Mohon tunggu...
ATIKAH
ATIKAH Mohon Tunggu... GURU

Seorang Guru yang senang berpetualang dan membagikannya ke dalam sebuah tulisan. kegabutan sehari-hari menjadi remot worker sambil menikmati secangkir kopi pahit.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Otomatisasi Kemajuan Teknologi dan Pengurangan Tenaga Manusia

13 April 2025   21:59 Diperbarui: 13 April 2025   21:59 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Permasalahan global yang sedang di hadapi saat ini terkait tentang kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI). Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi salah satu inovasi paling revolusioner dalam sejarah umat manusia.

Kemajuan teknologi AI memungkinkan berbagai pekerjaan yang sebelumnya hanya bisa dilakukan manusia kini bisa dikerjakan oleh mesin. Dalam dunia industri, robot cerdas telah menggantikan operator mesin dan pekerja pabrik. Di bidang layanan pelanggan, chatbot menggantikan peran call center. Bahkan di dunia kreatif, AI kini dapat menulis artikel, membuat desain grafis, hingga menciptakan musik.

Di balik kemajuan luar biasa ini, muncul kekhawatiran besar terkait pengurangan tenaga manusia di berbagai sektor. Apakah AI benar-benar menggantikan manusia? Ataukah justru membuka jalan bagi bentuk pekerjaan baru?.

Fenomena kehadiran teknologi AI ini memicu ketakutan massal terhadap pengurangan lapangan kerja. Menurut laporan World Economic Forum, meskipun AI diprediksi menciptakan sekitar 97 juta pekerjaan baru pada tahun 2025, ia juga berpotensi menghilangkan sekitar 85 juta pekerjaan lama. Artinya, perubahan besar akan terjadi, dan tidak semua tenaga kerja siap menghadapinya.

Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini tidak lagi menjadi bagian dari fiksi ilmiah, melainkan kenyataan yang hadir dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu kita tidak bisa menghindarinya, namun harus mempersiapkan diri mengupgrade kemampuan agar tidak menjadi pengangguran melainkan malah meraup keuntungan.

AI telah merambah berbagai bidang pekerjaan dari industri, kesehatan, keuangan, hingga dunia pendidikan dan kreatif. Di satu sisi, AI membawa kemudahan dan efisiensi, namun di sisi lain memunculkan kekhawatiran akan hilangnya lapangan kerja manusia.

Berikut ini Contoh Posisi Pekerjaan yang Digantikan AI

1. Kasir dan Pelayan di Ritel

  • Digantikan oleh: Self-checkout machines, kios digital, dan aplikasi belanja otomatis.
  • Contoh: Toko swalayan dan restoran cepat saji yang menggunakan sistem tanpa kasir (cashierless stores).

2. Operator Call Center

  • Digantikan oleh: Chatbot dan voice assistant berbasis AI.
  • Contoh: Layanan pelanggan yang menjawab pertanyaan dasar tanpa melibatkan manusia.

3. Pekerja Pabrik dan Operator Mesin

  • Digantikan oleh: Robot industri dan sistem otomatisasi.
  • Contoh: Pabrik mobil yang memakai robot untuk merakit bagian-bagian kendaraan.

4. Data Entry (Input Data)

  • Digantikan oleh: Program otomatisasi dokumen dan AI Optical Character Recognition (OCR).
  • Contoh: Perusahaan yang menggunakan software untuk memproses formulir secara otomatis.

5. Analis Keuangan Dasar

  • Digantikan oleh: Algoritma trading dan software analitik berbasis AI.
  • Contoh: Aplikasi investasi yang memberikan saran portofolio otomatis (robo-advisor).

6. Penerjemah Bahasa Sederhana

  • Digantikan oleh: Penerjemah otomatis seperti Google Translate yang semakin akurat.
  • Catatan: Masih butuh penerjemah manusia untuk konteks sastra, hukum, dan nuansa budaya.

7. Petugas Administrasi

  • Digantikan oleh: Sistem manajemen digital dan asisten virtual.
  • Contoh: Penjadwalan, pengiriman email otomatis, dan pengelolaan dokumen dilakukan oleh AI.

8. Supir (Dalam Beberapa Tahun Mendatang)

  • Akan tergantikan oleh: Mobil tanpa pengemudi (self-driving cars dan trucks).
  • Contoh: Perusahaan seperti Tesla dan Waymo sedang mengembangkan kendaraan otonom.

Tips Mengantisipasi Agar Kamu Tidak Bisa Digantikan AI

1. Tingkatkan Kreativitas

2. Management Emosi yang baik

3. Jadilah sosok pemimpin yang baik dan dapat bekerja sama

4. Miliki pemikiran yang kritis

5. Pelajari teknologi

6. Melakukan reskilling dan upskilling

7. Fleksibel dan terus belajar

Meskipun banyak pekerjaan lama mungkin akan hilang, AI juga membuka peluang baru dalam bidang-bidang seperti:

1. Data science dan machine learning

2. Cybersecurity dan analisis big data

3. Teknologi kesehatan dan bioteknologi

4. Industri kreatif berbasis teknologi

Dengan pendekatan yang tepat, AI tidak harus menjadi penyebab pengangguran massal, melainkan alat untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan model kerja yang lebih manusiawi dan fleksibel.

Munculnya AI memang mengubah lanskap dunia kerja secara drastis, dan pengurangan tenaga manusia dalam beberapa sektor adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Namun, sejarah membuktikan bahwa setiap revolusi industri selalu disertai dengan adaptasi dan munculnya peluang baru. Kuncinya terletak pada kesiapan kita untuk berubah, bukan melawan teknologi, melainkan bersinergi dengannya demi masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

Kunci utama di era AI adalah adaptabilitas. Dunia kerja berubah sangat cepat, dan hanya mereka yang mau berubah yang bisa bertahan. Jangan terpaku pada zona nyaman tapi harus pintar mencari peluang.

Jadi seberapa siap kita menerima perubahan?, kita tidak bisa berlari untuk menghindarinya. Kita harus siap untuk tumbuh dan berkembang berdampingan bersama teknologi di era serba digital ini.

Maka, teruslah belajar, beradaptasi, dan jangan pernah berhenti mengembangkan diri. Di era AI, manusia yang mau belajar dan berpikir kreatif tetap menjadi aset paling berharga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun