Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Analis aktuaria - narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan / Email: cevan7005@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tidak Panik Sampai Mengurangi Konsumsi Barang Impor, Inilah Cara Cerdas Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

4 April 2020   23:42 Diperbarui: 4 April 2020   23:57 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemi COVID-19 bukan berarti menghilangkan kemerdekaan dan kestabilan finansial. Grafis : twopointzero.me.

Pandemi COVID-19 adalah musibah bagi kita semua. Berawal dari Wuhan pada Desember lalu, kini sudah lebih dari 1.000.000 kasus terkonfirmasi dengan lebih dari 50.000 kematian di seluruh dunia. Imbasnya, warga dunia diimbau beraktivitas dari rumah (WFH).

Indonesia sendiri per 4 April mencatatkan 2.092 kasus terkonfirmasi dan 25.408 pekerja ibu kota terkena PHK kerja. Tak ada kepastian sampai kapan ini berlangsung, hanya ada imbauan WFH yang diperpanjang per dua pekan. Reuters mencatat bahwa masa inkubasi dapat mencapai 27 hari dan New York Post mencatat bahwa virus dapat bertahan hingga 35 hari. Harga kebutuhan naik, semua dibeli lebih banyak, pendapatan tetap atau malah berkurang. Bagaimana caranya agar keuangan sendiri dan negara sama-sama stabil?

Jangan panik dan termakan berita hoaks

Sumber : Kompas.com
Sumber : Kompas.com

Hidup harus realistis dan siap menghadapi kondisi terburuk, tetapi bukan berarti panik sampai mudah termakan berita hoaks. Pastikan berita yang diperoleh berasal dari sumber terpercaya, seperti rilis Pemerintah, media massa bereputasi baik, dan jurnal akademik berkualitas.

Tidak perlu menarik uang besar-besaran

Foto : Reuters
Foto : Reuters

Sebelum imbauan bekerja dari rumah, saya diajak menguras tabungan perbankan. Setelah mendengar arahan Presiden untuk menunda pembayaran pokok dan bunga hingga setahun, ajakan ini semakin banyak saya terima.

Di tengah pandemi, menghindari uang tunai adalah salah satu cara mencegah transmisi wabah. Pembelian daring pasti menggunakan pembayaran nontunai, ketika penjual air galon dan gas elpiji ke rumah pun banyak mendukung e-wallet seperti GoPay dan Ovo. Mengisi saldonya tentu membutuhkan saldo perbankan, bukan?

Soal penundaan kredit, ini hanya berlaku untuk sebagian kelompok, masa pemberlakuannya juga terus ditinjau berdasarkan perkembangan kondisi, dan tidak signifikan terhadap kesehatan permodalan perbankan. Bank Indonesia senantiasa memerintahkan pencadangan dan penguatan modal serta membatasi dana pihak ketiga yang boleh dipinjamkan sehingga likuiditas tetap sehat. Jadi, tak perlu panik industri perbankan kolaps sampai menarik uang besar-besaran karena justru inilah yang bisa menciptakan money rush. Likuiditas berkurang, suku bunga simpanan harus dinaikkan, benar-benar kolaps sang bank bukan karena pandemi melainkan oleh ulah panik nasabahnya.

Tidak membeli persediaan berlebihan

Foto : Kompas.com
Foto : Kompas.com

Tak ada yang tahu pasti kapan pandemi berakhir. Di Indonesia, prediksinya beragam mulai dari akhir Mei sampai akhir September. Untuk barang impor, ketidakpastian lebih besar mengingat kita juga bergantung pada kondisi di negara tetangga, bahkan ada yang sudah bersiap untuk kondisi terburuk hingga tahun depan.

Apa yang hendak dilakukan? Untuk mengurangi tindakan keluar rumah, membeli lebih banyak persediaan tentu lebih baik selama tidak berlebihan dan tidak menyebabkan uang habis. Tindakan panic buying dapat memicu kesulitan keuangan pribadi sampai harus meminjam ketika pendapatan pun tak pasti, belum lagi jika dilakukan oleh banyak orang dapat memicu ketidakseimbangan permintaan-penawaran. Ketika sulit mengajukan pinjaman perbankan berjaminan dalam kondisi sekarang, kesulitan likuiditas umumnya diselesaikan dengan pinjaman daring berbunga tinggi, sungguh memberatkan.

Pedagang akan mengambil kesempatan untuk menaikkan harga sehingga tercipta inflasi yang tidak terkendali, sedangkan inflasi penting dalam menjaga stabilitas makroprudensial. Jadi, berbelanjalah secukupnya, tak perlu sampai akhir tahun apalagi untuk tahun depan.

Tolak membeli barang dengan harga tak wajar

Dokpri
Dokpri

Kebutuhan masker, hand sanitizer, dan beras meningkat tajam selama pandemi sehingga harganya naik melebihi batas kewajaran. Mengingat tidak ada batas atas resmi untuk harga masker dan hand sanitizer, penimbun berlomba menaikkannya. Misalnya, jika biasanya Rp15.000 cukup untuk menebus satu boks masker, kini cukup hanya untuk menebus selembar.

Kenyataan lebih parah terjadi untuk beras. Meskipun kelompok beras premium telah ditetapkan HET oleh Pemerintah, tetap saja bertebaran penjual daring dengan harga jauh di atasnya. Solusinya, jangan membeli dari mereka dan jika perlu laporkan kepada pengelola e-commerce. Jika membutuhkan masker, tidak sedang sakit, dan hanya berniat memakainya untuk di dalam rumah serta sedikit keluar mengambil paket kiriman, saya menyarankan Anda untuk membeli masker kain yang lebih murah.

Jangan asal berbelanja daring, pastikan Anda membeli di toko resmi sang produsen atau distributor. Jika tak menemukannya, Anda bisa membeli dengan harga normal melalui bantuan jasa belanja seperti Go-Shop dengan total biaya yang tetap lebih murah.

Mengontrol keinginan, khususnya terhadap barang impor

Ponsel baru dengan layanan Netflix memang menggoda, tapi tunggu dulu. Foto : i365news.com.
Ponsel baru dengan layanan Netflix memang menggoda, tapi tunggu dulu. Foto : i365news.com.

Naiknya harga kebutuhan membuat daya beli uang yang kita punya berkurang, terlebih lagi dalam menghadapi ketidakpastian pendapatan di kemudian hari. Menghadapi kenyataan ini, tindakan yang tepat adalah membatasi konsumsi dengan mengontrol keinginan. Camilan enak pemanis mulut bisa dihindari dulu kan?

Pembatasan ini perlu diterapkan lebih dalam terkait barang impor. Pelemahan Rupiah membuat harganya semakin mahal. Salah satu pengulas gawai kawakan memberitakan kenaikan harga ponsel dari beberapa produsen ternama secara signifikan, sehingga jika tidak sedang benar-benar perlu yang baru, tidak perlu membeli terlebih dahulu. Apalagi, jika hanya ingin memegang gawai keluaran terbaru, tundalah hingga kurs stabil. Hiburan berbayar asing seperti Netflix juga bisa dijauhi terlebih dahulu, selain untuk memastikan kestabilan koneksi internet demi kelancaran bersama.

Menurut perhitungan matematis saya, bersabarlah sedikit. Jika upaya medis dan tindakan karantina mandiri berlangsung lancar di seluruh dunia, puncak wabah akan terjadi pada pertengahan September aktivitas global sudah pulih dan kurs akan kembali ke titik semula.

Jual US Dollar Anda, jangan malah menimbunnya

Foto : BeritaSatu.com
Foto : BeritaSatu.com

Sebagian orang berinvestasi pada mata uang US Dollar untuk kepentingan bisnis ekspor-impor, cita-cita berlibur, atau menyekolahkan anak ke luar negeri. Hal ini dilakukan sebagai lindung nilai mengingat pergerakan kurs yang tidak pasti. Akan tetapi, sebagian lainnya hanya melakukan ini sebagai tindakan spekulatif untuk mencari keuntungan.

Jika Anda ada pada kelompok terakhir, saya mohon untuk sementara tidak membelinya sementara waktu. Tindakan mengoleksi US Dollar bersama-sama dengan pembeli barang impor dan penyetor dividen ke luar negeri hanya akan meningkatkan permintaan terhadap valas dan melemahkan Rupiah. Jika boleh, silakan Anda merealisasikan keuntungan dan menjualnya untuk meningkatkan permintaan terhadap Rupiah serta membantu pemulihannya.

Dari perhitungan saintifik pribadi saya, saat ini Rupiah masih belum stabil dan sedang mencari titik ekuilibrium barunya. Ekspektasi rata-rata jangka panjang ditaksir pada level Rp16.207,75 alias di atas kurs saat ini, apalagi taksiran para pengimpor yang rasanya sudah melebihi Rp17.000. Jangan panik terkait rilis KSSK, itu adalah skenario terburuk yang dibentuk untuk mekanisme pencadangan dan lindung nilai perbankan yang bisa mencapai Rp17.500 sampai Rp20.000. Ketika memang ada peluang bahkan untuk menembus Rp20.000, kita punya peluang yang sama untuk kembali ke kisaran Rp14.000-an sehingga segalanya kembali ke posisi kita sendiri di pasar. Secara matematis, saya juga tidak melihat kepanikan untuk memborong US Dollar seiring kenaikannya, tetapi juga belum melihat dorongan untuk menjual US Dollar demi menyelamatkan Rupiah.

Jangan panic selling saham, tetapi berhati-hati dalam menambah investasi


Harga saham-saham berguguran, tetapi bukan berarti kita yang memilikinya harus ikut berjualan. Tindakan panic selling hanya akan membuat bursa semakin tidak sehat dan citra investasi Tanah Air menjadi buruk. Memang harus diakui jika kebanyakan sektor industri akan terpukul bahkan berisiko pailit, tetapi saya menemukan mereka yang kebal bahkan berpotensi meraup untung lebih dari pandemi ini ikut berguguran.

Jika saham yang Anda beli dan turun berasal dari industri yang cenderung kebal, misalnya operator telekomunikasi, produsen mie instan, atau industri perbankan, sebaiknya tidak ikut menjual dan cukup menunggu rebound. Jika Anda baru berniat turun ke bursa saham, pastikan memiliki dana segar yang benar-benar menganggur dan Anda tidak sedang berada dalam risiko kehilangan mata pencaharian. Jangan lakukan day trading, apalagi dengan pinjaman marjin karena hanya akan membuat masalah finansial ketika saham "nyangkut" dan Anda tak sanggup membayarnya sehingga eksekusi jual paksa hanya akan membuat harga saham semakin hancur.

Mulai menumpuk pundi-pundi berlian di harga murah itu sah-sah saja. Akan tetapi, pastikan tetap kuat menghadapi naik dan turunnya harga. Tahan sampai situasi kembali seperti semula untuk meraup keuntungan.

Hidup mandiri dan berwirausaha dengan tetap menjaga jarak

Penulis mencoba peruntungan di beberapa lomba blog untuk menambah pundi-pundi Rupiah. Foto : dokpri.
Penulis mencoba peruntungan di beberapa lomba blog untuk menambah pundi-pundi Rupiah. Foto : dokpri.

Ketika pembatasan sosial seperti sekarang ini, tentu kita tak lagi mempekerjakan asisten rumah tangga. Dibandingkan mengandalkan layanan antar makanan setiap hari, tentu lebih baik untuk kesehatan dan dompet jika kita mulai belajar memasak sendiri. Kita juga membersihkan rumah sendiri, mencuci baju sendiri, oke?

Jika kita memiliki tanaman di rumah yang bisa menghasilkan buah dan sayur serta ternak hewan konsumsi, meskipun tak suka mengonsumsinya, di saat seperti ini lebih hemat dan aman untuk memilihnya. Kita tak perlu keluar membeli bahan pangan yang mahal dan bertemu orang lain, semua sudah ada di rumah. Misalkan saja, sepupu saya di kampung halaman memiliki peternakan ayam sendiri yang bisa menghidupi keluarganya. Sepupu saya yang lain di Jakarta menanam pohon di teras rumah yang daunnya bisa dijadikan sayuran. Meski dia tak suka sayur, sekarang tentu dia akan terpaksa mengonsumsinya.

Jika sudah mulai bekerja dari rumah, penghematan waktu yang biasanya digunakan untuk transportasi pulang-pergi bisa dijadikan sumber uang baru demi menyiasati naiknya harga kebutuhan. Ups, bukan untuk menambah rebahan atau menonton film ya. Bagi Anda yang mampu membuat konten kreatif, lomba blog dan vlog bisa dijadikan pilihan atau menjadi pekerja lepas berbayar. Membuka jasa katering yang dijemput oleh ojek daring juga boleh, tetapi tentu risikonya lebih tinggi karena harus bertemu tatap muka dengan pengemudi. Jika bisa bekerja daring tanpa bantuan orang lain, mengapa tidak?

Cerdaslah bersikap dalam ketidakpastian akibat pandemi COVID-19. Dengan menjalankan tips di atas, inflasi, nilai tukar, dan suku bunga akan terkendali sehingga sisi makroprudensial stabil dan stabilitas sistem keuangan Indonesia tidak goyah. Tetap tenang dan semoga semuanya cepat berakhir, Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun