Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Klimaks Penantian 37 Tahun Tim Uber Jepang dan Pelajaran untuk Kita

26 Mei 2018   18:02 Diperbarui: 27 Mei 2018   23:21 2398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain putri Jepang bersama Jeremy Gan, sang pelatih dan trofi Piala Uber (@Antoagustian)

Pencapaian ini sama seperti tiga edisi sebelumnya pada 2012 di Wuhan, China, berlanjut di New Delhi, India dan Kunshan, China, dua tahun lalu. Tim putri Indonesia belum bisa "move on" dari delapan besar. Kali ini Greysia Polii dan kolega dijegal tuan rumah.

Bermain di kandang lawan, Indonesia telah berusaha bermain maksimal. Awal kurang meyakinkan dari Fitriani, berhasil ditebus oleh Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Fitriani menjadi bulan-bulanan mantan pemain nomor satu dunia, Ratchanok Intanon.

Entah apa yang terjadi dengan Fitriani kali ini. Alih-alih memberikan sedikit perlawanan, pemain berusia 19 tahun itu menyerah mudah, 8-21 dan 7-21. Tidak sulit rupanya bagi pemain Thailand yang kini berperingkat empat dunia itu menyumbang poin pertama. 

Ia hanya butuh 33 menit menyudahi perlawanan sekaligus menegaskan dominasnya atas pemain asal Garut, Jawa Barat itu. Dalam tiga pertemuan terakhir, Ratchanok selalu menang, termasuk perjumpaan terakhir di Indonesia Masters yang berakhir dua game langsung, 17-21 dan 16-21.

Pasca kekalahan ini, nama Fitriani langsung menjadi buah bibir di kalangan pencinta bulu tangkis tanah air. Ia dinilai tak mengalami perkembangan baik dalam teknik maupun mental. 

Ia menjadi satu-satunya pemain yang belum juga menyumbang kemenangan bagi Tim Uber kali ini. Sejak melakoni debut di turnamen beregu, prosentase sumbangsihnya berada di bawah 50 persen. Ia baru menyumbang enam kemenangan dan sembilan pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan.

Indonesia sempat menjaga asa setelah Greysia Polii dan Apriyani Rahayu "melibas" Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Pasangan berperingkat enam dunia itu menang straight set 21-11 21-16.

Begitu juga Gregoria Mariska yang sukses mewujudkan harapan pencinta bulu tangkis Indonesia. Ia sukses membalikkan keadaan setelah menumbangkan Nichaon Jindapol. Tidak main-main, Jorji menang dua game langsung atas pemain berperingkat 11 dunia itu. Meski harus bermain habis-habisan, Jorji yang kini berada di rangking 35 dunia mampu menyudahi perlawanan Nichaon dalam dua game, 21-10, 22-20.

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menjadi tumpuan tim Uber Indonesia kali ini (badmintonindonesia.org)
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menjadi tumpuan tim Uber Indonesia kali ini (badmintonindonesia.org)
Sayangnya, kemenangan Gregoria gagal diikuti Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta. Alih-alih menyumbang poin untuk memastikan kemenangan Indonesia, keduanya malah bertekuk lutut di hadapan Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai. Della Rizki kalah 20-22 dan 12-21 usai bermain 55 menit.

Kekalahan ini cukup disayangkan. Nomor ganda sebenarnya menjadi harapan untuk menyumbang poin. Della/Rizki sejatinya berpeluang menang andaisaja mampu memanfaatkan momentum di babak pertama. 

Sempat tertinggal 11-17, keduanya mampu menyamakan kedudukan, 18-18. Sayang ritme positif yang telah dibangun berubah negatif di poin-poin kritis. Di babak kedua, keduanya gagal lepas dari tekanan, malah tertinggal cukup jauh.

Di partai penentuan, Ruselli Hartawan belum bisa melewati tantangan Busanan Ongbamrungphan. Ia gagal mengulangi penampilan gemilang seperti saat menaklukkan Li Xuerui sehari sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun