Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Analis aktuaria - narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan / Email: cevan7005@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menjaga Alam dan Meningkatkan Kesadaran untuk Penanggulangan Bencana

8 September 2019   10:16 Diperbarui: 8 September 2019   11:33 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup bersahabat dengan alam membantu kita mencegah bencana, mengenali ancaman bencana, dan siap untuk selamat. Foto merupakan kreasi pribadi.

Menghadapi bencana yang tidak bisa dicegah

Kolase bencana yang tak bisa dicegah, ilustrasi diambil dari Buku Saku Menghadapi Bencana terbitan BNPB dan proses kreatif dilakukan oleh penulis.
Kolase bencana yang tak bisa dicegah, ilustrasi diambil dari Buku Saku Menghadapi Bencana terbitan BNPB dan proses kreatif dilakukan oleh penulis.

Bencana lainnya adalah bencana yang murni berasal dari alam, tidak bisa kita cegah, tidak bisa kita prediksi kapan kedatangannya, dan itu semua terjadi atas kuasa Sang Pencipta. Mitigasi risiko yang dibutuhkan untuk menghadapi bencana seperti ini adalah berusaha menghindari atau mengurangi paparan risiko dan tanggap serta tangguh ketika tak bisa menghindar dari paparan risiko.

Peta geografis Indonesia, diambil dari Buku Saku Menghadapi Bencana terbitan BNPB
Peta geografis Indonesia, diambil dari Buku Saku Menghadapi Bencana terbitan BNPB

Indonesia adalah negara rawan bencana. Kita dihimpit oleh dua benua (Asia dan Australia), dua samudera (Hindia dan Pasifik), tiga lempeng tektonik (Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik), jalur cincin api Pasifik, dan jalur sabuk gempa Alpide. Dengan kondisi seperti ini, kita tidak bisa menghindar dari bahaya gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, gelombang pasang, abrasi, dan puting beliung.

Contoh peta bahaya bencana berdasarkan wilayah yang diterbitkan oleh BNPB, diunduh dari Detikcom
Contoh peta bahaya bencana berdasarkan wilayah yang diterbitkan oleh BNPB, diunduh dari Detikcom

Langkah pertama dalam menghadapi bencana seperti ini adalah memetakan wilayah mana yang terpapar risiko tersebut. Tindakan ini tidaklah mudah dan masyarakat hanya perlu membaca peta yang diterbitkan oleh Pemerintah bersama para peneliti. 

Menindaklanjuti hasil pembacaan, masyarakat disarankan menjauhi wilayah berisiko tinggi dan kawasan sekitarnya sampai jarak yang tergolong aman. Tempat evakuasi (shelter) juga mulai dibangun lengkap dengan fasilitasnya dan stok barang kebutuhan selalu tersedia agar bisa digunakan kapanpun bencana terjadi.

Syarat minimum bangunan tahan gempa, infografis diunduh dari www.mallardsgroups.com
Syarat minimum bangunan tahan gempa, infografis diunduh dari www.mallardsgroups.com

Yang pasti, kita tidak disarankan untuk tinggal dan beraktivitas di pinggir pantai dan dekat gunung berapi. Bangunan yang kita gunakan juga dibangun dengan konstruksi tahan gempa, paling tidak hingga kekuatan 8 Skala Richter (SR). Bisa lebih kuat tentu lebih baik mengingat sejarah mencatat gempa di atas itu pernah terjadi, meskipun frekuensinya memang jarang.

Kegiatan menanam pohon bakau adalah salah satu bentuk mitigasi risiko tsunami dan abrasi. Foto merupakan milik www.okezone.com.
Kegiatan menanam pohon bakau adalah salah satu bentuk mitigasi risiko tsunami dan abrasi. Foto merupakan milik www.okezone.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun