Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Mengajarkan Anak Ibadah Puasa, Relevansi Praktis Hari Pendidikan Nasional

2 Mei 2021   23:12 Diperbarui: 2 Mei 2021   23:32 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak berbuka puasa: verywellhealth.com

Kelima, orang tua tidak hanya bertugas untuk mengarahkan dan memantau puasa anak. Perlu kiranya melibatkan anak lebih jauh, misalnya mengajak mereka untuk terlibat menyiapkan makanan atau meja. Semakin seorang anak dilibatkan dalam proses sehari-hari maka niscaya akan timbul rasa tanggung jawab.

Keenam
, tentu kepada setiap anak, sebelum mulai berpuasa, kepada mereka sejauh dapat diberikan arahan dan penjelasan mengapa harus berpuasa. Setiap anak tentu memiliki rasa ingin tahu terhadap apa yang dimintai untuk dilakukan.

Alih-alih memeram rasa penasaran sang anak, baiknya para orang tua memberikan pemahaman tentang pentingnya Ramadan bagi mereka. Bisa meluangkan waktu untuk memberikan penjelasan mengapa seseorang harus berpuasa. Sambil dengan itu mendorong sang anak untuk membaca Alquran atau doa bersama.

Ada banyak cara untuk mengajari anak berpuasa. Bisa melalui buku-buku atau melalui komunikasi langsung atau pembicaraan tatap muka.

Penting kiranya orang tua menyadari bahwa tidak semua anak akan mengalami pengalaman berpuasa yang sama. Ada kalanya muncul perbandingan di antara anak-anak atau di kalangan orang tua. Untuk itu seorang anak berpuasa tidak pertama-tama karena melihat anak orang lain telah berbuat demikian.

Ketujuh, memimpin dengan memberi contoh (lead by example). Orang tua menjadi anutan. Sebelum meminta seorang anak untuk melakukan kewajiban agama, orang tua harus terlebih dahulu memberi teladan. Tidak semata-mata melalui kata-kata tetapi perbuatan.

Teladan yang baik tentu akan menggerakan anak. Seorang anak akan cenderung bertindak mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya. Untuk itu sulit membayangkan seorang anak bisa berpuasa dengan baik bila orang tua tidak memberikan contoh sepatutnya.

Sekali lagi pendidikan keagamaan adalah proses. Serentak keteladanan. Mengharapkan seorang anak bisa bertumbuh dan berkembang dalam aspek rohani, maka orang tua harus terlibat aktif dalam setiap proses itu. Keterlibatan orang tua di antaranya melalui contoh nyata.

Langkah Praktis

Ada banyak cara yang bisa ditempuh orang tua untuk mulai menanamkan pendidikan keagamaan terkait puasa sejak awal. Latihan berpuasa yang dilakukan seorang anak bisa mengambil sejumlah tip berikut ini.

Untuk anak yang belum menginjak usia tujuh tahun, bisa mulai menempuh cara-cara seperti ini. Pertama, membangunkan mereka untuk sahur dan membiarkan mereka makan bersama. Lalu izinkan mereka bermain sebentar lantas tidur.

Kedua, bangunkan anak sekitar pukul 11 pagi atau satu jam sebelum tengah hari (Dzuhur) untuk berbuka puasa. Selanjutnya mereka diizinkan untuk makan sampai sebelum salat Dzuhur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun