Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Apakah Perhelatan Asian Games 2018 Bakal Ramah Disabilitas?

31 Juli 2018   17:44 Diperbarui: 1 Agustus 2018   19:38 2084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah mungkin kaum disabilitas bisa melihat dari dekat penyelenggaraan Asian Games 2018? Apakah mereka yang memiliki keterbatasan diri bisa merayakan pesta olahraga antarbangsa Asia?

Kedua pertanyaan di atas bisa dijawab setelah menuntaskan pertanyaan ini. Apakah sarana dan fasilitas olahraga Asian Games 2018 cukup ramah disabilitas?

Secara apriori bisa kita katakan Asian Games 2018 cukup berpihak pada kaum difabel. Alasannya sederhana. Setelah Asian Games berakhir, agenda olahraga di tanah air tidak berakhir sepenuhnya. 

Jakarta akan kembali menjadi tuan rumah perhelatan Asian Para Games. Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK)  akan menjadi lokasi utama penyelenggaraan pesta olahraga untuk kaum disabilitas tingkat Asia.

Dalam tiga edisi terakhir Asian Para Games selalu berjalan berbarengan dengan Asian Games. Ia mengambil format yang sama dengan level yang lebih tinggi yakni Olimpiade dan Pralimpiade. Tuan rumah Olimpiade otomatis menyelenggarakan Paralimpiade.

Begitu pula Asian Games dan Asian Para Games. Bedanya, bila Asian Games sudah berjalan sejak 1951 di New Delhi, India, edisi pertama Asian Para Games dimulai jauh kemudian. Edisi pertama Asian Para Games baru terselenggara ketika Asian Games memasuki edisi ke-16 pada 2010 di Guangzhou, China.

Meski pesta olahraga kaum difabel tingkat Asia terlambat dimulai, perjalanan dua edisi terakhir sungguh menggembirakan. Setidaknya sudah menjadi awal yang baik. Kesuksesan dua edisi perdana itu memberikan angin segar pada aspek kesetaraan di tingkat Asia.

Semua atlet di Asia memiliki kesempatan yang sama untuk mengaktualisasikan diri. Keterbatasan fisik tidak menjadi alasan untuk berprestasi. Para atlet memiliki ruang untuk mendapat pengakuan, tidak hanya di tingkat nasional, regional, tetapi juga Asia dan dunia. Harapannya, kehadiran pesta olahraga ini membuat dunia umumnya dan warga Asia khususnya semakin egaliter.

Harapan itu pun semakin membuncah menjelang perhelatan Asian Para Games ketiga yang dihelat pada 6 hingga 13 Oktober mendatang. Sebanyak 42 negara akan ambil bagian. Kurang lebih 17 cabang olahraga akan dipertandingkan.

Apakah Jakarta sudah siap menyambut kaum disabilitas? Jangan sampai fokus kita hanya tercurah sepenuhnya untuk penyelenggaraan Asian Games!

Keraguan dan kecurigaan tersebut terbantahkan secara telak bila kita bertandang ke kompleks GBK. Kompleks olahraga yang mulai dibangun pada Februari 1960 itu terlihat semakin cantik. Venue-venue hampir seluruhnya tuntas dipugar. Sarana pendukung pun mendapat sentuhan kebaruan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun