Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Variegasi pada Janda Bolong yang Bikin Kantong Bolong

14 Januari 2021   13:52 Diperbarui: 8 Maret 2022   13:11 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan Monstera Adansonii (kiri) dan Monstera Adansonii Variegate/ kolase foto Kompas.com

Bicara tentang variasi warna, ada istilah penting yang patut diangkat. Variegasi. Variegation. Istilah ini erat kaitannya dengan biologi, tentu saja. Saat duduk di sekolah menengah kita kerap mendengar kata DNA (Asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid dalam bahasa Inggris). Salah satu materi yang menarik adalah tentang struktur dan fungsinya.

Semua makhluk hidup terdiri dari DNA. Ia terbungkus dalam kumpulan kecil yang disebut kromosom. Namun terkadang dua jenis susunan kromosom berbeda bercampur. Hal ini menyebabkan mutase.

Secara alami, ini dapat terjadi di semua makhluk hidup, tetapi ketika ada mutasi pada klorofil, pigmentasi hijau pada tanaman-disebut variegasi chimera- menghasilkan campuran jaringan dengan klorofil dan jaringan tanpanya. Bagian yang terakhir akan menghasilkan corak perak dan kuning pucat. Hasilnya? Sebuah pemandangan yang menakjubkan.

Secara sederhana variegasi adalah munculnya zona dengan warna berbeda pada daun, batang, atau tungkai daun. Hal-hal seperti ini jarang terjadi di alam. Berbicara tentang Variegasi saya secara khusu mengacu pada tulisan Marcel Iseli "The Elusive Variegated Monstera Deliciosa" yang dipublikasikan di plantophiles.com, pada 20 September 2019.

Bagaimana memunculkan variegasi itu? Ada beberapa cara. Mutasi acak dan genetik.  Perbanyakan dari biji atau tunas misalnya. Namun dalam banyak kasus kurang berhasil. Keturunan dan pucuk tidak akan menghasilkan warna yang sama.

Mutasi genetik membuat sel-sel di sektor putih tanaman kekurangan pigmen. Penyebab variegasi ini antara lain gen nuklir, kloroplas, atau mitokondria. Sektor putih dan hijau dapat memiliki genotipe yang sama atau berbeda tergantung pada tanamannya.

Bila terjadi secara genetik maka benih dan tunas hijau dari tanaman akan terus menghasilkan skema warna yang sama. Dibanding mutasi genetik, mutasi acak paling umum dilakukan.  Namun mutasi acak memiliki kekurangan mendasar: sulit distabilkan.

Selain variegasi acak dan genetik, ada metode ketiga yang disebabkan oleh infeksi virus. Ini menghancurkan warna di daun atau bunga. Seringkali tanaman yang terinfeksi virus menunjukkan variegasi pada bunga tetapi tidak pada daun. Virus dapat ditransplantasikan dengan stek dan cangkok akar tetapi tidak melalui biji.

Tidak mudah untuk menghilangkan infeksi virus pada tumbuhan. Kultur jaringan dan perawatan panas ekstrim adalah dua metode untuk menghilangkan infeksi virus.

Sebagaimana kita lihat dan menjadi penanda genus Monstera, ada beberapa corak warna khas. Ada warna putih. Ini merupakan warna dasar pada jenis Monstera var Borsigiana albo. Kata albo berasal dari bahasa Latin, albus yang berarti "putih."

Corak warna putih dan hijau pada Monstera Variegata/Unsplash
Corak warna putih dan hijau pada Monstera Variegata/Unsplash

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun