Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Variegasi pada Janda Bolong yang Bikin Kantong Bolong

14 Januari 2021   13:52 Diperbarui: 8 Maret 2022   13:11 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan Monstera Adansonii (kiri) dan Monstera Adansonii Variegate/ kolase foto Kompas.com

Mengapa Janda Bolong (maaf bila mendapati kesalahan penulisan menjadi Janda Bolang) begitu mencuri perhatian belakangan ini? Apakah Janda Bolong masih diminati dan masuk daftar perburuan tanaman hias 2021? Adakah jenis lain yang akan bersaing di list tanaman hias 2021 yang paling dicari?

Jujur, saya bukan penggemar tanaman hias. Ramainya pemberitaan terkait tren tanaman hias belakangan ini akhirnya membuatku tergoda. Bukan untuk ikut mendapatkannya, tetapi sekadar ingin mengetahui sebab musababnya. Apa istimewanya tanaman-tanaman itu sampai-sampai orang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkannya?

Mari mulai dengan Janda Bolong. Nama Latinnya Monstera Adansonii Variegated.  Merujuk nama ilmiah tersebut, Janda Bolong bergenus Monstera. Monstrea memiliki sekitar 48 spesies. Meski begitu tidak semua dikenal luas dan menjadi tanaman hias populer.  Mengapa mereka mencuri perhatian?

Pertama, dari sekian banyak spesies, jenis tanaman ini memiliki keunikan tersendiri. Memiliki penampilan dan corak yang khas. Jenis Monstera Deliciosa misalnya. Ia memiliki daun yang besar, lebar dan berlubang.

Dalam ukuran yang lebih kecil dari Monstera Deliciosa, ada Monstera Borsigniana. Monstera Obliqua dan Monstera Adansonii sekilas mirip, namun tak sama. Obliqua memiliki daun yang lebih tipis dan lubang yang lebih banyak.

Monstera Obliqua yang konon harganya mencapai 200 juta rupiah/Liputan6.com
Monstera Obliqua yang konon harganya mencapai 200 juta rupiah/Liputan6.com

Dua jenis terakhir itu cukup menarik perhatian. Keunikan tampilannya serta kemudahannya beradaptasi dengan iklim membuatnya mudah ditemukan di tanah air.

Bicara soal keunikan, jenis Monstera Varegata bisa dibilang primadona. Variasi warna begitu menggoda. Berkat keunikan itu ia bisa dihargai tinggi.  Semakin unik bentuk dan warna, harga pun semakin menggila.

Kedua, apa yang membuat Monstera Varegata begitu spesial? Jenis ini dikenal memiliki keunikan warnanya. Ia bisa memiliki corak putih atau krem, juga hijau. Tidak hanya pada daunnya, tetapi juga bagian batang dan tangkai daun. Untuk mendapatkan variasi terbaik harus melewati proses yang tidak mudah. Mutasi genetik.

Variegasi

Bicara tentang variasi warna, ada istilah penting yang patut diangkat. Variegasi. Variegation. Istilah ini erat kaitannya dengan biologi, tentu saja. Saat duduk di sekolah menengah kita kerap mendengar kata DNA (Asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid dalam bahasa Inggris). Salah satu materi yang menarik adalah tentang struktur dan fungsinya.

Semua makhluk hidup terdiri dari DNA. Ia terbungkus dalam kumpulan kecil yang disebut kromosom. Namun terkadang dua jenis susunan kromosom berbeda bercampur. Hal ini menyebabkan mutase.

Secara alami, ini dapat terjadi di semua makhluk hidup, tetapi ketika ada mutasi pada klorofil, pigmentasi hijau pada tanaman-disebut variegasi chimera- menghasilkan campuran jaringan dengan klorofil dan jaringan tanpanya. Bagian yang terakhir akan menghasilkan corak perak dan kuning pucat. Hasilnya? Sebuah pemandangan yang menakjubkan.

Secara sederhana variegasi adalah munculnya zona dengan warna berbeda pada daun, batang, atau tungkai daun. Hal-hal seperti ini jarang terjadi di alam. Berbicara tentang Variegasi saya secara khusu mengacu pada tulisan Marcel Iseli "The Elusive Variegated Monstera Deliciosa" yang dipublikasikan di plantophiles.com, pada 20 September 2019.

Bagaimana memunculkan variegasi itu? Ada beberapa cara. Mutasi acak dan genetik.  Perbanyakan dari biji atau tunas misalnya. Namun dalam banyak kasus kurang berhasil. Keturunan dan pucuk tidak akan menghasilkan warna yang sama.

Mutasi genetik membuat sel-sel di sektor putih tanaman kekurangan pigmen. Penyebab variegasi ini antara lain gen nuklir, kloroplas, atau mitokondria. Sektor putih dan hijau dapat memiliki genotipe yang sama atau berbeda tergantung pada tanamannya.

Bila terjadi secara genetik maka benih dan tunas hijau dari tanaman akan terus menghasilkan skema warna yang sama. Dibanding mutasi genetik, mutasi acak paling umum dilakukan.  Namun mutasi acak memiliki kekurangan mendasar: sulit distabilkan.

Selain variegasi acak dan genetik, ada metode ketiga yang disebabkan oleh infeksi virus. Ini menghancurkan warna di daun atau bunga. Seringkali tanaman yang terinfeksi virus menunjukkan variegasi pada bunga tetapi tidak pada daun. Virus dapat ditransplantasikan dengan stek dan cangkok akar tetapi tidak melalui biji.

Tidak mudah untuk menghilangkan infeksi virus pada tumbuhan. Kultur jaringan dan perawatan panas ekstrim adalah dua metode untuk menghilangkan infeksi virus.

Sebagaimana kita lihat dan menjadi penanda genus Monstera, ada beberapa corak warna khas. Ada warna putih. Ini merupakan warna dasar pada jenis Monstera var Borsigiana albo. Kata albo berasal dari bahasa Latin, albus yang berarti "putih."

Corak warna putih dan hijau pada Monstera Variegata/Unsplash
Corak warna putih dan hijau pada Monstera Variegata/Unsplash

Selain itu kuning. Ini menjadi penanda jenis Monstera Borigiana var Borsigiana Aurea Variegata. Karakteristik dedauan hijau dengan percikan warna kuning terlihat seperti emas. Karena itu dikenal juga dengan sebutan "Golden Variegated." Oh ya, kata aurea sengaja dipasang sebagai penanda warna emas itu. Aurea adalah nama peremuan Latin yang berarti "emas."

Selain itu ada jenis variegasi venal. Jenis ini ditandai oleh urat putih atau kuning pada daun.

Ada pertanyaan menarik. Apakah semua jenis tanaman akan mengalami variegasi? Bagaimana saya tahu tanaman saya bervariegasi?

Seiring munculnya pemberitaan luas terkait tanaman hias dengan harga selangit membuat orang beramai-ramai mencari tahu jangan-jangan saya memiliki tanaman serupa yang bisa dijual. Begitu juga tak sedikit yang kemudian berbangga dan lantas memamerkannya di sosial media bahwa tanamannya baru saja menghasilkan variasi warna yang bagus.

Monstera Adansonii Variegata yang bisa dijual hingga 150 juta rupiah/Liputan6.com
Monstera Adansonii Variegata yang bisa dijual hingga 150 juta rupiah/Liputan6.com

Aksi-aksi tersebut tentu tidak bisa sepenuhnya salah. Apalagi bila itu terjadi karena kesalahpahaman. Orang bisa cepat jatuh pada anggapan bahwa segala jenis perubahan atau perubahan warna pada daun, sebaga variegasi.

Kita perlu berhati-hati. Tidak sedikit perubahan warna pada tumbuhan terjadi karena malnutrisi. Juga tak terkecuali karena terkena penyakit. Tidak sedikit penyakit itu bersifat mematikan apabila virusnya menyebar ke tanaman lain.

Patut digarisbawahi, variegasi sangat jarang. Peluang untuk memiliki tanaman dengan variegasi adalah sekitar 1:100,000. Untuk mendapatkannya dibutuhkan perjuangan panjang dan berulang-ulang. Misalnya, dari perbandingan tadi, untuk mendapatkan Monstera Deliciosa terbaik, kita harus melakukan 100.000 stek.

Ketiga, proses yang tak mudah, bentuk yang unik dan warna yang cantik menjadi alasan mengapa harga tanaman Monstera begitu tinggi. Mulai dari ratusan ribu, hingga ratusan juta. Kadang harga selangit dipatok hanya untuk selembar Janda Bolong. Mostera Obliqua misalnya bisa dilepas hingga 30 juta per lembar. Mostera albo variegate menginjak 50 juta per lembar daun. Harganya benar-benar buat kantong bolong.

Harga selangit ini tentu menjadi peluang usaha yang menggiurkan. Peminatnya pun tinggi. Jadilah sebuah rantai ekonomi yang menggoda. Lantas, apakah akan tetap menjadi primadona?

Saya kira selama permintaan masih ada, pesona Janda Bolong dan sejenisnya akan tetap berkibar. Mempertimbangkan tingkat kesulitan dan kerumitannya, orang masih akan tetap memburu. Janda Bolong masih bisa mendapat tempat utama dalam dekorasi di rumah atau kantor. Orang yang melihatnya masih akan tetap mengagumi keindahannya. Belum lagi bila dipoles dalam promosi yang mengagumkan di jejaring sosial seperti Instagram. Perawatannya? Tidaklah serumit memelihara binatang kesayangan.

https://www.bucklestreet.com/home/variegated-monstera 
https://www.bucklestreet.com/home/variegated-monstera 

Pandemi Covid-19 yang entah kapan akan berakhir menjadi kesempatan bagi banyak orang untuk lebih dekat dengan tanaman: mengusahakan, memelihara, hingga mengoleksi. Di daun dan pohon Janda Bolong ada uang.

Belum lagi tanaman ini dipercaya mendatangkan rejeki dan umur yang panjang. Kelompok masyarakat tertentu mengsosiasikan Janda Bolong sebagai simbol kemakmuran dan kesehatan. Memiliki Janda Bolong ini di rumah dipandang akan mendatangkan kesejahteraan dan usia yang panjang.

Bisa saja sebagian orang menganggap nasib Janda Bolong akan seperti mode pakaian. Sekadar tren yang bertahan cuma semusim atau dua musim, lantas ditinggal pergi. Namun saat Janda Bolang tidak sekadar dipandang sebagai tanaman hias yang unik semata, tetapi juga mengandung makna spiritual tertentu, maka kehadirannya akan tetap dipandang penting untuk jangka waktu lama.

Seperti mode yang tidak selamanya bergerak linear, terkadang mode-mode yang pernah dipandang "jadul" pada masa lalu akan kembali hits pada suatu waktu. Mode bisa berada dalam ruang waktu siklis yang akan kembali tren pada waktunya. Seperti baju kodok atau celana overall yang pernah ditinggal setelah era 80-90an, kini kembali diminati. Begitu juga bandana, saat dipakai setelah era 90-an dianggap tak stylish, saat ini orang merasa terlihat fashionable. Nasib Janda Bolong dan sejenisnya bisa begitu, atau bisa juga seperti celana jeans yang terlihat tak ada matinya. Tidak ada yang bisa memastikannya kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun