Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Merindu Ramadan Kala WFO, dari Office Boy Sang Penolong hingga "Penumpang Gelap" Bukber

16 April 2021   22:41 Diperbarui: 16 April 2021   22:42 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buka puasa bersama di kantor: TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO


Keruwetannya tidak berhenti di situ. Pekerjaan paling berat memantinya di lokasi belanja. Ia harus memilih ke penjual mana ia mula-mula bertandang. Setelah mendapatkan pesanan terbanyak di salah satu penjaja makanan, ia masih harus melengkapi dengan pesanan lainnya. Yakin tak ada yang terlewat, ia pun pulang dengan tangan sarat belanja. Bisa dibayangkan bila si OB itu seorang diri dan harus melayani puluhan karyawan!

Selanjutnya, ia akan mendistribusikan kepada masing-masing pemesan. Sambil melaporkan jumlah yang dibelanjakan berikut kembaliannya. Ia akan mendapat balasan sejumlah lembar. Jumlahnya bervariasi tergantung besaran yang dikembalikan atau keikhlasan sang pemberi.

Bila ternyata tak ada uang kembalian maka yang ia dapatkan tentu ucapan terima kasih dengan senyum terbaik berikut sedikit penghiburan bahwa ia akan mendapat bagian pada hari berikutnya.

Ada kalanya ia akan menjadi OB yang paling malang. Alih-alih mendapat sedikit apresiasi, tugas yang tidak ringan yang baru diselesaikan, berbalas sungut dan gerutu. Sebabnya bisa jadi pesanan tak terpenuhi lantaran kalah bersaing dengan pembeli lainnya, atau tampilan makanan yang dibeli dengan susah payah itu tidak sesuai harapan.

"Penumpang Gelap"

Buka puasa bersama di kantor adalah saat yang dinanti bagi segenap karyawan. Tidak hanya mereka yang berpuasa, tetapi juga yang tidak. Menikmati camilan bersama yang didahului sejumlah aksi saling rebut dan tingkah meminta dan merayu adalah pengalaman tersendiri.

Di tempat kerja saya, ada hari-hari tertentu untuk "bukber". Setidaknya ada dua pemicu. Pertama, ada yang berulang tahun atau atasan tengah berbaik hati sehingga menjadi dewa kebaikan yang melayani kebutuhan buka puasa segenap penghuni.

Kedua, kesepakatan bersama. Bila ini yang terjadi maka masing-masing orang akan dengan sukarela mengumpulkan uang sehingga bisa dibelanjakan untuk dinikmati bersama. Kalau sudah sampai urusan ini maka, lagi-lagi sang OB akan menjadi dewa penolong.

Banyak hal menarik terjadi saat itu. Keseruan menikmati hidangan bersama. Berebut menu favorit. Ekspresi-ekpresi kocak yang muncul kemudian atau terlihat pada akhirnya setelah camilan favorit habis secara tak terduga.

Juga munculnya para "penumpang gelap" yang dengan tahu dan mau ikut menikmati walau tidak berkontribusi. Jenis ini biasanya menjadi pengecualian. Umumnya adalah mereka yang tidak berpuasa tetapi diajak ikut ambil bagian. Tentu ini bukan perkara besar. Apalagi soal makanan. Di bulan puasa pula.

Ilustrasi buka puasa bersama: REUTERS/ Hamad I Mohammed
Ilustrasi buka puasa bersama: REUTERS/ Hamad I Mohammed

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun