Ia masih berproses menjadi gelandang terbaik, menjadi penerus Sergio Busquets di lini tengah. Ia terus berjuang agar mendekati seperti Marco Verratti atau Thiago Alcantara.

Malah, Alan Feehely, editor Football Espana menilai De Jong akan pergi dengan membawa serta rasa sesal karena belum berhasil di Barcelona.

"Dia akan dikenang jika dia pergi musim panas ini sebagai orang yang tepat di waktu yang salah," tegas Alan Feehely.

Pemain ini bisa beroperasi baik sebagai pemain nomor 10, gelandang bertahan, hingga bek tengah. Ia punya kontrol bola yang baik, daya jelajah dan akselerasi tinggi, serta potensi untuk membuat para pemain depan bermain lebih baik.

Doa penggemar Barcelona dan harapan fan United tak lebih dari Ten Hag bisa mengembalikan De Jong ke bentuk terbaiknya, De Jong bisa mendapatkan peran terbaik dan menjadi lebih baik, serta ikut membantu Ten Hag mendongkrak United.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun