Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Analis aktuaria - narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan / Email: cevan7005@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tentukan dan Lakukan Rencana Finansial Anda!

27 April 2016   13:54 Diperbarui: 27 April 2016   14:21 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya keuntungan berupa capital gain, pendapatan pasif yang datang secara rutin dari ketiga instrumen investasi ini cocok untuk mereka yang berada dalam masa pensiun supaya tetap mendapatkan uang segar. Saham dengan dividennya dan properti dengan uang sewanya memiliki besaran yang fluktuatif berdasarkan kondisi pasar, sedangkan obligasi memiliki besaran bunga yang cenderung stabil sesuai dengan perjanjian di awal. Obligasi terbitan Pemerintah umumnya lebih dilirik mengingat risiko yang lebih rendah untuk tetap mendapatkan pendapatan pasif, khususnya Obligasi Ritel Indonesia (ORI).

Kombinasi pendapatan aktif dan pasif untuk menghadapi inflasi

Ketika kita memutuskan untuk menyimpan uang yang kita dapatkan demi mewujudkan impian dan memenuhi kebutuhan di masa depan, kita harus menghadapi harga barang yang terus naik karena inflasi dan faktor-faktor lainnya.

Bagaimana jika saya ingin membeli properti dan/atau kendaraan?

Pengalaman saya ketika melihat harga sebuah rumah di Cibubur, delapan tahun lalu dihargai Rp120 juta saja. Sekarang? Rp500 juta, meningkat lebih dari tiga ratus persen. Contoh lainnya, pernah mendengar slogan "Senin harga naik" di televisi? Bagaimana kita menyikapinya? Pilihan hanya ada dua, mencicil atau menabung terlebih dahulu sampai uang cukup. Mencicil menjadi pilihan yang lebih menarik jika memiliki kemampuan untuk membayar angsuran bulanan dan tidak perlu berkejar-kejaran dengan harga barang yang dibeli tidak terus meningkat, terlebih jika barang tersebut sangat dibutuhkan. Menabung? Bisa-bisa harga barang naik jauh meninggalkan kita dan kita tidak pernah sanggup membeli barang tersebut.

Untuk menjaga daya beli uang yang dimiliki saat ini, saya cenderung memilih efek pasar modal dan properti. Logam mulia juga dapat Anda jadikan pilihan di luar kedua instrumen tadi. Data hasil olahan OJK selama periode 2003 hingga 2013 menunjukkan bahwa instrumen efek pasar modal memberikan imbal hasil yang mampu melewati inflasi.

1-572061058d7e61f012f7f377.jpg
1-572061058d7e61f012f7f377.jpg
Mencicil rumah lebih baik dibandingkan dengan menunggu hingga uang Anda cukup, mau sampai kapan? Foto diambil dari www.futuready.com.

Bagaimana dengan kebutuhan barang-barang elektronik?

Jika untuk permasalahan produk seperti mobil dan rumah yang harganya terus naik dari waktu ke waktu, mencicil menjadi pilihan yang menarik, bagaimana dengan membeli ponsel pintar, laptop, atau televisi? Mencicil juga? Jika sudah sangat dibutuhkan dan tidak memiliki uang tunai yang cukup, mencicil adalah solusi yang tepat. Apakah yang lama masih bisa digunakan, masih mampu menunjang kebutuhan? Menabung dulu sembari menunggu harga ponselnya turun.

2-5720614d3e23bd330543630a.jpg
2-5720614d3e23bd330543630a.jpg
Harga ponsel pintar cenderung akan turun seiring dengan berjalannya waktu, foto diunduh dari www.hargahpxiaomi.com.

Simpanan perbankan tetap memegang peranan sentral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun