Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Olimpiade Tokyo, PON Papua, dan Upaya Melampaui "Homo Ludens"

30 Juli 2021   22:25 Diperbarui: 31 Juli 2021   13:20 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Venue akuatik PON Papua kelas dunia: skor.id

PON ini menjadi kesempatan emas untuk mempromosikan Papua dengan segala kekayaannya secara lebih luas. Pesta olahraga itu menjadi momentum memperkenalkan produk lokal, karya kreatif muda-mudi Papua, dan destinasi wisata alam dan kultural.

Orang Papua tidak boleh jadi tuan rumah yang menjadi penonton belaka. Mereka harus dilibatkan secara optimal dengan segala peran yang bisa diemban seperti relawan, hingga pelaku usaha dan ekonomi kreatif.

Papua tidak hanya Raja Ampat dan Sajojo saja. Orang Papua layak menjadi subjek dan tanah Papua yang kaya punya daya tarik kuat untuk menyihir banyak orang agar datang dan datang lagi setelah PON berakhir.

Torang bisa pace dan mace! Onomi Fakhai Indonesia.....

 

Referensi:

1. Johan Huizinga, "Homo Ludens: Fungsi dan Hakekat Permainan dalam Budaya", LP3ES, 1990.

2. https://pu.go.id

3. https://www.beritasatu.com

4. https://www.kemenpora.go.id

5. http://indonesiabaik.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun