Mohon tunggu...
Meta Maftuhah
Meta Maftuhah Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan UMKM dan survey sosial ekonomi yang senang menulis blog.

Visit my blog : http://www.ceumeta.com Contact : meta.maftuhah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Deteksi Dini Kejahatan Keuangan Bermodus Perbankan

8 Mei 2019   23:21 Diperbarui: 9 Mei 2019   00:20 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru hari kedua Ramadan, seorang teman sudah curhat di dinding Facebook, tentang penipuan yang hampir saja menimpa. Sang teman, sebut saja Teh Neneng punya usaha agen umroh.  Di bulan Ramadan ini, Teh Neneng menawarkan umroh Ramadan dengan harga yang bersaing. Terbayang kalau ada yang mengaku membayar padahal bodong, bukan untung tapi malah buntung. 

Bada shalat subuh, sebuah pesan masuk ke wa Teh Neneng. 

O : "Teh, saya mau daftar umroh, untuk 3 orang. Saya transfer DP ya 3 orang kali 5 juta, semua 15 juta."

T : " Mangga kang, dikirim saja KTP dan bukti transfernya"

O : "Teh, ternyata saya salah kirim, uangnya kelebihan 10 juta. Bisa ditransfer kembali kelebihannya?"

T : "Saya cek dulu ya."

Teh Neneng segera mengecek rekening melalui internet, dan ternyata pagi itu tidak ada transaksi masuk. Sontak Teh Neneng terkejut, jangan-jangan orang itu mau menipu, tapi....

Penipuan Bermodus Transaksi Perbankan
Berita penipuan transaksi perbankan di kalangan pebisnis online bukan hal baru. Banyak teman yang mengeluh tertipu dengan bukti transfer palsu.   Ada juga yang tertipu dengan pembeli yang minta dikirimi barang dulu, tetapi pembayaran tidak kunjung tiba. Melapor polisi seringkali tidak memberikan hasil, malah beberapa teman langsung saja memposting profil penipu beserta no kontak dan akun sosial media. Sehingga yang bersangkutan masuk pada daftar merah para olshop. Pokoknya kalau ada yang mengaku nama X dengan no rekening 123 dari bank Y, "Hati-Hati" Sudah pakai bold, dikasih warna merah pula. 

Sebagai pebisnis, tentunya siapa yang tidak senang kalau akan mendapatkan order besar, apalagi dibayar di muka. Tapi hari gini apa boleh buat, bukannya suudzon atau berprasangka buruk, tetapi kewaspadaan memang perlu. Kadang kita jadi sulit membedakan konsumen mana yang benar-benar mau berbisnis, dan mana yang sekedar kedok untuk menipu. 

Tips Menghindari Penipuan Transaksi Perbankan
Situs cermati.com pernah membahas modus penipuan berkedok transaksi perbankan. Situs yang membahas edukasi di bidang keuangan ini menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi masalah transaksi palsu, baik dalam bentuk transferan nyasar, atau bukti transfer palsu. Tips yang dibagikan diantaranya adalah :

1. Tidak percaya setiap transaksi perbankan yang masuk

2. Melakukan pengecekan transaksi perbankan melalui bank atau aplikasi pengecekan rekening (cekrekening.id)

3. Laporkan rekening yang terindikasi melakukan penipuan

Cek rekening id merupakan situs resmi dari Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melalui situs ini, maka dapat dilihat benar atau tidaknya rekening yang bertransaksi dengan kita.

Sedangkan untuk mengatasi penipuan dengan menggunakan struk atm palsu, maka selain melakukan kebenaran no rekening yang melakukan transfer dana, maka harus dilakukan juga pengecekan apakah ada uang masuk ke rekening kita atau tidak. Memang sepertinya sulit membedakan  bukti transfer asli atau palsu. 

 Butuh kewaspadaan saat ini untuk menghindari penipuan. Sehingga saran dari banyak teman adalah tidak pernah melakukan pengiriman barang atau pengiriman uang kembali tanpa kita mendapatkan kejelasan apakah dana sudah masuk ke rekening kita atau belum. Dunia memang semakin moern, begitu pula dengan modus kejahatan semakin canggih. Istilah seorang teman, bahwa seorang penjahan akan selalu mengupgrade dirinya dalam melakukan kejahatan. 

Teliti saat bertransaksi akan menghindarkan kita dari kerugian dan harus selalu waspada serta fokus supaya tidak menjadi korban penipuan. Semangat untuk tetap berjuang dalam bisnis online dan semoga dapat terhindar dari niat jahat orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun