Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ekuador, Ujian Pertama Bongkar Pasang Carlos Dunga

4 Juni 2016   22:09 Diperbarui: 5 Juni 2016   04:29 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Action Images / USA Today Sports

Tentu saja tidak. Tim-tim yang ambil bagian di Amerika Serikat ini datang dengan kekuatan terbaik. Sebut saja Argentina yang memanggil semua sumber daya bintang yang dimiliki demi menyamai rekor Uruguay sebagai pengoleksi gelar Copa America Terbanyak, 15 kali. Demikian pun tim-tim lain memiliki hasrat dan tekad yang sama.

Sebagai pemilik delapan kali gelar Copa America, Brasil pun bersaing dengan para tetangganya untuk menjadi yang terbaik. Alangkah naif bila Brasil datang semata-mata sebagai penggembira belaka, melihat para tetangganya berjibaku merebut mahkota.

Apalagi di laga pertama mereka akan menghadapi Ekuador yang secara historis jauh tertinggal. Bertemu sebanyak 29 kali sejak 1942, Brasil baru dua kali kalah, tiga lainnya berakhir imbang dan selebihnya menang. Lima dari enam pertemuan terakhir pun berakhir dengan kemenangan.

Di titik berbeda, Ekuador pun datang dengan hasrat yang tak kalah menggebu-gebu. Selain impian memutus catatan buruk pertemuan dengan Brasil, tekad besar pun diusung untuk memperbaiki penampilan di pentas Copa America yang selalu kandas di fase grup sejak 1997 silam.

Prediksi

Lantas seperti apa laga kedua tim bakal berlangsung? Seperti disinggung sebelumnya, bila Brasil masih dihantui bongkar pasang pemain, Ekuador sudah dalam posisi stabil.


Secara individu kualitas para pemain Brasil sedikit diunggulkan. Para pemain yang dipanggil Dunga cukup bersinar di masing-masing klub. Setidaknya nama-nama mereka cukup familiar dibandingkan mayoritas pemain Ekuador.

Namun, dengan komposisi pemain yang stabil, soliditas mereka pun semakin kukuh. Ditambah lagi sisipan sejumlah nama seperti pemain Manchester United Antonio Valencia, Enner Valencia dari West Ham dan penggawa Swansea Jefferson Montero dengan pengalaman mereka di Liga Primer Inggris.

Sayangnya, tim peringkat 13 FIFA ini perlu bekerja keras untuk mengatasi kebutuan di lini depan. Satu gol dalam tiga laga terakhir tanpa striker andalan Felipe Caicedo menjadi bukti. Selama ini Caicedo sangat diandalkan dan perannya pun signifikan. Sebelum dibekap cedera hamstring, pemain 27 tahun itu sukses menyarangkan empat gol dalam empat pertandingan kualifikasi Piala Dunia.

Sebagai gantinya Quinteros bakal memaksimalkan duet Enner Valencia dan Miller Bolanos. Dalam formasi 4-4-2, Carlos Gruezo dan Christian Noboa akan berperan di lini tengah. Sang kapten Antonio Valencia dan Jefferson Montero akan membantu serangan dari kedua sayap.

Krisis lini depan pun mendera Brasil. Tanpa kehadiran Neymar yang semakin diperparah dengan cedera yang mendera Douglas Costa,  Dunga praktis hanya memiliki Hulk sebagai ujung tombak yang masih stabil berseragam Brasil sejak Copa America lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun