Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sports, Music, Technology Expert

pemerhati olahraga dan musik lagi getol melihat pertandingan surfing dan bulu tangkis very welcome to contact me at bolafanatik(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Keteguhan Membangun Batu Ruyud, Prasasti Literasi di Kawasan Perbatasan Krayan Kalimantan Utara

5 Maret 2024   18:30 Diperbarui: 5 Maret 2024   18:35 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pegiat literasi membangun Batu Ruyud di Krayan/ sumber: Instagram @Krayan_Indonesia

Batu Ruyud adalah nama yang diberikan untuk prasasti literasi yang dibuat peserta Writing Camp 2022 di Krayan. Prasasti literasi Batu Ruyud dibentuk dari kumpulan batu kecil dan batu besar, sebagai simbol tonggak kebangkitan literasi dalam membangun peradaban maju di kawasan Krayan.

Yansen TP hadir bersama istri, Ping Ding, dan anaknya Tepe Yansen pada peluncuran buku Menjelajahi Misteri Perbatasan/ foto dokumentasi Yos Mo
Yansen TP hadir bersama istri, Ping Ding, dan anaknya Tepe Yansen pada peluncuran buku Menjelajahi Misteri Perbatasan/ foto dokumentasi Yos Mo
Dari interaksi selama beberapa hari antara belasan pegiat literasi nasional dengan penduduk di kawasan hutan Krayan, terciptalah 12 tulisan yang mencerminkan kehidupan dan nilai-nilai masyarakat Dayak yang diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul "Menjelajahi Misteri Perbatasan". Buku "Menjelajahi Misteri Perbatasan" telah diluncurkan pada 1 Maret 2024 di Sekolah Alam, Cikeas.

buku Menjelajahi Misteri Perbatasan/ dokumentasi Yos Mo
buku Menjelajahi Misteri Perbatasan/ dokumentasi Yos Mo

Yansen TP yang memberikan kata pengantar di "Menjelajahi Misteri Perbatasan", turut menghadiri launching "Menjelajahi Misteri Perbatasan". Acara launching buku yang juga dihadiri H. Suratto Siswodihardjo selaku pemilik yayasan Sekolah Alam Cikeas.

Suratto Siswodihardjo dan Yansen TP saling bertukar kenang-kenangan buku/ foto: Yos Mo
Suratto Siswodihardjo dan Yansen TP saling bertukar kenang-kenangan buku/ foto: Yos Mo

Adapun "Menjelajahi Misteri Perbatasan" berisikan cerita dan puisi menarik sebagai berikut,

  • Batu Ruyud, Tonggak Kebangkitan Literasi Nusantara (penulis, Pepih Nugraha)
  • Batu Yupa dan Batu Ruyud Mengabadikan Apa yang Sementara (penulis, R. Masri Sareb Putra)
  • Wa Gatum: Model Kekuatan Keluarga dan Kepemimpinan Dayak Lundayeh (penulis, Arip Senjaya)
  • Manusia Sungai Krayan: Dayak Bangkit, Dayak Indonesia (penulis, Matius Mardani)
  • Filosofi Alam dan Budaya Manusia Dayak Krayan lengilo' (penulis, Agustina)
  • Ruyud: Nilai Kearifan dan Daya Hidup Warga Perbatasan (penulis, Arie Saptaji)
  • Mirisnya Pendidikan Perbatasan Kalimantan Utara (penulis, Johan Wahyudi)
  • Ekonomi Biaya Tinggi di Perbatasan (penulis, Wulan Ayudya)
  • Busana Adat dan Ornamen Dayak Lundayeh (penulis, Arbain Rabey)
  • Menyelam ke Alam Puisi dan Misteri Batu Ruyud (penulis, Herman Syahara)
  • Aroma Rasa Peradaban Manusia Krayan, Batu Ruyud bukan Bali (kumpulan puisi karya Edrida Pulungan)
  • On Earth As It is In Heaven (penulis, Eko Nugroho)

    peluncuran buku Menjelajahi Misteri Perbatasan/ foto: Yos Mo
    peluncuran buku Menjelajahi Misteri Perbatasan/ foto: Yos Mo
    Pepih Nugraha salah satu penulis di buku  "Menjelajahi Misteri Perbatasan"menyampaikan harapan agar Batu Ruyud Writing Camp berkesinambungan, supaya minat literasi masyarakat Krayan semain tinggi. Yansen TP menyambut baik harapan tersebut, dan tercetus pemikiran untuk mengkolaborasikan literasi tradisional Sunda dengan Dayak di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun