Resesi merupakan siklus yang tak terhindarkan dalam laju perekonomian. Meski memiliki dampak yang tidak main-main. Akan tetapi, dampaknya dapat kita kurangi dengan mempelajari literasi keuangn serta ke siap siagaan menghadapi guncangan resesi, yaitu tepatnya dengan mitigasi resesi.
Mitigasi resesi adalah serangkaian langkah atau strategi yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari resesi ekonomi terhadap masyarakat, dunia usaha, dan perekonomian secara keseluruhan.
Saat aktivitas ekonomi melambat, pengangguran meningkat, dan daya beli menurun, dibutuhkan langkah cepat dan strategis untuk mengurangi dampaknya. Proses inilah yang disebut sebagai mitigasi dampak resesi --- serangkaian upaya untuk meminimalkan kerugian ekonomi dan mempercepat pemulihan.
Saat ini jelas sudah mulai dirasakan dampak resesi di lingkungan sekitar kita. mungkin saja kalian salah satu dari yang merasakan dampaknya. Bagaikan mimpi di siang bolong atau tiba-tiba tertampar kenyataan ketika kita di PHK, atau bisnis kita gulung tikar karena daya beli masyarakat yang renda memicu lemahnya perputaran uang. Jelas kita tidak boleh diam saja, harus ada strategi agar perekonomian tetap stabil.Â
Sebelum Menyusun strategi tentu kita harus memahami terlebih dahulu apa saja yang menjadi penyebab resesi.
Berikut ini beberapa penyebab terjadinya resesi:
1. Krisis Keuangan: Ketika sektor perbankan terguncang, kredit menjadi sulit diakses, yang berujung pada penurunan investasi dan konsumsi.
2. Penurunan Permintaan Konsumen: Jika daya beli masyarakat menurun drastis, permintaan terhadap barang dan jasa juga ikut turun.
3. Kebijakan Moneter yang Ketat: Suku bunga yang terlalu tinggi dapat menekan pinjaman dan investasi.
4. Lonjakan Harga Komoditas: Kenaikan harga minyak atau bahan pangan dapat memicu inflasi dan memperburuk kondisi ekonomi.
Dampak Negatif dari Resesi:
1. Meningkatnya Pengangguran: Perusahaan mengurangi tenaga kerja untuk memangkas biaya.
2. Penurunan Pendapatan Rumah Tangga: Masyarakat mengurangi konsumsi, memperlambat pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
3. Lemahnya Dunia Usaha: Bisnis menghadapi penurunan omzet, bahkan gulung tikar.
4. Menurunnya Nilai Aset dan Investasi: Harga saham, properti, dan aset lainnya cenderung menurun.
5. Tekanan terhadap Pemerintah: Pendapatan negara dari pajak menurun, sementara kebutuhan untuk memberikan bantuan sosial meningkat.
Bagaimana Menghadapi Resesi?/Mitigasi Resesi
Baik pemerintah, pelaku usaha, maupun individu memiliki peran dalam mengatasi atau memitigasi dampak resesi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Kebijakan Stimulus Pemerintah: Melalui belanja negara, bantuan sosial, dan pemotongan pajak untuk mendorong konsumsi, stimulus UMKM dan jaringan pengamanan sosial,
2. Peran Pelaku Usaha: Bank sentral dapat menurunkan suku bunga agar kredit lebih mudah diakses.
3. Diversifikasi Usaha dan Inovasi: Bisnis perlu adaptif dan mencari peluang baru untuk bertahan.
4. Manajemen Keuangan Pribadi: Individu disarankan untuk menabung lebih banyak, mengurangi utang konsumtif, dan menyiapkan dana darurat.
5. Peran Individu dan Rumah Tangga:meningkatkan literasi keuangan, menyiapkan dana darurat, meningkatkan skill atau keterampilan.
Jika tidak adanya penanganan atau mitigasi terhadap resesi, akan mengakibatkan angka kemiskinan yang semakin melesat tinggi. Jelas dampaknya akan terhubung dengan permasalahan sosial. Seperti munculnya kesenjangan hidup dan turunnya kualitas hidup. Resesi bisa menghambat infrastruktur pendidikan.Â
Namun, Resesi bukanlah akhir dari segalanya. Dengan respons yang cepat dan kolaborasi dari semua pihak---pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat---dampak negatifnya bisa ditekan, dan jalan menuju pemulihan bisa dibuka lebih cepat. Kuncinya adalah adaptif, strategis, dan solid dalam menghadapi masa-masa sulit.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI