Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ekuador, Ujian Pertama Bongkar Pasang Carlos Dunga

4 Juni 2016   22:09 Diperbarui: 5 Juni 2016   04:29 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Action Images / USA Today Sports

Belum lagi, para pemain yang mengisi skuad Brasil saat ini adalah muka-muka baru yang banyak berkompetisi di liga lokal. Sebut saja Alisson yang merumput di Liga Brasil bersama Internacional. Selanjutnya Elias bersama klub Brasil lainnya Corinthians, bek Rodrigo Caio dan midfielder Paulo Henrique Ganso  (Sao Paulo), bek Douglas Santos (Atletico Mineiro) serta dua pemain Santos yakni gelandang Lucas Lima dan striker belia Gabriel Barbosa.

Tak sampai di situ. Dunga pun berani mengambil risiko mendepak bek berpengalaman yang diasah di kompetisi elit Eropa. Duo Paris Saint-Germain David Luiz dan Thiago Silva, serta  pemenang Liga Champions Eropa, Marcelo dibuang. Gantinya, Dunga memberi tempat kepada Gil dan Renato Augusto yang kini mencoba peruntungan di Liga Super China.

Alih-alih khawatir dengan komposisi seperti itu, Dunga malah hakulyakin. "Beberapa dari mereka sangat muda, tetapi mereka memiliki kualitas. Ini adalah kesempatan bagi para pemain untuk menunjukkan bahwa mereka layak berada di tim pertama,"ungkap pelatih bernama lengkap Carlos Caetano Bledorn Verri dikutip dari espnfc.us.

Tampaknya, pelatih 52 tahun itu tak terlalu ambil pusing dengan beban sejarah yang kini dipikulnya. Setelah kekalahan menyakitkan di Piala Dunia 2014 serta kegagalan di perempat final Copa America tahun lalu, Brasil dengan segala kedigayaan historis seakan luluh lantah.

Tetapi bagi Dunga, kegagalan masa lalu tak perlu ditangisi terus menerus. Langkah baru dan berani perlu diambil. Dan Copa America bukan target sekaligus tolak ukur karena ada target yang jauh lebih penting di depan sana. Setidaknya itulah pesan yang dimaklumkan Dunga setelah mengambil jabatan pelatih dari Luiz Felipe Scolari sebagaimana yang keluar dari mulut mantan pemain timnas, Juninho Pernambucano.

"Saya pikir perencanaan sudah dilakukan dengan amat baik. Fase menengah dan panjang adalah periode pemulihan Brasil. Itu sudah dilakukan dengan sangat terperinci. Ini adalah kebangkitan kembali Brasil,”tutur pria 41 tahun itu seperti dikutip ESPN dari Omnisport.

Anggota timnas Brasil sejak 1999-2006 menambahkan, “Dan Dunga sudah bekerja dengan baik. Targetnya jelas, Piala Dunia 2018. Jadi saya pikir kendatipun kalah (di Copa America Centenario), Dunga akan lanjut. Itu takkan menjadi akhir bagi Dunga," tuturnya.

Eksperimental?

Dengan alur pemikiran seperti diungkapkan Juninho di atas maka Copa America kali ini tak lebih dari kesempatan Dunga memainkan jurus percobaan untuk menemukan formula tim yang tepat. Namun, yang diungkapkan Juninho tak serta merta menempatkan Copa America Centenario ini sebagai medan eksperimen Dunga semata dengan mengabaikan prestasi.

Pasalnya Dunga sudah dua tahun menangani timnas Brasil, setelah kali pertama menempati jabatan yang sama pada 2006 hingga 2010. Itu artinya Dunga sudah melewatkan satu turnamen mayor tanpa gelar. Pada Copa America 2015, Dunga belum berhasil membangun Brasil dari keterpurukan dengan prestasi. Kandas di tangan Paraguay di babak delapan besar menjadi indikasi bahwa Selecao belum juga move on.

Maka, momentum Copa America Centenario ini pas bagi Dunga untuk menegakkan kembali rasa percaya diri dan sedikit memulihkan nama baik Brasil.  Pada edisi spesial, memperingati seabad turnamen tersebut, dengan segala terobosan dan kesemarakannya, gengsi turnamen ini pun melambung. Apakah Brasil tak mau mengambil kesempatan emas ini untuk merengkuh kembali harga diri yang telah terkoyak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun