Mohon tunggu...
Budi Santoso
Budi Santoso Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hoaks SARA & Provokasi Perang Saudara Beredar Jelang Natal

22 Desember 2017   14:26 Diperbarui: 22 Desember 2017   14:43 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hoaks SARA & Provokasi Perang Saudara Beredar Jelang Natal

Menjelang perayaan Natal tahun ini, penyebaran informasi hoax kembali meningkat. Di momen seperti ini, saudara kita yang beragama Nasrani dan etnis minoritas menjadi sasaran fitnahnya.

Dalam beberapa broadcast yang beredar di media sosial, para pembuat fitnah itu mengaitkan informasi penemuan senjata oleh TNI dengan kebangkitan PKI. Dengan dasar informasi asal-asalan itu, mereka kemudian melakukan proses recalling ingatan soal konflik SARA di Maluku beberapa tahun lalu.

Para pembuat dan penyebar informasi hoax itu berusaha mengarahkan opini negatif kepada saudara kita yang beragama Nasrani dan etnis minoritas, seperti Tionghoa, sebagai pihak  yang bisa mengancam keselamatan umat Islam. Mereka memfitnah bahwa kaum non-Islam dan etnis Tionghoa, bekerjasama dengan PKI memiliki potensi untuk membantai umat Islam di Indonesia.

Untuk itu, dalam broadcast itu, umat Islam diminta waspada atas aktivitas non-muslim dan tionghoa.

Upaya membenturkan umat beragama dengan cara fitnah dan menyebarkan informasi hoax seperti di atas justru sangat berbahaya. Ajakan kewaspadaan di atas pada dasarnya kontradiktif dan provokatif, karena bisa membangkitkan sentimen SARA kembali di masyarakat.

Hal itu bisa menjadi sumber permusuhan dan perpecahan di masyarakat. Dan, bisa mengarahkan disintegrasi bangsa dan negara Indonesia.

Bagi kita yang berpikiran waras, informasi di atas sangat tidak masuk akal, apalagi disebut logis. Argumen itu yang dibangun sekadar 'cocokologi', dengan mencocok-cocokan fakta yang sebenarnya tak ada kaitannya, kemudian disesuaikan dengan keinginan pembuatnya saja.

Di samping juga tak didukung dengan bukti, berupa data yang valid ataupun klarifikasi tokoh-tokoh yang disebutkan tersebut. Oleh karenanya, sangat layak bahwa broadcast yang beredar di media sosial tersebut adalah kabar bohong atau informasi Hoax.

Sangat disayangkan memang informasi hoax tersebut beredar menjelang hari raya perayaan Natal bagi saudara kita yang beragama Nasrani. Fitnah tersebut menyudutkan mereka dengan sangat kejam.

Untuk itu, dihimbau masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi provokatif seperti itu. Selain tak bermanfaat bagi diri kita, juga bisa mengarahkan pada perpecahan di antara kita sebagai anak bangsa.

Mari kita jaga rumah bersama kita, Republik Indonesia, yang damai, lestari dan sejahtera. Jangan sampai kita rusak dengan turut menyebarkan informasi hoax seperti di atas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun