Sosok yang mula-mula diabaikan Ajax karena tidak mendukung secara fisik, lantas melakukan debut Eredivisie, dua hari sebelum ulang tahun ke-18, sebelum akhirnya membuat mata Ajax terbuka.
De Jong adalah talenta yang ikut dipoles Ten Hag sebagai bagian dari generasi emas De Godenzonen. Selain De Jong, ada Hakim Ziyech, Matthijs de Ligt, Kasper Dolberg, dan Lasse Schone.
Sayangnya, laiknya mutiara, mereka kemudian menjadi rebutan banyak klub top Eropa dan kini hanya menyisahkan kenangan bagi raksasa Eredivisie itu. Lolos ke semifinal Liga Champions 2018/2019 adalah bagian dari sejarah generasi emas itu.
Sebagai pelatih baru, Ten Hag tentu ingin merevitalisasi semangat dengan sokongan pemain mumpuni yang ia kenal betul kualitas dan yakin bisa ikut terlibat dalam rencana besarnya.
Seperti tercermin dari pencapaian Setan Merah belakangan ini, Ten Hag merasa perlu untuk melakukan sejumlah pembenahan.
Menjadikan De Jong sebagai rekrutan pertamanya menunjukkan betapa penting pemain itu untuk mengisi lini tengah United yang sudah kehilangan beberapa pemain senior seperti Juan Mata, Nemanja Matic, dan Paul Pogba. Tersisa Fred dan Scott McTominay, dua pemain yang diandalkan sebagai gelandang bertahan.
Dengan demikian, masuk akal bila De Jong digoda dan diyakinkan untuk rela meninggalkan Barcelona yang adalah klub impiannya.
Kedua, Ten Hag sepertinya cukup yakin bisa bekerja sama lagi dengan De Jong. Ia bahkan mematok target untuk menyertakan pemain tersebut dalam tur pra-musim ke Thailand dan Australia. Bila demikian, United akan bekerja cepat untuk menuntaskan transfer sang pemain.
Itu sepertinya tinggal menghitung hari. Kesepakatan harga sebagai salah satu yang terpenting, menyusul kesepakatan personal yang bisa disesuaikan, membuat langkah De Jong untuk perlahan-lahan membuat United mulai berwarna Ajax.
Selain De Jong, pemain Ajax, Antony juga masuk dalam radar. Berikut Christian Eriksen dan Daniel Bachmann dari Watford.
Adakah rencana tersendiri untuk De Jong?Â